Sebab-Sebab Memperoleh Ilmu Syar’i
Dengan memohon pertolongan dari Allah, hari ini 14 Syawal 1434 H/22 Agustus 2013 M dimulai dauroh Durus Asatidzah di Ma’had al-Anshar Wonosalam Sleman Yogyakarta.
Mengawali pelajaran pertamanya
yang dimulai ba’da Shubuh pagi tadi, asy-Syaikh Badr Al-Badr
mengawalinya dengan menyebutkan beberapa hal penting terkait dengan
ilmu, keutamaannya, dan cara memperolehnya.
Di antara sebab mencapai ilmu syar’i adalah
- Banyak-banyak berdoa kepada Allah
- Ikhlash karena Allah. Sebuah amal apabila tidak ikhlash maka akan menjadi debu yang beterbangan. Tidak ikhlash beramal merupakan perbuatan orang-orang munafiq, sebagaimana dalam surat al-Baqarah 264.
- Ketahuilah bahwa riya’ bisa membatalkan amal. Dijelaskan secara rinci oleh Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitabnya Jami’ul ‘Ulum wal Hikam.
- Terus menerus menghadiri majelis-majelis ilmu.
- Mudzakarah (mengulang-ulang dan mengingat-ingat ilmu). Al-Bukhari mengatakan, “Menghidupkan ilmu itu dengan cara bermudzakarah.” (diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abdil Barr dalam Jami’ Bayanil ‘Ilmi wa Fadhlih). Demikian dulu para salafush shalih senantiasa melakukan mudzakarah.
- Banyak membaca. Ada yang bertanya kepada al-Bukhari, ‘Bagaimana anda bisa menguasai ilmu?’ Beliau menjawab, “Dengan terus sering melihat pada kitab (yakni membaca).”
- Memilih syaikh (guru) yang salafy. Ilmu itu diambil dari ahlinya, yaitu seorang guru yang memiliki aqidah lurus, bermanhaj salafy. Tidak mengambil ilmu dari semua orang. Jika mengambil ilmu dari seorang asy’ari maka kamu akan menjadi asy’ari, jika mengambil ilmu dari rafidhi maka kamu akan menjadi rafidhi, yakni guru memiliki pengaruh yang besar terhadap murid. Maka dari itu, ahlus sunnah melarang untuk duduk bersama ahlul bid’ah, dan tidak boleh membaca kitab-kitab karya ahlul bid’ah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar