Radio Muwahiddin

Kamis, 21 Agustus 2014

Ketika Cahaya Datang Untuk Menyadari Kekhilafan Diri, Itulah Saat Yang Mengharukan Bagi Setiap Insan




يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (الحشر
“Hai orang -orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri memperhatikan (merenung),apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok(kampung ahkirat),dan bertakwalah kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Alhasyr 18)

Saudaraku yang dirahmati Alloh, Ketika perasaan memahami kekilafan diri telah datang, ketika cahaya kebeningan hati menghampiri dan hinggap didalam hati, Teringat akan lembaran masa lalu yang kelam, teringat akan catatan catatan masa yang telah lalu yang kelam tentang sahabat-sahabat dan orang orang dekat yang pernah kita sakiti, tentang perilaku diri yang begitu sering melakukan kesalahan dan kekilafan, tentang cela dan aib diri yang belum kita mohonkan ampun, tentang bakti kepada orang tua yang belum kita sempurnakan, Dan tentang seluruh perjalanan hidup ini yang hanya diselimuti dusta, kebencian, kedengkian, keserakahan, kejahilan, dan telah begitu banyak kita torehkan dan mengoreskan catatan tinta hitam dalam sejarah dan perjalanan hidup kita.



Sungguh Kalaulah kita mau jujur terhadap diri ini , Wahai Diri , sungguh kalaupun kita mau jujur dan menyadari dari dasar hati yang terdalam betapa sering kita mengkianati segala kenikmatan yang diberikan Nya dan betapa sedikit syukur ketaatan kita kepada Nya, Tampaknya kita harus bertanya kepada diri ini kenapa hati begitu keras membatu , hingga kebenaran tak jua kita tempati,  Kenapa kita tidak takut dari satu masa yang berlalu dan berlalu kian panjang dan membuat terkunci hati dari kebenaran, Alloh Ta’ala Mengingatkan kita Semua :
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik.( Alhadid 16)

Wahai Saudaraku Yang Budiman, Mengapa diri ini begitu bodoh dan tak menyadari, padahal begitu nampak didepan hamparan kemaha perkasaan Alloh yang tak tertandingi apapun, Rasanya tak pantas diri ini mengaharap keindahan dan kebaikan hidup dan mati, dimana disisi lain kita secara tak sadar mengahadirkan kejelekan dan kemudhorotan, Rasanya tak pantas kita memohon ampunan tapi disisi lain kita hadirkan kemaksiatan dan Dosa, Rasanya tak pantas kita disebut hamba pilihan karena perintah dan larangan tak jua kita indahkan.

Takutlah wahai hati, pada suatu hari yang pada saat itu Alloh ta’ala  palingkan hati insan dari kebenaran ketika mereka berputus asa dari rahmat Alloh dan berpaling dari kebenaran Sebagaimana FirmanNya:
فَلَمَّا زَاغُوٓا۟ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik (Ash Shaft 5)

Saudaraku yang dirahmadti Alloh, Sessungguhnya setiap tapak kaki kita yang tertinggal sessungguhnya adalah saksi dari perjalanan hari demi hari , Hanya Orang orang jahil yang membiarkan hidupnya tercampakkan hari harinya tersia siakan dengan kebatilan , hanya orang orang jahil yg membiarkan waktunya tercampakan dengan kelengahan dan merugilah keduanya karena kesempatan yang diberikan oleh Alloh tak dimanfaatkan untuk kebaikan.

Diri ini sering mengira bahwa kita telah banyak mengerjakan kebaikan, kita menduga selama ini kita telah sempurna melakukan ketaatan, kita berprasangka dan merasa sudah begitu banyak menjalankan kewajiban, Akan tetapi ternyata semua itu hanyalah fatamorgana dan kesemuan, dan terkadang nampak begitu baik dalam benak dan prasangka kita, tapi begitu buruk dalam pandangan Alloh, Mengapa begini? karena ketaatan yang kita lakukan hanya ingin mendaptkan pujian, ketaatan yang kita lakukan karena ingin dilihat dan dikenal orang serta kebaikan yang kita lakukan tak diiringi dengan keihlasan niat dan jauhnya dari tuntunan( Rosul Sholollohualaihi Wassalam).

Mari kita tengok kembali nasehat Amirul Mukminin Umar Ibn Khotob Rodhiallohuanhu :
حَاسِبُوا أنْفُسَكُم قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُا وَزِنُوْهَا قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا وَ تَزَيَّنُوا لِلعَرْضِ الأَكْبَر
“Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab !Timbanglah diri kalian sebelum kalian ditimbang, dan bersiap siaplah untuk pertunjukan yang besar (dihari kiamat dihari itu kalian dihadapkan pada pemeriksaan.Tiada yang tersembunyi dari amal perbuatan kita barang satupun)” Rowahu Tirmidzi.

Saudaraku yang dirahmadti Alloh,

Mari kita bangun kembali sesuatu yang telah kita rubuhkan bersihkan akidah kita yang telah tercemar kesyirikan, Jernihkan niat dan tekat yang telah kita kotori dengan ketidakihlasan,

Mari kita manfaatkan hidup ini selama pintu nafas masih terbuka,

Mari bukalah gerbang pintu kesadaran hati nurani yang paling dalam agar mendapat petunjuk bayan dan Taufiq dari Rab semesta alam,

Mari Berbuat baiklah kita selagi masih punya kesempatan dan bertobatlah sebelum ajal menjelang,

Mari kita tegur hati kita iniyang sedang dimabukan keduniaan, mari tegur hati ini yang sedang terlena, agar tak jatuh terjerat oleh tipu rayu syaitan dan Talbis dan sihir dunia, tegurlah jiwa kita yang terombang ambing oleh arus bagaikan buih dilautan ini, dan tegurlah terus menerus sedikit saja kejelekan yang terbesit didalam ruhani ini sehingga kemulyaan dan kebahagiaan akan kita dapati karena izin rabul Izah.

Ingatlah akan wasiat Alloh Ta’ala dikala pada hari itu manusia yang bertaubat ini diberikan kenikmatan :
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍۢ  , مَّنْ خَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍۢ مُّنِيبٍ
ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍۢ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْخُلُودِ , لَهُم مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌۭ
Inilah yang dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).(Yaitu) orang yang takut kepada Rob Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat, Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari kekekalan.Mereka di dalamnya memperoleh apa yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya. (Qof 32-35)

Saudaraku, Maha suci Alloh yang maha memahami segala sesuatu yang tersembunyi. yang maha penerima taubat, tiada pujian yang pantas kita berikan melebihi pujian kepada Alloh Tabaroka Wa Ta’ala , Semoga Alloh mematrikan dan menghujamkan Kesadaran dalam hati kita yang terdalam untuk menyadari segala kekeliruan dan Semoga Alloh mengampuni kita dari kemaksiatan, Dan mari kita sambut hari ini dan Hari Depan dengan Kesyukuran kepadanNya Yaitu Kepada Dzat yang telah menciptakan kita dengan berbagai macam kenikmatan yang tak terhitung.

Subhanalloh , Semoga Alloh memberi keistiqomahan kepada hati yang telah menyadari kekilafan diri untuk berada dalam ketaatan kepada Alloh Aza Wa Jalla. Waullohua’lam Bishawab.

Dikutip Dari Shahih Hadits Tirmidzi, Muhtasor Tafsir Ibnu Katsir, Syarah Riyadhus Shalihin Ibnu Utsaimin, Tafsir Assa’diy

 [Oleh Ustadz Abu Amina Aljawiy Ma’had Salafiyah Annashihah Cepu]

sumber:http://salafiyahindonesia.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."