Radio Muwahiddin

Tampilkan postingan dengan label Akhlak dan Adab. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akhlak dan Adab. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 27 September 2014

Penjelasan Hadits Berbakti Pada Kedua Orang Tua”


Alafwu, ana ingin menanyakan mengenai hadist ini :
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Terhinalah dia, terhinalah dia, terhinalah dia. ” Mereka bertanya; wahai Rasulullah! Siapa? Beliau bersabda, “Orang yang mendapati kedua orang tuanya ketika tua atau salah satu dari keduanya namun dia masuk neraka.”
(HR. Muslim/Shahih Adabul Mufrod)


Penjelasan mengenai hadist tersebut bagaimana ya ustadz? JazakaLlah khairan.


Minggu, 07 September 2014

MENJAWAB TAHDZIRAN FARHAN ACEH TERHADAP ASY SYAIKH HANI’ BIN BURAIK & USTADZ LUQMAN BA’ABDUH

Menjawab Tahdziran Farhan Aceh Terhadap Asy Syaikh Hani’ Bin Buraik & Ustadz Luqman Ba’abduh

Bismillahirrohmanirrohim. o
menjawab tahdziran farhan aceh thdp syaikh hani dan ustadz luqman ba abduh

Pengantar

Telah kita ketahui bersama pada makalah yang lalu bagaimana Asy Syaikh Abdul Hadi (sahabat dekat Syaikh Utsman As Salimi) mengaku mendapatkan tugas untuk membela para ikhwah di sini (para MLM & ustadz Dzulqarnain maksudnya) yang kemudian berujung pada keluarnya tahdzir beliau terhadap Al Ustadz Luqman yang setelah disingkap bukti-buktinya ternyata tidak lebih dari tahdziran senjata makan tuan berikut bukti nyata bahwa acara daurah beliau  diselenggarakan di markas besarnya orang-orang yang memang menentang tahdziran Asy Syaikh Rabi’ terhadap Al Ustadz Dzulqarnain dan bahkan menikam secara khabits langkah mengikuti bimbingan Ulama Kibar semisal Asy Syaikh Rabi’ sebagai jalan kesesatan (baca: khuruj ’anil haq) sembari menunggu kematian beliau!!! Allahumma…

Sabtu, 02 Agustus 2014

Pemimpin itu Pelayan !





“Demi Allah!! Anda harus tetap duduk! Jangan berdiri”
Sumpah di atas yang disandingkan dengan permohonan agar tetap duduk diucapkan Umar bin Abdul Aziz kepada tamunya : Raja’ bin Haiwah, seorang ulama besar asal Palestina di masa tersebut. Malam itu Raja’ bin Haiwah datang bertamu dan menginap di rumah Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz Sang Khalifah Adil.
 
Pelita minyak yang menerangi ruangan tempat mereka berbincang-bincang nampak mulai meredup. Raja’ bin Haiwah lalu berinisiatif untuk memperbaiki pelita tersebut. Saat Raja’ bangkit berdiri, Umar bin Abdul Aziz menahan beliau sambil mengucapkan sumpah di atas.
Raja’ bin Haiwah terheran-heran dengan sikap Sang Khalifah,
“Apakah Anda sendiri yang akan memperbaiki? Anda adalah seorang Amirul Mukminin…”

Sabtu, 19 Juli 2014

Kasih Sayang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wa Sallam terhadap Hewan

بسم الله الرحمن الرحيم

Penulis : Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu

1. Dari Suhail bin Hanzhaliyah berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melewati unta yang kurus, lalu beliau bersabda,

Sabtu, 02 November 2013

NASIHAT AYAH UNTUK ANANDA

بسم الله الرحمن الرحيم


Al-Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin
Sengaja Ayah layangkan risalah ini ke pangkuanmu sebagai bentuk nasihat. Ayah berharap, nasihat ini membawa manfaat nan teramat luas. Semoga nasihat ini pun bisa mematik secerah cahaya kala menapaki kehidupan yang sarat tipu daya setan. Ayah goreskan pena ini karena mengharap wajah-Nya. Ayah rangkai kata guna wujudkan titah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena, sungguh telah termaktub dalam hadits shahih :
Agama itu nasihat.” Para Shahabat bertanya, “Untuk siapa, ya Rasulullah ?” “Untuk Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para imam, dan kaum muslimin umumnya.”[H.R. Muslim, dari Abi Ruqayyah Tamim Ad-Dari radhiyallahu ‘anhu]

Wahai anandabetapa nista hidup ini manakala sikap sombong menyelubungi seseorang. Mengenakan pakaian keangkuhan,

Kamis, 17 Oktober 2013

DEFINISI, MAKNA/ARTI “ZUHUD YANG BENAR DALAM ISLAM”


Zuhud dan Ketenangan Hidup


Ketenangan hidup di dunia adalah dambaan setiap orang. Akan tetapi betapa banyak manusia yang hidupnya penuh dengan kegelisahan, gundah gulana, kecemasan, ketakutan, adanya kebencian dengan orang lain, dan keadaan lainnya yang tidak diinginkannya.
Di antara hal terbesar untuk mendapatkan ketenangan hidup adalah ketika kita hidup di tengah-tengah manusia dalam keadaan dicintai Allah dan juga dicintai manusia.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menunjukkan kepada kita suatu amalan yang akan mendatangkan kecintaan Allah dan juga kecintaan manusia kepada kita.


Sabtu, 28 September 2013

Adab-Adab di Dalam Rumah


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Adab-adab ini sangat penting untuk melindungi rumah kita dari  para syaitan yang menjadikan rizki kita tidak barokah, karena mereka ikut serta dalam menikmatinya. Sebagaimana sabda nabi shalallahu alaihi wa sallam:
إذا دخل الرجل بيته فذكر الله عند دخوله وعند طعامه قال الشيطان لا مبيت لكم ولا عشاء وإذا دخل فلم يذكر الله عند دخوله قال الشيطان أدركتم المبيت وإذا لم يذكر الله عند طعامه قال أدركتم المبيت والعشاء
Apabila seseorang masuk rumahnya, lalu menyebut nama Allah ketika masuk rumah dan ketika hendak makan juga menyebut nama Allah,  maka syaitan berkata: “Tidak ada tempat menginap dan makan malam buat kalian“, namun apabila tidak menyebut nama Allah ketika masuk rumah,  berkata syaitan : “Ada tempat bermalam buat kalian“ dan apabila tidak menyebut nama Allah ketika makan, mereka berkata: “Kalian mendapat tempat bermalam dan makan malam.” (HR. Muslim)

Karena begitu banyak, maka kami sebutkan beberapa adab yang kami anggap penting dan sering dilakukan sehari-hari. Di antaranya adalah:

keutamaan masjid dan larangan seputar masjid


بسم الله الرحمن الرحيم

keutamaan masjid

masjid adalah tempat yang paling dicintai oleh alloh .
عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم قال أحب البلاد إلى الله مساجدها وأبغض البلاد إلى الله أسواقها
dari abi huroiroh bahwasannya rosululloh bersabda : ” tempat yang paling dicintai oleh alloh adalah masjid dan tempat yang paling dibenci alloh adalah pasar ” ( HR muslim ).

kecintaan mendatangi berada didalam masjid akan mendapatkan naungan alloh pada hari qiyamat .
و رجل قلبه معلق بالمساجد
dari abi huroiroh pula beliaubersabda tujuh golongan yang akan mendapat naungan pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungannya diantaranya adalah : ” seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid ” . ( HR muslim ) .

pada hadits ini terdapat dua pendapat :

Sabtu, 14 September 2013

Tiga Perangai Kebaikan

 

 

Tiga Perangai Kebaikan
oleh : Al-Ustadz Abul Fadhilah Abdul Qodir Al-Bughisiy –hafizhahullah-
[Pengasuh Ponpes Al-Ihsan Gowa, Sulsel]

Orang-orang pilihan akan senantiasa mendapatkan taufiq dari Allah -Azza wa Jalla-  untuk menapaki jalan-jalan kebaikan. Ia senantiasa mendapatkan bimbingan dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Hamba yang akan berusaha sekuat tenaga meraih kebaikan yang telah disiapkan oleh Allah -Subhanahu wa Ta’ala-.

Jika anda ingin mengetahui suatu kebaikan pada diri seorang hamba, maka lihatlah pada perangai dirinya!! Adakah perangai kebaikan yang menghiasi dirinya?!

Inilah yang pernah dikatakan seorang ulama tabi’in di zamannya, Muhammad bin Ka’ab Al-Qurozhiy -rahimahullah-,
إذا أراد الله تعالى بعبد خيرا جعل فيه ثلاث خلال فقه في الدين وزهادة في الدنيا وبصرا بعيوبه
“Jika Allah -Ta’ala- menginginkan kebaikan kebaikan pada diri seorang hamba, maka Allah jadikan (letakkan) pada dirinya Tiga perangai : paham tentang agama, zuhud terhadap dunia dan melihat (memperhatikan) aib-aibnya”. [HR. Abu Nu'aim dalam Hilyah Al-Awliya' (3/213), Ibnul Mubarok dalam Az-Zuhd (no. 282), Al-Baihaqiy dalam Syu'abul Iman (10535), Ibnusy Syajariy dalam Al-Amali Asy-Syajariyyah *(hal. 43), Ibnul Jawziy dalam Shifah Ash-Shofwah (2/132) dan Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah (9/258)]
Inilah tiga sifat dan perangai pada diri seorang sebagai tanda kebaikan yang ada pada dirinya. Ia merupakan anugrah ilahi yang tiada taranya. Tiga hal ini adalah penghimpun kebaikan dunia dan akhirat.

Kita lihat perkara pertama yang beliau sebutkan, yaitu perkara pentingnya ilmu dan pemahaman seorang hamba tentang agamanya. Ilmu bagaikan pelita yang akan membimbing seseorang kepada jalan yang benar, lurus, dan singkat, tanpa berkelak-kelok lagi membahayakan!!

Selasa, 16 April 2013

Amalan Manis Berbuah Pahit


Oleh : Al-Ustadz Abdul Qodir Abu Fa’izah

Sesorang harus selalu waspada dengan dirinya saat ia beramal ibadah dan ketaatan kepada Allah -Azza wa Jalla-. Sebab, sebagian orang, atau bahkan diantara manusia ada yang tertipu dengan amal sholih yang ia kerjakan. Dia pun berbangga dan sombong dengan amal sholih yang telah ia tunaikan. Ia tidak punya usaha untuk mengecek dan menimbang amal sholihnya; apakah diterima di sisi Allah atau tidak. Jika amalnya diterima dan diberi ganjaran pahala dan surga, maka itulah kebaikan besar yang harus ia syukuri.

Namun jika amal sholihnya ternyata tidak diterima, maka ini adalah dua kerugian: kerugian dunia dan akhirat!!

Mengobati Jiwa dengan Muhasabah

muhasabah(ditulis oleh: Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc)

Ketika jiwa ammarah bis-su’ menguasai kalbu, berarti kalbu dalam bahaya yang sangat mengkhawatirkan. Oleh karena itu, sangat diperlukan upaya pengobatannya. Ibnul Qayyim rahimahulloh menjelaskan bahwa pengobatannya dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara muhasabah dan mukhalafah. Mukhalafah artinya menentang jiwa al-ammarah, tidak menuruti kemauannya. Adapun muhasabah artinya senantiasa mengintrospeksi diri.

Ibnul Qayyim rahimahulloh mengatakan,

Senin, 01 April 2013

BIRRUL WALIDAIN “BERBAKTI KEPADA ORANG TUA” : Makna & Keutamaan Birrulwalidain, Hukum & Cara berbakti kepada kedua Orangtua, Artikel berbakti kepada kedua orang tua/Ibu menurut Islam


Birrul Walidain : Berbakti Kepada Kedua Orang Tua !

Al Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al Atsari 

 MAKNA AL BIRR

Al Birr yaitu kebaikan, berdasarkan sabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam (artinya) : “Al Birr adalah baiknya akhlaq”. (Diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahihnya Nomor 1794).
Al Birr merupakan haq kedua orang tua dan kerabat dekat, lawan dari Al ‘Uquuq yaitu kejelekan dan menyia-nyiakan haq..
“Al Birr adalah mentaati kedua orang tua didalam semua apa yang mereka perintahkan kepada engkau, selama tidak bermaksiat kepada Allah, dan Al ‘Uquuq dan menjauhi mereka dan tidak berbuat baik kepadanya.”  (Disebutkan dalam kitab Ad Durul Mantsur 5/259)

Berkata Urwah bin Zubair mudah-mudahan Allah meridhoi mereka berdua tentang firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala (artinya): “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan.” (QS. Al Isra’ : 24). Yaitu: “Jangan sampai mereka berdua tidak ditaati sedikitpun”.  (Ad Darul Mantsur 5/259)

Berkata Imam Al Qurtubi mudah-mudahan Allah merahmatinya: “Termasuk ‘Uquuq (durhaka) kepada orang tua adalah menyelisihi/ menentang keinginan-keinginan mereka dari (perkara-perkara) yang mubah, sebagaimana Al Birr (berbakti) kepada keduanya adalah memenuhi apa yang menjadi keinginan mereka. Oleh karena itu, apabila salah satu atau keduanya memerintahkan sesuatu, wajib engkau mentaatinya selama hal itu bukan perkara maksiat, walaupun apa yang mereka perintahkan bukan perkara wajib tapi mubah pada asalnya, demikian pula apabila apa yang mereka perintahkan adalah perkara yang mandub (disukai/ disunnahkan). (Al Jami’ Li Ahkamil Qur’an Jil 6 hal 238).

Berkata Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah mudah-mudahan Allah merahmatinya: Berkata

Selasa, 02 Oktober 2012

DAB-ADAB SEORANG THOLIB TERHADAP DIRINYA




“Membersihkan hati dari kedengkian, dendam dan hasad serta
 jeleknya keyakinan atau akhlak agar dengan itu dapat menerima
 ilmu dan menghafalnya dengan baik.”

“Memiliki niat yang baik dalam tholabul ilmi dengan bertujuan
 meraih keridhoan Alloh Ta’ala dan mengamalkanya serta
 menghidupkan sunnah, menerangi hatinya dan mengisi
 batinnya.”

“Bersegera untuk mencapai ilmu di waktu muda, jangan
 terpengaruh dengan tipuan orang-orang yang mengulur-ngulur
 (waktunya) karena setiap waktu yang telah lewat dari umur
 tidak ada penggantinya.“

“Merasa cukup dengan makanan yang didapat dan pakaian yang
 dimiliki meski telah usang. Kesabaran atas kesulitan hidup akan
 meraih keluasaan ilmu.”

Selasa, 18 September 2012

ADAB BERTETANGGA DALAM ISLAM : Pengertian Tetangga, Batasan Tetangga, Hak & Kewajiban Tetangga (Tetangga Muslim & Non-Muslim) | Hadits “Tidak akan masuk Jannah orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Muslim no. 73)



Adab Bertetangga

Penulis: Al-Ustadz Abu Ahmad Kediri hafizhahullah

Dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak akan masuk Jannah orang yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya.” (HR. Muslim no. 73)

Derajat Hadits

Hadits ini shahih, diriwayatkan oleh al-Imam Muslim dalam kitab Shahih-nya pada Kitabul Iman bab Penjelasan tentang dilarangnya mengganggu tetangga.

Kedudukan Tetangga

Para pembaca yang semoga dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala, sesungguhnya jeleknya hubungan bertetangga merupakan salah satu tanda dekatnya hari kiamat sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, “Tidak akan tegak hari kiamat hingga tampak perzinaan, perbuatan-perbuatan keji, pemutusan silaturahmi, dan jeleknya hubungan bertetangga.”(HR. Ahmad, al-Hakim, dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu).

Selasa, 28 Agustus 2012

Berlaku Jujur Dalam Menerima Kebenaran

Berlaku Jujur Dalam Menerima Kebenaran


Syaikhul Islam ibnu Taimiyah

Dalam kitab shahih Bukhori dan Muslim disebutkan sebuah hadits yang tsabit dari ibnu Mas'ud Radhiallahu'anhu dari Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bahwa beliau Shallallahu'alaihi wasallam bersabda,
عن ابن مسعودرضى اللّه عنه عن النّبىّ قال : إنّ الصّدق يهدى إلى البرّ، وانّ البرّيهدى إلى الجنّة، وإنّ الرّجل ليصدق حتى يكتب عنداللّه صدّيما، وإنّ الكذب يهدى إلى الفجور، وإنّ الفجوريهدى إلى النّار، وإنّ الرّجل ليكذب حتّى يكتب عنداللّه كذّابا (متفق عليه)٠
"Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang akan selalu bertindak jujur sehingga ia di tulis di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu membawa ke neraka. Seseorang akan selalu berdusta sehingga ia ditulis di sisi Allah sebagai pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim)


Nabi Shallallahu'alaihi wasallam telah menerangkan bahwa kejujuran adalah watak dasar yang dapat membuahkan kebaikan, sedangkan kedustaan akan mewujud sebagai kejahatan. Dan sungguh Allah Tabaroka wata'ala berfirman
إِنَّ الأبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ
"Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka." (Al Infithar: 13-14)
 

Jumat, 03 Agustus 2012

Berbakti kepada Orang Tua Walaupun Tidak Sayang pada Kita




Pertanyaan: Assalaamu 'alaikum, pak Ustadz, saya mau tanya, bagaimana caranya berbakti kepada orang tua sedangkan orang tua ketika aku kecil tidak sayang padaku. Bahkan aku seperti bukan anaknya, mohon kasih saran. Wassalaam. (081316404***)

Jawaban:

Senin, 16 Juli 2012

Jadikan Istirahatmu Bernilai di Sisi Allah



Hidup memang sebuah pengorbanan dan perjuangan. Berjuang dan berkorban adalah sesuatu yang melelahkan dan memberatkan, dan ketika lelah tentu butuh ketenangan dan istirahat. Namun tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan ini semua. Ada yang hanya bisa beristirahat satu atau dua jam saja setiap harinya. Hidupnya dipenuhi dengan aktivitas dan kesibukan yang luar biasa. Sehingga, kesempatan beristirahat merupakan sebuah kenikmatan dan kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala yang mesti kita syukuri.
Namun di masa kini, manusia dihadapkan pada pola hidup yang menuhankan materi. Hidup di dunia seolah-olah hanya untuk mencari uang atau materi. Manusia diposisikan sebagai alat produksi yang senantiasa dituntut produktif. Dengan kata lain, segala aktivitas harus ada timbal baliknya secara materi. Pekerjaan adalah no. 1, sementara keharmonisan keluarga, interaksi sosial dengan masyarakat, adalah nomor kesekian. Walhasil, manusia pun tak ubahnya seperti robot. Ini jelas menyelisihi fitrah manusia. Allah subhanahu wa ta'ala menjelaskan di dalam Al-Qur`an:
وَخُلِقَ الإِنْسَانُ ضَعِيفًا
"Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah." (An-Nisa`: 28)
As-Sa'di rahimahullaah mengatakan: "(Allah subhanahu wa ta'ala menginginkan atas kalian keringanan) artinya kemudahan dalam segala perintah dan larangan-Nya atas kalian. Kemudian bila kalian menjumpai kesulitan dalam beragama maka Allah subhanahu wa ta'ala telah menghalalkan bagi kalian sesuatu yang kalian butuhkan seperti bangkai, darah dan selain keduanya bagi orang yang mudhtar[1], dan seperti bolehnya bagi orang yang merdeka menikahi budak wanita dengan syarat di atas. Hal ini sebagai bukti sempurnanya kasih sayang Allah subhanahu wa ta'ala, kebaikan yang mencakup ilmu dan hikmah-Nya atas kelemahan manusia (yaitu kelemahan) dari semua sisi. Lemah tubuh, lemah niat, lemah kehendak, lemah keinginan, lemah iman, dan lemah kesabaran. Berdasarkan semua ini sangat sesuai jika Allah subhanahu wa ta'ala meringankan atas mereka perkara yang dia tidak sanggup untuk melakukannya dan segala apa yang tidak sanggup dipenuhi oleh keimanannya, kesabaran, dan kekuatan dirinya."

Jumat, 29 Juni 2012

Sebab-sebab Futur


Yang dimaksud dengan sebab-sebab disini, yaitu jalan-jalan yang mengantarkan kepada lemahnya iman seorang hamba ketika sebelumnya dia kuat. Dan ini merupakan sarana-sarana yang bisa merusak kokohnya bangunan agama didalam hatinya hingga dia menginginkan kekejian dan kehinaan, bermain-main dengan syahwatnya, bergelora hasratnya, dan dia merasa berat terhadap setiap perkara yang berkaitan dengan urusan agama dan ibadahnya.



Selasa, 26 Juni 2012

Setiap Persendian Wajib Dishadaqahi (Bagian Kedua - Selesai)




Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Setiap persendian manusia wajib di shadaqahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau bersabda, "Mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah. Membantu seseorang dalam masalah kendaraannya lalu menaikannya ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah shadaqah." Beliau bersabda, "(Mengucapkan) kalimat yang baik adalah shadaqah. Setiap langkah yang dia berjalan menuju masjid untuk shalat adalah shadaqah. Dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah shadaqah." (HR. Al-Bukhariy no.2989 dan Muslim no.1009 dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)




Setiap anggota badan dan persendian manusia harus dishadaqahi. Ada yang sifatnya wajib yaitu menggunakan anggota badan dan persendian tersebut untuk ketaatan kepada Allah. Seperti untuk melaksanakan shalat lima waktu, mengeluarkan zakat, shaum di bulan Ramadhan, haji ke Baitullah bagi yang mampu, berjihad fii sabiilillaah, dan lain-lainnya dari kewajiban-kewajiban. Dan ada yang sifatnya mustahab (sunnah) yaitu melaksanakan apa-apa yang Allah dan Rasul-Nya sunnahkan kepada kita. Seperti bershadaqah dengan harta, menolong orang yang memerlukan bantuan dan yang kesusahan, menyingkirkan gangguan dari jalan, dan lain-lainnya dari amalan-amalan sunnah.

Dan hal ini kita lakukan setiap hari di mana matahari terbit waktu itu. Setiap hari anggota badan dan persendian-persendian tersebut harus dishadaqahi sebagai rasa syukur kepada Allah atas nikmat kesehatan, umur, dan nikmat-nikmat lainnya yang lahir maupun yang bathin.


Shadaqah yang dimaksudkan bukan hanya dengan harta semata akan tetapi bermacam-macam. Seperti mendamaikan dua orang yang berselisih dengan adil, bahkan hal ini termasuk shadaqah yang paling utama.

Tolong Menolong dalam Kebaikan

Setiap Persendian Wajib Dishadaqahi (Bagian Pertama)



Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
كُلُّ سُلاَمَى مِنَ النَّاسِ عَلَيْهِ صَدَقَةٌ، كُلَّ يَوْمٍ تَطْلُعُ فِيْهِ الشَّمْسُ. قَالَ: تَعْدِلُ بَيْنَ الإِثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وَتُعِيْنُ الرَّجُلَ فِيْ دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ. قَالَ: وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيْهَا إِلَى الصَّلاَةِ صَدَقَةٌ، وَتُمِيْطُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ صَدَقَةٌ.
"Setiap persendian manusia wajib dishadaqahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau bersabda, "Mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, membantu seseorang dalam masalah kendaraannya lalu menaikkannya ke atas kendaraannya atau mengangkat barang bawaannya ke atas kendaraannya adalah shadaqah. Beliau bersabda, "(Mengucapkan) kalimat yang baik adalah shadaqah, setiap langkah yang dia berjalan menuju masjid untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan gangguan dari jalan adalah shadaqah." (HR. Al-Bukhariy no.2989 dan Muslim no.1009)

Kedudukan Hadits Ini
"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."