يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ
لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ (الحشر
“Hai orang
-orang yang beriman, bertakwalah kepada Alloh dan hendaklah setiap diri
memperhatikan (merenung),apa yang telah diperbuatnya untuk hari
esok(kampung ahkirat),dan bertakwalah kepada Alloh, Sesungguhnya Alloh
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Alhasyr 18)
Saudaraku
yang dirahmati Alloh, Ketika perasaan memahami kekilafan diri telah
datang, ketika cahaya kebeningan hati menghampiri dan hinggap didalam
hati, Teringat akan lembaran masa lalu yang kelam, teringat akan catatan
catatan masa yang telah lalu yang kelam tentang sahabat-sahabat dan
orang orang dekat yang pernah kita sakiti, tentang perilaku diri yang
begitu sering melakukan kesalahan dan kekilafan, tentang cela dan aib
diri yang belum kita mohonkan ampun, tentang bakti kepada orang tua yang
belum kita sempurnakan, Dan tentang seluruh perjalanan hidup ini yang
hanya diselimuti dusta, kebencian, kedengkian, keserakahan, kejahilan,
dan telah begitu banyak kita torehkan dan mengoreskan catatan tinta
hitam dalam sejarah dan perjalanan hidup kita.
Sungguh
Kalaulah kita mau jujur terhadap diri ini , Wahai Diri , sungguh
kalaupun kita mau jujur dan menyadari dari dasar hati yang terdalam
betapa sering kita mengkianati segala kenikmatan yang diberikan Nya dan
betapa sedikit syukur ketaatan kita kepada Nya, Tampaknya kita harus
bertanya kepada diri ini kenapa hati begitu keras membatu , hingga
kebenaran tak jua kita tempati, Kenapa kita tidak takut dari satu masa
yang berlalu dan berlalu kian panjang dan membuat terkunci hati dari
kebenaran, Alloh Ta’ala Mengingatkan kita Semua :
أَلَمْ
يَأْنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَن تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ ٱللَّهِ
وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا۟ كَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟
ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ ٱلْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ
وَكَثِيرٌۭ مِّنْهُمْ فَٰسِقُونَ
Belumkah
datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka
mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah
diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang
atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara
mereka adalah orang-orang yang fasik.( Alhadid 16)
Wahai
Saudaraku Yang Budiman, Mengapa diri ini begitu bodoh dan tak menyadari,
padahal begitu nampak didepan hamparan kemaha perkasaan Alloh yang tak
tertandingi apapun, Rasanya tak pantas diri ini mengaharap keindahan dan
kebaikan hidup dan mati, dimana disisi lain kita secara tak sadar
mengahadirkan kejelekan dan kemudhorotan, Rasanya tak pantas kita
memohon ampunan tapi disisi lain kita hadirkan kemaksiatan dan Dosa,
Rasanya tak pantas kita disebut hamba pilihan karena perintah dan
larangan tak jua kita indahkan.
Takutlah
wahai hati, pada suatu hari yang pada saat itu Alloh ta’ala palingkan
hati insan dari kebenaran ketika mereka berputus asa dari rahmat Alloh
dan berpaling dari kebenaran Sebagaimana FirmanNya:
فَلَمَّا زَاغُوٓا۟ أَزَاغَ ٱللَّهُ قُلُوبَهُمْ ۚ وَٱللَّهُ لَا يَهْدِى ٱلْقَوْمَ ٱلْفَٰسِقِينَ
Maka tatkala
mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan
Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik (Ash Shaft 5)
Saudaraku
yang dirahmadti Alloh, Sessungguhnya setiap tapak kaki kita yang
tertinggal sessungguhnya adalah saksi dari perjalanan hari demi hari ,
Hanya Orang orang jahil yang membiarkan hidupnya tercampakkan hari
harinya tersia siakan dengan kebatilan , hanya orang orang jahil yg
membiarkan waktunya tercampakan dengan kelengahan dan merugilah keduanya
karena kesempatan yang diberikan oleh Alloh tak dimanfaatkan untuk
kebaikan.
Diri ini
sering mengira bahwa kita telah banyak mengerjakan kebaikan, kita
menduga selama ini kita telah sempurna melakukan ketaatan, kita
berprasangka dan merasa sudah begitu banyak menjalankan kewajiban, Akan
tetapi ternyata semua itu hanyalah fatamorgana dan kesemuan, dan
terkadang nampak begitu baik dalam benak dan prasangka kita, tapi begitu
buruk dalam pandangan Alloh, Mengapa begini? karena ketaatan yang kita
lakukan hanya ingin mendaptkan pujian, ketaatan yang kita lakukan karena
ingin dilihat dan dikenal orang serta kebaikan yang kita lakukan tak
diiringi dengan keihlasan niat dan jauhnya dari tuntunan( Rosul
Sholollohualaihi Wassalam).
Mari kita tengok kembali nasehat Amirul Mukminin Umar Ibn Khotob Rodhiallohuanhu :
حَاسِبُوا أنْفُسَكُم قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُا وَزِنُوْهَا قَبْلَ أَنْ تُوْزَنُوْا وَ تَزَيَّنُوا لِلعَرْضِ الأَكْبَر
“Hisablah
diri kalian sebelum kalian dihisab !Timbanglah diri kalian sebelum
kalian ditimbang, dan bersiap siaplah untuk pertunjukan yang besar
(dihari kiamat dihari itu kalian dihadapkan pada pemeriksaan.Tiada yang tersembunyi dari amal perbuatan kita barang satupun)” Rowahu Tirmidzi.
Saudaraku yang dirahmadti Alloh,
Mari kita
bangun kembali sesuatu yang telah kita rubuhkan bersihkan akidah kita
yang telah tercemar kesyirikan, Jernihkan niat dan tekat yang telah kita
kotori dengan ketidakihlasan,
Mari kita manfaatkan hidup ini selama pintu nafas masih terbuka,
Mari bukalah
gerbang pintu kesadaran hati nurani yang paling dalam agar mendapat
petunjuk bayan dan Taufiq dari Rab semesta alam,
Mari Berbuat baiklah kita selagi masih punya kesempatan dan bertobatlah sebelum ajal menjelang,
Mari kita
tegur hati kita iniyang sedang dimabukan keduniaan, mari tegur hati ini
yang sedang terlena, agar tak jatuh terjerat oleh tipu rayu syaitan dan
Talbis dan sihir dunia, tegurlah jiwa kita yang terombang ambing oleh
arus bagaikan buih dilautan ini, dan tegurlah terus menerus sedikit saja
kejelekan yang terbesit didalam ruhani ini sehingga kemulyaan dan
kebahagiaan akan kita dapati karena izin rabul Izah.
Ingatlah akan wasiat Alloh Ta’ala dikala pada hari itu manusia yang bertaubat ini diberikan kenikmatan :
هَٰذَا مَا تُوعَدُونَ لِكُلِّ أَوَّابٍ حَفِيظٍۢ , مَّنْ خَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ وَجَآءَ بِقَلْبٍۢ مُّنِيبٍ
ٱدْخُلُوهَا بِسَلَٰمٍۢ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ ٱلْخُلُودِ , لَهُم مَّا يَشَآءُونَ فِيهَا وَلَدَيْنَا مَزِيدٌۭ
Inilah yang
dijanjikan kepadamu, (yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali
(kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan-peraturan-Nya).(Yaitu)
orang yang takut kepada Rob Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan
(olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertobat, Masukilah surga itu
dengan aman, itulah hari kekekalan.Mereka di dalamnya memperoleh apa
yang mereka kehendaki; dan pada sisi Kami ada tambahannya. (Qof 32-35)
Saudaraku,
Maha suci Alloh yang maha memahami segala sesuatu yang tersembunyi. yang
maha penerima taubat, tiada pujian yang pantas kita berikan melebihi
pujian kepada Alloh Tabaroka Wa Ta’ala , Semoga Alloh mematrikan dan
menghujamkan Kesadaran dalam hati kita yang terdalam untuk menyadari
segala kekeliruan dan Semoga Alloh mengampuni kita dari kemaksiatan, Dan
mari kita sambut hari ini dan Hari Depan dengan Kesyukuran kepadanNya
Yaitu Kepada Dzat yang telah menciptakan kita dengan berbagai macam
kenikmatan yang tak terhitung.
Subhanalloh ,
Semoga Alloh memberi keistiqomahan kepada hati yang telah menyadari
kekilafan diri untuk berada dalam ketaatan kepada Alloh Aza Wa Jalla.
Waullohua’lam Bishawab.
Dikutip Dari Shahih Hadits Tirmidzi, Muhtasor Tafsir Ibnu Katsir, Syarah Riyadhus Shalihin Ibnu Utsaimin, Tafsir Assa’diy
[Oleh Ustadz Abu Amina Aljawiy Ma’had Salafiyah Annashihah Cepu]
sumber:http://salafiyahindonesia.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar