Radio Muwahiddin

Jumat, 09 Mei 2014

Silsilah al-Fawaid as-Salafiyyah [ 5 - 8 ]



Silsilah al-Fawa'id as-Salafiyyah ~~• [ 5 ] •~~

"Prinsip-Prinsip Dakwah Salafiyyah"

Pertama, Mementingkan dan Perhatian Besar terhadap Mentuntut Ilmu Syar'i dan Upaya Memahami Agama

Kedua, Semangat untuk Mengamalkan Ilmu

Ketiga, Berdakwah ke Jalan Allah di atas Bashirah

Keempat, Perhatian Besar terhadap Aqidah Salaf, baik secara keilmuan, pengamalan, dan mengajarkannya.

Kelima, Perhatian Besar terhadap Sunnah Nabawiyyah, semangat besar untuk mengamalkannya, dan mengajak kepadanya.

Keenam, Keterkaitan yang sangat Kuat dengan Para 'Ulama Sunnah

Ketujuh, Menghindar sejauh-jauhnya dari Hizbiyyah dan Kelompok-kelompok Islam Sirriyyah (rahasia)

Kedelapan, Konsisten dengan prinsip yang ditunjukkan oleh al-Kitab dan as-Sunnah serta apa yang disepakati oleh Salaful Ummah dalam menyikapi para pemimpin dan pemerintah (muslimin)

Kesembilan, Menentang Para Ahlul Bid'ah dan Mentahdzir Mereka

Kesepuluh, Konsisten dengan al-Kitab dan as-Sunnah dalam Semua Urusan dan Kondisi kita


Dari Kitab Ushul ad-Dakwah as-Salafiyyah,
✏asy-Syaikh 'Abdus Salam bin Barjis Alu 'Abdil Karim.

Download Kitab PDF di sini

http://goo.gl/LyVu4S

----------------------------

Silsilah al-Fawai’id as-Salafiyyah ~~• [ 6 ] •~~

Al-Imam al-Bukhari rahimahullah dalam kitabnya (Shahih al-Bukhari) berkata,

“Bab : Berilmu dahulu sebelum berkata dan beramal. Berdasarkan firman Allah Ta’ala, “Berilmulah, bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah.” [QS. Muhammad “ 19], pada ayat tersebut Allah memulai dengan perintah untuk berilmu.

“Sesungguhnya para ‘ulama adalah pewaris para nabi. Mereka (para nabi tersebut) mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya, maka dia telah mengambil bagian yang sempurna. Barangsiapa yang menempuh suatu jalan, yang padanya dia mencari/menuntut ilmu maka niscaya Allah mudahkan untuknya jalan menuju al-Jannah (surga).”

Allah Jalla Dzikruhu berfirman, “Hanyalah yang takut kepada Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya adalah para ‘ulama.” [QS. Fathir : 28] Allah juga berfirman, “Tidak akan bisa memahaminya (permisalan-permisalan dalam al-Qur`an) kecuali orang-orang yang berilmu.” [QS. Al-‘Ankabut : 43] “Mereka berkata,kalau seandainya kami dulu mendengar dan memahami maka kami tidak akan menjadi penduduk neraka Sa’ir.” [QS. Al-Mulk : 10] “Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu” [az-Zumar : 9]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan untuknya, niscaya Allah jadikan dia Faqih (berilmu) tentang agamanya.”

Ilmu itu hanyalah bisa didapat dengan cara belajar. ...

[ Sumber : Shahih al-Bukhari, Kitab al-'Ilmi, bab ke-11 ]


---------------------------

Silsilah al-Fawaid as-Salafiyyah ~~• [ 7 ] •~~

PELAJARILAH ILMU SYAR'I

Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu berkata, "Wajib atas kalian (mempelajari) ilmu. Karena mencarinya adalah ibadah, mempelajarinya karena Allah merupakan amal kebaikan, mencurahkannya bagi pemilik ilmu adalah taqarrub, mengajarkan ilmu kepada orang yang tidak berilmu adalah shadaqah, membahasnya adalah jihad, dan mengingat-ingatnya adalah tasbih."

[ ad-Dailami 2238, Tadzkirah as-Sami' 35, Majmu' al-Fatawa IV/42 ]

----

Ibnu Mas'ud radhiyallahu i berkata, " Wajib atas kalian (mempelajari) ilmu, sebelum ilmu itu diangkat. Diangkatnya ilmu tersebut adalah dengan perginya (wafatnya) para 'ulama.

Wajib atas kalian (mempelajari) ilmu, karena kalian tidak tahu kapan dia butuh terhadap ilmu yang ada padanya.

Kalian akan dapati orang-orang yang mengira sedang mengajak (berdakwah) kepada Kitabullah (al-Qur`an), padahal dia telah mencampakkan al-Qur`an tersebut ke belakang punggung mereka. Wajib atas kalian (mempelajari) ilmu, … "

[ ad-Darimi (143), Ibnu Wadhdhah (23), al-Ibanah I/324, al-Lalikai I/87 ]


----------------------------

Silsilah al-Fawaid as-Salafiyyah ~~• [ 8 ] •~~

"KEUTAMAAN ILMU SYAR'I"

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Katakanlah (wahai Muhammad) Ya Rabbi tambahkanlah untukku ilmu." [ QS. Thaha : 114 ]

"[tambahkanlah untukku ilmu]" diterangkan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah :

"Ayat tersebut sangat jelas menunjukkan pada keutamaan ilmu. Karena Allah Ta'ala tidak memerintahkan Nabi-Nya Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk meminta tambahan sesuatu kecuali tambahan ilmu. Yang dimaksud dengan ilmu di sini adalah ILMU SYAR'I. Yaitu,

ilmu yang memberikan faidah pengenalan apa yang wajib atas seorang mukallaf dalam urusan ibadah dan mu'amalahnya.

▪Ilmu tentang Allah dan Shifat-Shifat-Nya, serta apa yang wajib untuk dilakukan terhadap-Nya berupa menegakkanya perintah-Nya, dan mensucikan-Nya dari berbagai kekurangan.

Perputaran itu semua terletak pada ILMU TAFSIR, ILMU HADITS, dan ILMU FIQH."

[ Fathul Bari, Syarh Shahih al-Bukhari Kitab al-'Ilmi, Bab Pertama ]


--------------------------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."