FATWA – FATWA
TENTANG PERHIASAN KAUM HAWA
“Tuntunan Syari’ah Dalam Berhias Bagi Muslimah”
PENULIS
UMMU SALAMAH AS SALAFIYAH AL ABBASIYYAH
-Hafidzohallohu Ta’ala-
———————————————————-
SEKAPUR SIRIH DARI PENERJEMAH
Segala
puji bagi Allah sholawat serta salam bagi Nabi kita Muhammad dan
keluarganya dan para shohabatnya serta orang-orang yang mengikutinya
dengan baik sampai hari kiamat.
Allah ta’ala berfirman:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ
Artinya: “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu wanita-wanita.” (Ali ‘Imran: 14)
Dan Allah ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
Artinya:
“Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya diantara istri-istrimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka.” (At Taghaabun : 14)
Dan Rosululloh bersabda:
« مَا تَرَكْتُ بَعْدِى فِتْنَةً هِىَ أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ »
Artinya: “Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah lebih berbahaya bagi laki-laki dari para wanita.” (Shahih, HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dan beliau juga bersabda:
إِنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإِنَّ اللَّهَ مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا
فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ فَإِنَّ أَوَّلَ فِتْنَةِ بَنِى إِسْرَائِيلَ كَانَتْ فِى
النِّسَاءِ
Artinya: “Sesungguhnya
dunia itu manis dan hijau dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian
sebagai kholifah di dalamnya maka Dia akan melihat bagaimana kalian
beramal, maka berhati-hatilah kalian dari dunia dan berhati-hatilah
kalian dari para wanita karena awal fitnah bani israil itu dari wanita.” (Shahih, HR. Muslim)
Allah dan
Rasul-Nya telah menerangkan bahwasanya fitnah terbesar bagi laki-laki
adalah kaum wanita, terlebih lagi di zaman ini yang mana para wanita
jauh dari ilmu syar’i dan ulama’. Mereka membuka wajah-wajah mereka dan
bertabarruj seperti tabarrujnya wanita jahiliyah maka benarlah firman
Allah dalam kitab-Nya yang Mulia:
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَىٰ ۖ
Artinya: “Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu.” (Al-Ahzab : 33)
Tabarruj
jahiliyah adalah wasilah terbesar bagi para wanita untuk menjerumuskan
laki-laki ke dalam fitnah, dari sini kita ketahui bahwasanya kaum
muslimah sangat membutuhkan nasehat dan peringatan yang membimbing
mereka kepada kebenaran, dan mereka juga membutuhkan ilmu yang berkaitan
dengan perkara kewanitaan terutama dalam perkara yang berkaitan dengan
tata cara berhiasnya mereka dikarenakan banyak dari para wanita berhias
dengan perhiasan yang menyelisihi syari’at dan menyerupai wanita kafir.
Dan telah
menyusun syaikhhoh kami yang mulia Ummu Salamah As Salafiyyah Al
Abbasiyyah sebuah kitab yang berkaitan dengan perhiasan kaum wanita. Dan
kami berupaya untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dalam
rangka dakwah dan nasehat bagi diri-diri kami khususnya dan bagi para
muslimah Indonesia umumnya sebagai bentuk rasa cinta kami kepada para
muslimah di Indonesia agar mereka tetap berada dalam bimbingan kitab dan
sunnah dalam segala aspek kehidupan.
Dan perlu
pembaca ketahui bahwasanya kitab yang kami terjemahkan adalah kitab
cetakan pertama, kemudian Ummu Salamah –hafidzahalloh- menambahkan
beberapa fatwa dan faidah pada kitab yang kami terjemahkan yang
insyaalloh akan diterbitkan pada cetakan berikutnya.
Dan perlu
juga diketahui bahwasanya kami menambahkan beberapa ta’liq (catatan
kaki) jika kami temukan kalimat-kalimat atau ungkapan-ungkapan yang
perlu untuk dijelaskan, dan catatan kaki dari kami tersebut kami beri
tanda “(-pent)”, adapun catatan kaki dari Ummu Salamah kami biarkan
tanpa tanda “(-pent)”
Dan kami
menyadari bahwa dalam penerjemahan ini tidak luput dari kekurangan, jika
pembaca mendapatkan kekurangan dalam terjemahan ini maka kami berlapang
dada untuk menerima kritikan dan saran, berkata Al Hariiry dalam
Mulhatul I’rob:
و إن تجد عيبا فشد الخللا فجل من لا فيه عيب و علا
Artinya:
Jika engkau mendapatkan kekurangan maka tutuplah kekurangan itu
Maka yang maha mulia dan maha tinggilah yang tidak memiliki kekurangan
Semoga
Allah menjadikan apa yang kami lakukan ini dalam timbangan kebaikan kami
dan bermanfaat bagi kami dan bagi para pembaca semua.
PENERJEMAH*
Akhir Shofar 1431 H
@@@@@
REKOMENDASI PENULIS
Berkata Ummu Salamah As Salafiyyah Al Abbasiyyah:
بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
Segala
puji bagi Allah sholawat dan salam kepada Rosululloh dan keluarganya dan
para shohabatnya serta orang-orang yang setia terhadapnya, amma ba’du:
Telah saya izinkan kepada Al Akhowat Al Faadhilaat :
- Ummu Hudzaifah Aisyah Bintu Sofwan As Samarindi
- Ummu Ubaid Khusnul Khotimah Bintu Hasan Al Buthoni
- Ummu Abdillah Hasna’ Bintu Firdaus Adam Al Acehi
- Ummu Hammam Karimah Bintu Anwar Al Jawi
Semoga
Allah membalas mereka dengan kebaikan atas penerjemahan kitab saya yang
berjudul “Al Fatwa Fii Ziinati Binti Hawa” kedalam bahasa Indonesia.
Dan mereka
adalah saudari-saudari kami yang mulia, yang bersemangat dalam menuntut
ilmu dan dalam menyampaikannya di Darul Hadits Dammaj, demikianlah
penilaian kami dan Allah-lah yang lebih tahu tentang diri mereka.
Kami
memohon kepada Allah agar memberikan bagi kami taufik dan keteguhan
untuk tetap berada diatas kebenaran dan sunnah sampai kami bertemu
dengan Allah, sesungguhnya Dialah penolong semua itu dan berkuasa
atasnya.
Ditulis oleh Ummu Salamah As Salafiyyah Al Abbasiyyah
Hari Sabtu bertepatan dengan 22 shofar 1431 H
@ @ @ @ @
SEKILAS TENTANG PENULIS
Penulis
adalah Ummu Salamah bintu Ali Al Abbasyi, salah seorang pengajar wanita
di Darul Hadist Dammaj. Beliau mengajar para pelajar wanita dalam
berbagai bidang ilmu agama, seperti tafsir, fiqih, aqidah, tauhid, ushul
fiqih, ilmu hadits, nahwu, dan yang lainnya. Beliau sangat bersemangat
dalam mengajar dan dalam memahamkan para muridnya, demikian pula ramah
dan tawadhu’ kepada para muridnya.
Berkata Asy-syaikh Muqbil bin Hadi Al wadi’i[1]
–rahimahulloh– dalam pendahulan kitab “Al intishor Lihuquuqil Mu’minat”
karya Ummu Salamah –hafidzahalloh– : “Adapun tentang penulis maka dia
adalah seorang wanita yang terkumpul padanya sifat-sifat yang terpuji,
zuhud dalam perkara dunia, berakhlak mulia, dan bersemangat dalam meraih
ilmu yang bermanfaat, sangat menjaga waktunya kerap kali dia
bersendirian di perpustakaan wanita, dan dialah yang menggantikan Ummu
Abdillah Al Wadi’iyah dalam mengajar para wanita jika dia berhalangan
untuk hadir atau sedang sakit, dan dia adalah seorang pemberi nasehat
yang membekas dihati pendengarnya.”
Beberapa Karya Ummu Salamah –hafidzohalloh – :
- Al Intishor Lihuquuqil Mu’minah (sudah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia)
- Tahdziirul Fattatil ‘Afiifah Min Talbis Az Zindani Al khobiitsah
- Ar Rihlah Al Akhiiroh Lil Imam Aljaziiroh
- AlJami’ Ash-Shohih Faroj ba’da Syiddah
- Al Qowa’id Nahwiyah Lil Badi’ Fii Lughotil ‘Arobiyyah
- Mukhtashor Ma’arijil Qobuul
- Al Fatwa Fii Ziinati Binti Hawa (kitab yang berada dihadapan anda saat ini)
[1].
Asy-syaikh Muqbil –rahimahulloh– ketika itu adalah suami Ummu Salamah
–hafidzohalloh– beliaulah orang yang paling dekat dan paling tahu dengan
keadaannya, dan apa-apa yang disampaikan oleh Syaikh Muqbil bukanlah
sesuatu yang berlebihan karena kamipun menyaksikan sendiri hal tersebut.
(-pent)
* Diterjemahkan Oleh Ustadzah Aisyah (Mudarrisah di Ma’had Darussalaf Bontang)
sumber: http://www.darussalaf.or.id/muslimah/fatwa-fatwa-tentang-perhiasan-kaum-hawa-tuntunan-syariah-dalam-berhias-bagi-muslimah-sekapur-sirih/
* Diterjemahkan Oleh Ustadzah Aisyah (Mudarrisah di Ma’had Darussalaf Bontang)
sumber: http://www.darussalaf.or.id/muslimah/fatwa-fatwa-tentang-perhiasan-kaum-hawa-tuntunan-syariah-dalam-berhias-bagi-muslimah-sekapur-sirih/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar