Radio Muwahiddin

Rabu, 07 Oktober 2015

BERHARAP KEBAIKAN TUK ANAK? MAKA BERBUAT BAIKLAH…!


BERHARAP KEBAIKAN TUK ANAK , MAKA BERBUAT BAIKLAH…

••••••••••••••••••••••

… Buah jatuh tak jauh dari pohon nya,

Inilah sebuah pepatah yang kerap mengiang ditelinga kita

Terlepas dari benar tidaknya pepatah tersebut (-dan memang seharusnya seorang muslim tidak menyandarkan urusannya kecuali pada kalamuLLOH & qola Rasululloh صلى اللّٰه عليه وسلم -). Namun sering kali kita dapati keadaan seorang anak (terutamanya watak) tidak beda jauh dengan keadaan orang tuanya. Lalu bagaimana syari’at memandang hal ini…??




Alloh سبحانه وتعالي menceritakan dalam Al Qur’an kisah Nabiyulloh Musa عليه السلام bersama Nabiyulloh Khidirعليه السلام ketika mendatangi suatu daerah & meminta penduduknya agar menjamu mereka, namun penduduk itu menolak. Kemudian mereka berdua mendapati sebuah dinding yang miring hampir roboh. Nabi Khidir عليه السلام pun memperbaikinya, hingga membuat
Nabi Musa عليه السلام heran & berkata:
 “Seandainya engkau mau, engkau bisa meminta upah dari mereka”.

Alloh mengabadikan dalam Al Qur’an, sebuah jawaban dari peristiwa yang membuat Nabi Musa heran.
وَاَمّاَ الْجِدَارُ فَكاَنَ لِغُلمَيْنِ يَتِيْمَيْنِ فِى الْمَدِيْنَةِ وَكاَنَ تَحْتَه كَنْزٌلَّهُماَ وَكاَنَ اَبُوْهُماَصاَلِحاً•فَاَرَادَرَبُّكَ اَنْ يَّبْلُغَآ اَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِّنْ رَّبِّكَ•وَمَا فَعَلْتُه عَنْ اَمْرِيْ•ذلِكَ تَأْوِيْلُ مَالَمْ تَسْطِعْ عَّلَيْهِ صَبْراً
(الكهف:٨٢)
“Dan adapun dinding rumah itu adalah milik dua anak yatim dikota itu, yang dibawahnya tersimpan harta bagi mereka berdua, dan ayahnya seorang yang sholih. Maka Tuhanmu menghendaki agar keduanya sampai dewasa & keduanya mengeluarkan simpanannya itu sebagai rahmat dari Tuhanmu. Apa yang kuperbuat bukan dari kemauanku sendiri. itulah keterangan dari perbuatan² yang engkau tidak sabar terhadapnya.”
(Al Kahfi:82)

Alloh menjaga kedua anak yatim itu karena kebaikan atau kesholihan ayah
mereka.


  SUBHANALLOH….!!!

Tidakkah tergerak hati kita sebagai orang tua untuk mempersiapkan amalan sholih yang faidahnya akan kembali bukan hanya untuk kita sendiri,tapi juga untuk anak keturunan kita??

Bahkan setelah orangtua tiadapun anak keturunan bisa merasakan buah dari kesholihan orangtuanya, sebagaimana kisah tersebut.

Diriwayatkan, salah seorang dari kalangan salaf berkata kepada anaknya:
يا بني، لأزيدن في صلاتي من أجلك…
“Wahai anakku, sungguh aku akan memperbanyak sholatku karenamu”
sebagian ulama mengatakan bahwa maknanya adalah:
Aku akan sholat sebanyak mungkin & berdoa sebanyak mungkin dalam sholatku
(Fiqh Tarbiyatil Abna’, hal 22)

Tak hanya didunia, buah kebaikan itu dapat diraih, bahkan diakhiratpun anak akan menuai kebaikan karena kesholihan orangtuanya.

🏼Alloh تعالي berfirman:
وَ الَّذِيْنَ امَنُوْا وَا تَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْماَنٍ اَلْحَقْنَابِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍ• كُلُّ امْرِئٍ بِماَ كَسَبَ رَهِيْنٌ
(الطور:٢١)
“Dan orang² yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (didalam syurga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka.Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya”.

Dalam ayat diatas Alloh mengabarkan tentang anugrahNya, bahwa orang² yang beriman jika anak keturunan mereka mengikuti mereka dalam keimanan, maka Alloh akan mempertemukan anak keturunan itu dengan ayahnya yang sholih, walaupun amalan anak itu tidak bisa menyamai amalan ayah mereka.

hal ini untuk menyenangkan hati ayah mereka dengan adanya anak keturunannya disisinya.

Maka Alloh menghimpun mereka dalam bentuk yang paling baik, dengan mengangkat derajat orang yang kurang amalannya disisi orang yang sempurna amalannya tanpa mengurangi pahala & derajat orang tersebut.
(Tafsir ibnu katsir,7/332).

Maka berbuat baiklah, jika ingin wujudkan harapan setiap orang tua atas anaknya (yakni kebaikan pula), agar harapan tak sekedar angan² belaka.
satu hal yang mestinya tak terlupakan oleh para orangtua,yakni MENDOAKAN anak keturunan dengan kebaikan. Karena doa adalah senjata ampuh kaum muslimin.

Sebagaimana juga para malaikat berdoa. Disebutkan bahwa para malaikat yang memikul Arsy & yang disekelilingnya berdoa kepada Robbnya;

رَبَّنَا وَاَدْخِلْهُمْ جَنّتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَّهُمْ وَمَنْ صَلَحَ مِنْ ابآَئِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيّتِهِمْ إنَّكَ أنْتَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Wahai Rabb kami, masukkanlah mereka kedalam syurga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka beserta orang² sholih dari kalangan ayah² mereka, istri² mereka & anak² mereka, sesungguhnya Engkau Maha perkasa dan Maha Bijaksana” (Ghofir:8)

Para Malaikat itu memohon, kumpulkanlah diantara mereka untuk menyenangkan hati mereka dengan mempertemukan mereka pada tempat² yang berdampingan. (Tafsir Ibnu Katsir 7/98)

jika para malaikat saja mendoakan kebaikan & kebahagiaan untuk orang² yang beriman, maka tidakkah kita lebih butuh untuk berdoa memohon pada Alloh untuk kebaikan & kebahagiaan kita & anak keturunan kita
orang tua yang sehat hatinya pasti menginginkan anaknya menjadi anak yang sholih, maka berusahalah dahulu menjadi orangtua yang sholih.

Berbuat & perbanyaklah kebaikan, biarkan anak²mu melihat, meniru & membiasakan kebaikan² itu. Karena tidaklah pohon mangga kecuali akan berbuah mangga.

segala yang nampak dari orangtua akan mudah ditiru oleh anak²nya, hingga tumbuhlah sianak diatasnya. Jika orangtua terbiasa dengan amalan² sholih, maka anak akan tumbuh diatas apa yang biasa ia lihat dari madrasah pertamanya ini. Hingga jadilah ia anak yang sholih yang membawa pada kebaikan untuk dirinya, orangtuanya & anak keturunannya didunia & akherat, biidznillah…

Maka orangtua yang mampu menyetir dirinya menjadi pribadi yang sholih merupakan pintu utama dari keberhasilan pendidikan mewujudkan generasi yg sholih.

Al ‘ilmu ‘indalloh wallohu a’lamu bish showab

رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربنا وتقبل دعاء…
“Wahai Robbku, jadikanlah aku & anak cucuku orang² yang tetap mendirikan sholat, wahai Robb kami perkenankanlah doaku….

~~~~~~


الفقيرة إلي جنة ربها..,

Ummu ‘Aisyah

(Dalam heningnya renungan diri diMalam permulaan Dzulqo’dah, Margasari indah 1436H)

telah dimuroja’ah & disetujui penyebarannya oleh:

Ummu Aimanحفظها اللّٰه تعالى


Mar’ah Sholihah BTP

《Brebes-Tegal-Pemalang》

sumber: https://catatanmms.wordpress.com/2015/10/06/berharap-kebaikan-tuk-anak-maka-berbuat-baiklah/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."