Tanya:
“Kami menyaksikan beberapa ikhwah salafy demikian kasar dalam ucapan, dakwah. Serta bersikap keras kepada keluarga mereka. Apabila ia melewati orang lain yang bukan berasal dari kelompoknya, ekspresi wajah mereka sinis. Berbeda dari apa yang kami saksikan dari orang-orang IM (ikhwanul muslimin). Kami kurang dalam berakhlak mulia. Kami sangat membutuhkan nasehat darimu, jazakallahu khairan.”
Jawab:
Syaikh Muqbil Al-Wadi’i rahimahullah menjawab:
“Ini adalah permasalahan yang penting. Penting pula untuk saling menasehati tentang akhlak yang mulia, Allah ~subhanahu wata’ala~ berfirman tentang Nabi-Nya ~shallallahu alaihi wasallam~,
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.” [Al Qalam: 4]
Dan Allah ta’ala juga berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” [Ali Imran: 59]
Seorang salafi (yang kasar) itu, mungkin ia baru mulai belajar. Terkadang seorang yang baru mengenal dakwah itu agak ‘bersemangat’ dan ‘keras’ – baik dia salafi maupun ikhwani. Inilah yang kami dapatkan dari pengalaman yang ada.
Sebaliknya, Alhamdulillah, ikhwah (di Yaman, -ed-) dapat bergaul dengan baik dengan saudara-saudara mereka di Hudaydah, Ta’iz, Aden, dan Hadramaut. Masyarakat menerima dan menyambut mereka dengan kecintaan dan rasa hormat. Ini adalah bukti bahwa mereka menunjukkan akhlaq yang baik dan mulia. Allahul musta’an, hanya Allah-lah tempat meminta pertolongan.”
Sumber:
| Ghaaratul-Asyrithah `alaa Ahlil-Jahli was-Safsatah – Jilid 1, halaman 98.
http://adhwaus-salaf.or.id/nasehat-syaikh-muqbil-kepada-salafy-yang-kaku-dan-keras/
“Kami menyaksikan beberapa ikhwah salafy demikian kasar dalam ucapan, dakwah. Serta bersikap keras kepada keluarga mereka. Apabila ia melewati orang lain yang bukan berasal dari kelompoknya, ekspresi wajah mereka sinis. Berbeda dari apa yang kami saksikan dari orang-orang IM (ikhwanul muslimin). Kami kurang dalam berakhlak mulia. Kami sangat membutuhkan nasehat darimu, jazakallahu khairan.”
Jawab:
Syaikh Muqbil Al-Wadi’i rahimahullah menjawab:
“Ini adalah permasalahan yang penting. Penting pula untuk saling menasehati tentang akhlak yang mulia, Allah ~subhanahu wata’ala~ berfirman tentang Nabi-Nya ~shallallahu alaihi wasallam~,
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ
“Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung.” [Al Qalam: 4]
Dan Allah ta’ala juga berfirman:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الأمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” [Ali Imran: 59]
Seorang salafi (yang kasar) itu, mungkin ia baru mulai belajar. Terkadang seorang yang baru mengenal dakwah itu agak ‘bersemangat’ dan ‘keras’ – baik dia salafi maupun ikhwani. Inilah yang kami dapatkan dari pengalaman yang ada.
Sebaliknya, Alhamdulillah, ikhwah (di Yaman, -ed-) dapat bergaul dengan baik dengan saudara-saudara mereka di Hudaydah, Ta’iz, Aden, dan Hadramaut. Masyarakat menerima dan menyambut mereka dengan kecintaan dan rasa hormat. Ini adalah bukti bahwa mereka menunjukkan akhlaq yang baik dan mulia. Allahul musta’an, hanya Allah-lah tempat meminta pertolongan.”
Sumber:
| Ghaaratul-Asyrithah `alaa Ahlil-Jahli was-Safsatah – Jilid 1, halaman 98.
http://adhwaus-salaf.or.id/nasehat-syaikh-muqbil-kepada-salafy-yang-kaku-dan-keras/