asy-Syaikh Muhammad bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah
Muqaddimah
Banyak kalangan yang prihatin
dengan kondisi di Mesir. Karena mereka melihat bahwa Presiden Muhammad
Mursi, yang berasal dari partai yang berlabelkan Islam dan disebut-sebut
sebagai tokoh yang memperjuangkan Islam, ternyata dikudeta oleh pihak
militer. Tentu saja pembahasan tentang sebab-sebab dan alasan kudeta
tersebut merupakan pembahasan rumit dan sangat terkait dengan situasi
politik dalam negeri Mesir.
Namun terlepas dari itu, kita
perlu tahu siapa sebenarnya Muhammad Mursi ini? Apakah benar dia seorang
tokoh yang memang hendak memperjuangkan Islam? Benarkah berbagai aksi
demo pembelaan terhadap Mursi ini berarti pembelaan terhadap Islam? Dan
apakah benar dengan dilengserkannya Mursi berarti dilengserkannya Islam?
Seorang muslim dituntut untuk
bersikap berdasarkan ilmu, yaitu ilmu yang benar berdasarkan al-Kitab
dan as-Sunnah dengan manhaj salaful ummah. Sehingga segala sikap dan
peniliannya berdasarkan prinsip tersebut. Bukan semata-mata karena
emosi, semangat, perasaan, atau “yang penting Islam.”
Maka perlu kita mendengar
bagaimana penjelasan para ‘ulama ahlus sunnah dalam masalah ini. Yaitu
‘ulama yang benar-benar berjalan di atas al-Kitab dan as-Sunnah dengan
manhaj salaful ummah.
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan di atas, mari kita ikuti penjelasan salah seorang
‘ulama ahlus sunnah dari Madinah asy-Syaikh Muhammad bin Hadi
al-Madkhali hafizhahullah. Beliau dikenal sebagai ‘ulama yang
banyak mengetahui seluk-beluk ‘pergerakan-pergerakan Islam’. Kami
terjemahkan penjelasan beliau ini dengan terjemahan bebas dan dengan
sedikit diringkas. Juga kami lengkapi dengan catatan kaki pada beberapa
kalimat yang membutuhkan penjelasan, untuk membantu pembaca memahaminya.
Semoga bisa memberikan pencerahan kepada kita semua.
_____________
Pertanyaan : Ada sebagian pihak yang mengatakan, bahwa keberhasilan Ikhwanul Muslimin (IM) mencapai tampuk kepemimpinan [1]
adalah seperti kemenangan kaum muslimin dalam perang Badr, dan tatkala
IM lengser adalah seperti kekalahan kaum muslimin dalam perang Uhud.
Sebagian pihak lagi mengatakan, bahwa ini adalah perang antara Islam
lawan kekufuran.
Jawab :
Pertama: Aku
sebelum ini justru berangan-angan kalau IM (di Mesir) bisa menjalankan
kekuasaannya selama 4 tahun! Dengan itu tidak ada lagi alasan sama
sekali setelahnya. Yakni agar semua pihak menyaksikan apa yang mereka terapkan dari hukum-hukum Islam ini. [2]
Kedua: Perintah
Allah yang pasti terlaksana dan kehendak-Nya pasti mengalahkan (segala
kehendak makluk). Tidak ada yang bisa menolak keputusan dan hukum-Nya. Subhanahu wa Ta’ala. [3]
Ketiga: IM telah menjalankan kekuasaannya selama 1 tahun di mesir. Lihat apa yang mereka perbuat? [4]
Keempat: ____ (suara terputus) nashrani
Kelima: Sebelum memegang kekuasaan, sudah mengatakan bahwa hukum potong tangan dan hukum cambuk bukan bagian dari syari’at Islam! Itu hanyalah perkara ijtihadiyah!!
Pernyataan ini ada dan terekam. Ini dinyatakan sebelum menang dalam
pemilu. … maka bagaimana bisa kemenangan IM ini diserupakan dengan
kemenangan pada perang Badr?
Kesimpulannya, mereka itu adalah para penyeru demokrasi sejak awal.
Bahkan aku sendiri mendengar
dia mengatakan, bahwa hukum itu adalah milik rakyat, bersumber dari
rakyat juga, bukan (milik /dari) Allah.
Di mana itu ayat
{إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاه} [يوسف: 40]
“Tidak ada hukum kecuali milik Allah. Dia memerintahkan agar kalian tidak beribadah kecuali kepada-Nya.” (Yusuf : 40) Yang mereka selama ini menghujat kita (ahlus sunnah) [5], dan mereka mengkafirkan kaum muslimin karena tidak menerapkan ayat ini dalam penilaian mereka. [6]
Keenam: Jalan
(cara) yang kalian buat (untuk bisa naik ke kursi kekuasaan), maka
kalian terjatuh melalui jalan (cara) itu pula. Jalan (cara) yang kalian
buat (untuk bisa naik ke kursi) adalah kalian menuntut/menyuarakan
pembebasan (negeri Mesir), yang di antaranya sampai Yusuf al-Qaradhawi
datang dan menyerukan itu di mimbar Jum’at! Dengan itu kalian (IM)
berhasil naik ke kursi. Maka sekarang pun kalian (IM) jatuh dengan cara
yang sama, yaitu adanya tuntutan pembebasan (negeri Mesir) dari rakyat.
Ketujuh: Mereka
sendiri menyatakan, bahwa kebebasan rakyat tidak boleh dibatasi.
Sementara demo yang terjadi sekarang merupakan tuntutan kebebasan
rakyat. Dalam undang-undang dinyatakan rakyat tidak boleh dibatasi
kebebasannya. Maka mereka bebas menyatakan kemauannya. Kalian (IM)
menuntut keinginan kalian. Namun kini mereka berhasil mengalahkan
kalian. Maka, bukankah “hukum adalah milik rakyat”.?!
Kedelapan: Sebagaimana dikatakan dalam sebuah bait syair,
أعلمه الرماية كل يوم … فلما اشتد ساعده رماني
وكم علمتُه نظم القوافي … فلما قال قافية هجاني
“Aku ajari dia memanah setiap hari, namun ketika dia kuat tangannya dan sudah mahir memanah justru dia (balik) memanahku.
Sudah berapa banyak aku
mengajarinya (cara) pembuatan syair, namun ketika dia telah bersyair,
justru dia menghujatku (dengan syair itu)”
(Asy-Syaikh Muhammad bin Hadi
melanjutkan): Sejak awal aku sudah katakan, bahwa IM akan meneguk dari
gelas yang darinya Husni Mubaraki meneguk, bahkan lebih jelek lagi. [7]
رَأَيْتَ بَنِي الدُّنْيَا إِذَا مَا سَمَوْا بِهَا … هَوَتْ بِهِمُ الدُّنْيَا عَلَى قَدْرِ مَا سَمَوْا
Engkau lihat ahli dunia ketika dia berhasil tinggi (popular, terkenal, kaya, dll) dengan dunianya,
Maka dunia itu akan membuat dia terpelanting sesuai dengan ketinggian yang ia raih
Mereka menghendaki sesuatu, namun Allah Subhanahu wa Ta’ala
{يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُور} [غافر: 19]
“mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati.” (Ghafir : 19)
Kesembilan: Pemerintahan-pemerintahan
yang ada ini – kata mereka (IM) – semuanya adalah antek-antek Amerika,
Yahudi, dan Israel. Namun anehnya, begitu memegang tampuk kekuasaan, IM
langsung memperbaruhi dan menguatkan perjanjian persahabatan dan
kerjasama dengan Yahudi!! Amerika-lah yang sejak awal menekan mereka. Maka
tidaklah Mursi naik ke kursi kekuasaan kecuali setelah Amerika yakin
bahwa pemerintahan Mursi tidak akan mengubah perjanjian damai dengan
Israel!! Bagaimana pemerintahan-pemerintahan yang ada dinyatakan
kafir, sementara yang memperbaruhi perjanjian tidak kafir?! Kami tidak
mengkafirkan, (Ini berdasarkan kaedah mereka sendiri). Bagaimana Husni
Mubarak, Anwar Sadat dinyatakan kafir karena mereka berdamai dengan
Yahudi. Sementara yang memperbaruhi, mengokohkan dan memprogandakan
perjanjian tersebut tidak dinyatakan kafir?
Partai sekuler di Turki tidak
membuat perjanjian dengan Yahudi. Namun ketika Najmudin Erbankan (IM)
naik, malah membuat perjanjian persekutuan militer dengan Yahudi!! Dan
masih terus berlaku! Ketika pemerintahan IM berhasil digulingkan, maka
perjanjian persekutuan militer tersebut langsung dihentikan.
Wahai saudaraku…
Aku tahu, sebenarnya sebagian
saudara-saudara kita tidak suka dengan pembicaraan seperti ini. Karena
ini membuka kejelekan-kejelekan. Padahal IM sebenarnya sudah sangat
jelas berbagai penyimpangannya. Namun banyak dari umat ini yang lalai,
seakan mereka tidak mengikutinya sebagaimana kami mengikutinya. Maka
janganlah menyikapinya berdasarkan perasaan semata. Mungkin mereka
menyaksikan itu semua (pernyimpangan-penyimpangan IM), namun mereka
lupa. Maka umat ini perlu adanya orang-orang (para da’i) yang
mengingatkan penyimpangan-penyimpangan yang muncul dari IM.
Sepuluh: Selalu
meneriakkan “hukum, hukum, hukum”. Namun tatkala memegang tampuk, apa
yang mereka (IM) perbuat? Apakah mereka melakukan perubahan. Apakah
hukum Islam menjadi satu-satunya sumber hukum? Tidak!
Tatkala IM “berhasil” di Tunisia, apa yang terjadi? “Hilangkan Islam sebagai sumber hukum”. Islam tahakkum tidak ada pada mereka. Yang ada pada mereka adalah Islam hukum.
Tahukah kalian apa itu Islam hukum? Apa bedanya dengan Islam tahakkum?
Sebenarnya hukum yang mereka maukan adalah bahwa Ikhwanul Muslimin-lah yang meletakkan hukum (kebijakan).[8]
Sementara tahakkum adalah
diterapkannya Islam. Maka Islam apakah yang mereka terapkan? Sama
sekali mereka tidak menerapkan Islam!! Sampai-sampai seorang perempuan
kafir heran terhadap mereka (IM). Karena memang mereka seolah mengangkat
syiar Islam. Padahal mereka sama sekali tidak menerapkan Islam. Namun
mereka memperjuangkan Islam hukum. Apa itu? Yaitu mengejar kursi!
Oleh karena itu, ketika
terjadi konflik ini, salah seorang di antara mereka mengatakan,
“Jatuhnya Mursi ini sebanding dengan Kesyirikan kepada Allah!” ya,
dengan lafazh ini.
Wahai saudara-saudaraku,
Sekarang kalian tahu apa itu Islam hukum dan Islam tahakkum. Islam tahakkum adalah
penerepan Islam secara hakiki, ini tidak mereka maukan. Karena ini
berarti ‘menzhalimi kebebasan manusia’. Oleh karena ini, di Tunisia
kedai-kedai minuman keras dan bar semakin menjamur!! Sampai-sampai
seorang wanita kafir spanyol terheran-terheran dengan fenomena tersebut!
Adapun Islam hukum, adalah IM sampai ke kursi!! Sehingga merekapun berjuang mewujudkan Islam hukum, bukan Islam tahakkum.
Demi Allah, kalau sampai
mereka memerintah kalian di negeri ini niscaya kalian melihat
pemandangan yang lebih jelek dari sekarang. Aku memohon kepada Allah
agar tidak mendatangkan orang-orang seperti mereka menguasai negeri
ini! Na’udzubillah min dzalik. Janganlah kalian tertipu dengan
mereka (IM). Wajib atas kita semua untuk bahu membahu saling
bergandengan tangan dengan pemerintah dan para ‘ulama ahlus sunnah yang
ada. …
Semoga Allah menjauhkan dari kita berbagai fitnah, yang tampak maupun yang tersembunyi.
* * *
Kaum wanita tidak boleh masuk
dalam urusan seperti ini. “Ada seorang wanita yang terbunuh di
Iskandariyah, maka kaum wanita terpaksa keluar berdemo”, katanya. Ini
tidak boleh. Jika ada orang-orang yang dizhalim terbunuh, maka Allah
yang akan membela mereka. Adapun kalian kaum wanita ikut-ikutan berdemo,
maka ini sesuatu yang bukan urusan/tugas kalian.
Allah Jalla wa ‘Ala berfirman kepada para isteri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam – maka lebih-lebih wanita yang di bawah mereka kemuliaan dan keutamaannya – “Tinggallah kalian di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dengan cara berhias jahiliyah dulu.”
Seorang wanita itu aurat, apabila dia keluar maka akan diintai oleh syaithan, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka bagaimana wanita keluar
untuk sesuatu yang bukan urusannya, dan justru malah meninggalkan urusan
(tugas/kewajiban)nya, yaitu urusan rumahnya, anak-anaknya, suaminya.
* * *
Namun Ikhwanul Muslimin tidak mengerti ini semua. Karena mereka tidak tahu kecuali “Islam hukum“, adapun “Islam tahakkum” maka mereka tidak mengakuinya, mereka mengingkarinya. Mereka hanya tahu “Islam hukum“, yaitu mengejar kursi. Ini yang mereka perjuangkan. Sampai-sampai kalian dengar berbagai omongan dusta, “bahwa Nabi-lah yang mengangkat Mursi.”, dan banyak kedustaan lainnya.
Maka sungguh mengagumkanku pernyataan Muhammad Hamid al-Faqi, “Mereka itu adalah khawwanul muslimin (para pengkhianat kaum muslimin)”
download suara
_____________
Penutup
Dari penjelasan asy-Syaikh Muhammad bin Hadi hafizhahullah
di atas, nyatalah kepada kita semua siapakah hakekat Muhammad Mursi
sebenarnya, dan secara lebih umum lagi siapa dan bagaimana sepak terjang
Ikhwanul Muslimin, khususnya di Mesir kali ini. Sehingga jelaslah
kepada kita, bahwa konflik di Mesir, baik pihak yang dikudeta maupun
pihak yang mengkudeta bukanlah pihak yang mewakili Islam dan sama-sama
tidak memperjuangkan Islam. Konflik Mesir ini merupakan fitnah dan
musibah.
Sehingga kaum muslimin secara
umum, dan di Mesir secara khusus, sikap mereka yang benar adalah
sebagaimana yang dinasehatkan oleh al-’Allamah asy-Syaikh Shalih
Al-Fauzan hafizhahullah adalah menghindar dan menjauh dari fitnah
ini. Nasehat beliau ini merupakan nasehat emas yang bersumber dari
dalil-dalil al-Kitab dan as-Sunnah serta tauladan dari as-Salafush
Shalih.
Adapun ikut berkomentar tanpa
ilmu, ikut bereaksi, ikut berdemo, maka itu bukanlah sikap yang benar,
dan sama sekali tidak memberikan penyelesaian. Bahkan sebaliknya, sikap
tersebut justru memperkeruh suasana. Semakin demo digencarkan, maka
semakin kekerasan yang timbul bahkan pertumpahan darah. Akan semakin
banyak korban berjatuhan. Kasus terakhir kejadian rabiah adawiyyah dan
nahdhah kemarin, yang disebutkan 2200 jiwa melayang!! Allahul Musta’an.
Janganlah kita terpedaya dengan pidato berapi-api dari “para tokoh
Islam”, yang terus memberikan semangat kepada kaum muslimin untuk
“berjihad”. Padahal hakekatnya para tokoh tersebut sangat tidak sayang
kepada kaum muslimin, tidak menyadari betapa mahal dan berharganya darah
seorang muslimin. Hati-hati dan waspadalah wahai saudaraku, dari paham khawarij
yang sangat berbahaya!! Sejarah membuktikan, tidaklah paham tersebut
kecuali memang berujung pada pedang dan pertumpahan darah!!
Apabila kita menyaksikan sepak
terjang Ikhwanul Muslimin, sejak dulu, baik di Mesir dan di
negeri-negeri lainnya, tampak jelas kepada kita bahwa mereka tidak
menegakkan dinul Islam dengan sebenarnya. Dan inilah salah satu sebab
terbesar kegagalan mereka di berbagai tempat. Karena di antara sebab
kekuasaan dan kekokohan adalah menegakkan agama ini dengan sebenarnya.
[1] Yaitu dengan berhasilnya Muhammad Mursi meraih kursi Presiden di Mesir.
[2]
Hal sebagaimana disaksikan oleh sejarah, baik di Sudan, Turki,
Tunisia, dll, tatkala Ikhwanul Muslimin berhasil meraih kemenangan dalam
politik, maka pada kenyataannya justru mereka tidak menerapkan
syari’at/hukum Islam yang selama ini mereka teriakkan.
[3]
Yakni apa yang disampaikan oleh Syaikh di sini adalah berdasarkan
prinsip dan manhaj Ikhwanul Muslimin yang memang banyak penyimpangan
padanya, dan berdasarkan fakta sejarah. Bukan hendak mendahului taqdir
Allah.
[4] Yaitu di Mesir. Apakah benar mereka menerapkan syari’at Islam ataukah tidak?
[5] Yakni para ‘ulama ahlus sunnah mereka anggap tidak konsekuen dengan ayat ini.
[6]
Ini merupakan prinsip paham khawarij sejak awal kemunculan mereka.
Dengan prinsip ini mereka mengkafirkan pihak-pihak yang mereka nilai
tidak berhukum dengan hukum Allah. Termasuk pemerintah-pemerintah
muslimin hari ini.
[7]
Yakni perjalanan IM tidak akan jauh berbeda dengan perjalanan Husni
Mubarak. Disebabkan karena IM tidak mau berpegang kepada Islam yang
benar, yaitu al-Kitab dan as-Sunnah berdasarkan pemahaman Salaful Ummah.
[8]
Yaitu slogan yang selama ini mereka teriakkan adalah “hukum Islam,
hukum Islam.” Seolah mereka menginginkan diterapkannya hukum Islam di
muka bumi. Padahal hakekatnya tidak demikian. Karena fakta menunjukkan
tatkala mereka berhasil meraih tampuk kepemimpinan, baik di parlemen
maupun kepresidenan, ternyata mereka sama sekali tidak menerapkan hukum
Islam. Jadi slogan “hukum Islam” yang mereka teriakkan hakekatnya tidak
lebih sebagai alat atau kendaraan agar mereka bisa sampai ke kursi
kekuasaan.
sumber: http://dammajhabibah.net/2013/08/17/hakekat-konflik-mesir/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar