BLOG PRIBADI PRASETIO ABU ALIFAH

"As-Salafi adalah sebutan bagi siapa saja yang berada di atas manhaj salaf." (Siyar A'lamin Nubala` 6/21)."

Laman

  • Beranda
  • Mengapa Salafy?
  • URL Radio Salafy Indonesia
  • Nasehat Untuk Para Bloger Salafiyyin

Radio Muwahiddin

Minggu, 21 September 2014

Bermain dan Belajar


belajar-dan-bermain


     Bagaikan mengukir diatas batu, demikian perumpaan bagi orang yang belajar pada masa-masa emasnya. Maksudnya, bahwa belajar pada masa kanak-kanak akan melekat kuat dalam jiwa, bagaikan lukisan yang digoreskan di atas batu akan tergambar jelas tidak mudah hilang.

Masa-masa emas ini pulalah yang dimanfaatkan oleh pendidik terbaik sepanjang sejarah manusia, Rasulullah Muhammad. Tak heran, banyak sekali didapatkanpara cendekiawan muda yang terlahir dari bimbingan beliau.

Kita kenal Abdullah bin Abbas , Abdullah bin Umar , Anas bin Malik, dan masih banyak lagi, mereka adalah ulama, yang mencapai derajat tinggi dalam umur yang masih relatif muda.

Seandainya kita lihat sistem pendidikan Rasulullah, kita akan dapatkan bahwa beliau mendidik umat dalam setiap kesempatan. Bukan hanya dalam majlis-majlis ta’lim, bahkan ketika sedang safar, saat berboncengan, dan pada stiap keadaan. Termasuk pula pada saat anak bermain. Seperti dalam haditsyang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhori, dari Anas bin Malik, ia mengisahkan bahwa Rasulullah sering berkunjung ke rumahnya. Pernah suatu hari burung kecil, peliharaan Abu Umair (adik Anas bin Malik) yang ia bermain dengan burung tersebut mati, melihat kesedihan anak tersebut Rasulullah menghiburnya. Beliau bersabda, Wahai Abu Umair kenapa burungmu?” dalam sepenggal hadits ini banyak sekali muatan pendidikan yang ingin Rasulullah sampaikan. Bahkan Imam Asy Syafi’i menyimpulkan kurang lebih 40 pendidikan dalam hadits ini. Minimalnya bagi si anak tersebut adalah tertanamnya kecintaan terhadap sosok pengajar karena perhatian besar yang di berikan.

Maksud dari uraian ini adalah agar kita sebagai orang tua tidak membiarkan masa-masa emas ana lewat begitu saja. Sekedar untuk main-main tanpa ada unsur pendidikan . apalagi main-main adalah dunianya anak-anak.

Main dan mainan adalah sesuatu yang hampir tidak terlepaskan dari anak-anak. Sebagian besar waktu mereka adalah untuk bermain. Dalam kegiatan inilah sejatinya mereka banyak belajar. Mereka selalu ingin tahu dan mencoba. Bermain merupakan aktivitas yang dilakukan tanpa adanya tujuan yang serius. Satu-satunya tujuan adalah perasaan senang pada saat melakukannya. Karenanya, bermain sangat dekat dengan kehidupan anak-anak. Pada kegiatan seperti inilah kesempatan yang sangat bagus bagi orang tua untuk memberikan pendidikan bagi mereka.

Secara garis besar usia bermain pada anak dapat dikelompokkan menjadi tiga tahap :


Tahap pertama adalah penjelajahan. Tahap ini mulai usia bayi sampai satu tahun. Pada usia ini kegiatan bermain bayi berupa memandang di sekitarnya. Lalu, ketika otot tangan mulai kuat bayi mulai senang menggenggam dan mengguncang-guncang benda kecil. Daerah penjelajahan menjadi lebih luas ketika mereka mulai merangkak atau belajar berjalan. Pada usia inilah anak banyak merekam kejadian di sekitarnya. Sehingga orang tua bisa memberikan pembelajaran dengan menciptakan suasana yang religius. Dengan memperdengarkan anak kalimat-kalimat toyyibah seperti bacaan murattal,ucapan doa, tutur kata yang santun, dan yang lainnya. Juga memperlihatkan pada mereka kegiatan-kegiatan ibadah seperti shalat qiraatil qur’an, dan muamalah yang bagus. Iddealnya, kondisi seperti ini dipertahankan sampai kapan pun.

Tahap kedua, usia antara satu sampai lima atau enam tahun. Semakin sempurna otot tubuh memungkinkan anak menguasai berbagai alat bermain. Umumnya anak usia satu sampai tiga tahun, anak masih bermain sendiri. Sekalipun mereka bermain bersama dengan seusia tetapi masing-masing sibuk dengan alat bermainnya sendiri. Pada tahap ini dan selanjutnya, kebutuhan peran dan bimbingan orang tua terhadap anak dalam kegiatan bermain lebih besar. Mulai dari pengaturan waktu bermain, alat bermain, dan cara permainannya. Orang tua hendaknya membiasakan anak cara mengatur dan membagi waktunya. Jangan sampai waktu bermain bertabrakan dengan jam istirahat, waktu makan, atau saat beribadah maupun jadwal belajar yang sesungguhnya. Alat bermain pu, hendaknya orang tua memilihkan bagi anak yang bersifat edukatif. Seperti mewarnai gambar, balok susun, dan yang lainnya. Saat orang tua mendampingi dan membimbing mereka bermain, inilah waktu yang tepat untuk menyisipkan pengajaran kepada mereka, seperti pelajaran akidah, akhlak, adap, kosakata bahasa arab atau yang lainnya.

Tahap ketiga, meningkatnya kemampuan berpikir dan bersosialisasi membuat mereka lebih menyukai permainan yang melibatkan teman. Pada tahap ini pengawasan orang tua relatif lebih susah. Walaupun orang tua tidak bisa sepenuhnya mengawasi, bukan berarti orang tua melepaskan begitu saja. Pada tahap inilah orang tua menekankan pengajaran akhlakul karimah kepada anak, berupa sifat amanah, menghargai orang lain, kejujuran, kasih sayang, berbagi dengan teman, menolong yang kesulitan, dan akhlak yang lainnya, yang sangat mungkin didapat saat anak bermain dengan temanya.

Jadi, orang tua yang sayang anak bukan artinya memberikan kebebasan-kebebasan kepada anak untuk bermain sebebas-bebasnya. Tapi orang tua yang sayang anak adalah yang berusaha keras mengusahakan keshalihannya, sampai dari hal main dan mainan. Orang tua yang bijak akan terus memerhatikan pendidikan anak sesuai dengan pertumbuhan anak. Allahu a’lam. (Farhan) 

(sumber: Majalah Tashfiyah, edisi 04, Volume 01 1432H/2011, di tulis ulang untuk blog buahhatiku01.wordpress.com)
Diposting oleh Unknown di 01.08.00
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Muslimah, Nikah dan Rumah Tangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."

Hadits

Hadits Abdullah ibnu Mas’ud Rodiallohu ‘anhu :

« أَوَّلُ زُمْرَةٍ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ ضَوْءُ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالْزُّمْرَةُ الثَّانِيَةُ عَلَى لَوْنِ أَحْسَنِ كَوْكَبٍ دُريَ فِي السَّمَاءِ، لِكُل رَجُلٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ مِنَ الْحُورِ الْعِينِ، عَلَى كُل زَوْجَةٍ سَبْعُونَ حُلَّةً، يُرَىٰ مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ لُحُومِهِمَا وَحُلَلِهِمَا، كَمَا يُرَىٰ الشَّرَابُ الأَحْمَرُ فِي الزُّجَاجَةِ الْبَيْضَاءِ »

“Kelompok pertama kali yang masuk surga, seolah wajah mereka cahaya rembulan di malam purnama. Kelompok kedua seperti bintang kejora yang terbaik di langit. Bagi setiap orang dari ahli surga itu dua bidadari surga. Pada setiap bidadari ada 70 perhiasan. Sumsum kakinya dapat terlihat dari balik daging dan perhiasannya, sebagaimana minuman merah dapat dilihat di gelas putih.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih, dan Baihaqi dengan sanad hasan. Hadits hasan, shahih lighairi: Shahih al-Targhib: 3745)

Label

  • Download Audio (291)
  • Nasehat (277)
  • Manhaj (221)
  • Bantahan (220)
  • Aqidah (194)
  • Fiqh (145)
  • Fatwa (140)
  • Info Kajian (133)
  • Kisah (115)
  • Muslimah (108)
  • Nikah dan Rumah Tangga (102)
  • Puasa (79)
  • Akhlak dan Adab (66)
  • Biografi (45)
  • Umum (45)
  • Mengenal Salaf (30)
  • Al Qur'an (24)
  • Syiah (19)
  • Download pdf (15)
  • Demokrasi (10)
  • Info Mahad (10)
  • Hadits (6)
  • Do'a (5)
  • chm (4)
  • Syair (1)

Istri- istri Nabi زوجات النبي

  • Khadijah binti Khuwailid (wafat 3 SH)
  • Zainab binti Khuzaimah (wafat 1 SH)
  • Aisyah binti Abu Bakar (wafat 57 H)
  • Hafsah binti Umar (wafat 45 H)
  • Juwairiah binti Harits bin Abu Dhirar (wafat 56 H)
  • Maimunah binti Harits (wafat 50 H)
  • Mariah Qibtiah (wafat 16 H)
  • Saudah binti Zam`ah (wafat 23 H/ 643 M)
  • Sofiah binti Huyai bin Akhtab (wafat 50 H)
  • Ummu Habibah binti Abu Sofyan (wafat 44 H)
  • Ummu Salamah (wafat 57 H)
  • Zainab binti Jahsy (wafat 20 H)

Putra-Putri Nabi

  • Al- Qasim bin Muhammad
  • Zainab binti Muhammad (wafat 8 H.)
  • Ruqayyah binti Muhammad (wafat 2 H)
  • Ummu Kultsum (wafat 9 H)
  • Fatimah Az-Zahra (wafat 11 H)
  • Abdullah bin Muhammad (meninggal ketika kecil)
  • Ibrahim bin Muhammad (wafat 10 H ketika kecil)

Cucu Nabi

  • Abdullah bin Usman bin Affan (Putra Ruqayyah)
  • Ali bin Abul Ash (Putra Zainab.meninggal ketika kecil.)
  • Hasan bin Ali bin Abu Talib (3-50 H.)
  • Husain bin Ali bin Abu Talib (4-61 H)
  • Zainal Abidin (wafat 93H)
  • Ummi Kultsum binti Ali bin Abu Thalib (wafat.75H)

ANTI JIL

ANTI JIL

Translate

Amir Prasetio

Amir Prasetio

Profil Pemilik Blog

Bismillah.....

Barokallohu fiykum....

Nama ana Abu Alifah Amir Prasetio

Ana tinggal di Pemukti UH 7/621 RT.29 RW.10 Giwangan,Umbulharjo Yogyakarta.


Ana mengenal manhaj salaf sejak tahun 2004.

Blog ini ana buat dengan tujuan untuk menyebarkan dakwah salafiyyah.

semoga bermanfaat.


Permata Salaf

Ali bin Abi Thalib berwasiat kepada Kumail bin Ziyad rahimahullah, Ilmu lebih baik daripada harta karena ia akan menjagamu. Adapun harta, engkau yang menjaganya. Ilmu akan bertambah dengan diamalkan, sedangkan harta akan berkurang ketika dibelanjakan.

Mencintai orang yang berilmu adalah bagian agama
. Ilmu membuat pemiliknya berada dalam ketaatan sepanjang hayatnya, pembicaraan yang baik setelah dia meninggal. Adapun harta, pengaruhnya akan hilang seiring dengan lenyapnya harta itu. Para penjaga harta seakan-akan mati dalam hidupnya. Adapun orang berilmu akan tetap abadi sepanjang masa (Min Washaya as-Salaf, hlm. 12—14)

Arsip Maktabah

Artikel Terbaru

Memuat...

Artikel Populer Minggu ini

  • Rekaman Kajian Ilmiyah Soppeng – Masjid Nurul Huda Kota Soppeng 26.08.2014 bersama Al Ustadz Abu Ishaq Muslim
  • TANYA JAWAB DENGAN AL-USTADZ DZULQARNAIN M. SUNUSI ( Rodja dan At-Turots)
  • KUMPULAN PDF E-BOOK KHUTBAH JUM’AT MAJALAH ASY-SYARI’AH | Disusun oleh Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc
  • Upaya-Upaya Syar'i Untuk Memelihara dan Menjaga Kemuliaan dan Kesucian Wanita (Bagian 4-Tammat)
  • Akad Nikah

forum salafy

Memuat...

Darus Salaf : Kajian Islam Berdasarkan Al-Qur'an dan Assunnah

Memuat...

Salafy Indonesia

Memuat...

‎ ‎طبيب الطب النبوي | Dokter Pengobatan Nabawi |

Memuat...

Ma'had Annur Al-Atsary | Ma'had Annur Al-Atsary

Memuat...

Tauhid Yang Pertama, Ilmu, Amal dan Dakwah

Memuat...

Ibnu Taimiyah

Memuat...

Untukmu Yang Mencari Kebenaran Tentang Ihyaut Turats

Memuat...

Pusat Informasi Kajian Ahlussunnah wal Jama'ah Cileungsi

Memuat...

Manhajul Anbiya

Memuat...

Salafy Cirebon

Memuat...

SITUS MA'HAD ASSALAFY JEMBER

Memuat...

Dammaj Al-Habibah

Memuat...

Al-Fawaaid.my

Memuat...

Blog Untuk Para Pencari Al Haq

Memuat...
""Boleh di copas untuk kepentingan dakwah disertakan sumbernya"". Tema PT Keren Sekali. Gambar tema oleh caracterdesign. Diberdayakan oleh Blogger.