Jual Beli Manhaj Murahan (Diskon 50%)
Dedengkot Quthbiyyun di Wajah Hanan Bahanan (Data dan Fakta)
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Huwa Sayyi’ (Sebuah Pengantar)
Sejatinya makalah ini telah tersusun dan
terpublikasikan sekitar sebulan yang lalu (jadi bukan makalah baru
setelah terjadi polemik antara saudara facebooker HB dengan saudara Abu
Alifah, jadi sebelum melontarkan tuduhan serampangan mohon dicermati
dengan seksama dan tenang tanggal makalah ini selesai diketiknya tanggal
updatenya dan tanggal dipublishnya di box.com). Makalah ini telah pula
dijadikan sebagai FOOTnote (Catatan Kaki) dalam artikel berjudul http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2012/09/14/masalah-ihya-at-turats-belum-selesai/.
Dalam footnote satu-satunya pada makalah ini merupakan tanggapan kami
seperlunya atas tuduhan dusta isnat kepada kami bahwa kami memiliki
akun-akun facebook dengan pelbagai nama samaran (sang facebooker
lagi-lagi tidak menggunakan akal sehatnya dengan menantang orang yang
tidak memiliki akun facebook untuk berhadapan melalui arena facebook?
Padanya terdapat pepatah bagai pungguk merindukan bulan). Dengan alasan
itu pula kami tidak merasa terlalu perlu untuk mencantumkan nama kami
sebagai penyusunnya karena tuduhan tersebut tidak ditujukan selain
kepada kami pribadi. Kalaulah kami sengaja tidak mencantumkan nama kami
dengan tujuan menyembunyikan identitas atau agar tidak ingin dikenali
oleh saudara facebooker HB hadahullah tentulah kami tidak akan memasang
footnote (satu-satunya) tanggapan terhadap tuduhan yang dilontarkan
kepada kami (dan bukan kepada orang lain), tentu saja ini menjadi
pertimbangan yang wajar bagi orang yang masih berakal jernih. Di dalam
makalah ini terdapat bukti-bukti nyata bahwa saudara kita facebooker HB
hadahullah tidaklah memiliki rasa malu untuk memamerkan promo dahsyat
Jual Beli Manhaj Murahan (dengan diskon 50%) Dedengkot Quthbiyyun dari
kawan facebook-nya, hizbi At Tibyan. Pun saudara kita facebooker Al Ilmu
Darussunnah tak merasa canggung mengawal ketat secara terbuka
perjuangan beliau dengan begitu gigih bersemangat.
Gambar a. Screenshot Fergaulan Bebas. Berteman dengan dedengkot Turatsi Rodjai Halabiyyun. Mencampakkan fatwa Asy Syaikh Abdullah Al-Bukhari, Asy-Syaikh Khalid Kuwait dan disepakati oleh Asy-Syaikh Robi’hafizhahumullah. Huwa Sayyi’
Dukungan ramai dari para facebooker Hizbiyyun benar-benar terasa begitu menghangatkan suasana facebooknya.
Gambar b. Screenshot Fergaulan Bebas. Berteman dengan dedengkot Turatsi Rodjai Halabiyyun. Mencampakkan tahdzir Asy Syaikh Abdullah Al-Bukhari, Asy-Syaikh Khalid Kuwait dan disepakati oleh Asy-Syaikh Robi”hafizhahumullah. Huwa Sayyi’
Tentu saja tidak ada alasan syar’i bagi kita
untuk merasa minder (apalagi ketakutan) dalam menyebarkan fatwa para
Masyayikh Ahlussunnah hafizhahumullah kepada umat yang menyingkap dan
membongkar kesesatan dedengkot Quthbiyyun yang dipromojual belikan di
wajah saudara facebooker HB sebagai sebuah ikhtiar sebatas yang kita
mampu agar semoga tidak ada diantara saudara-saudara kita yang tertipu
apalagi terkecoh dengan mengelu-elukan tokoh-tokoh penyesat umat.
Padanya mengandung penyebaran berita bohong dan menyesatkan,
pengelabuan publik dan penipuan umat. Sekian banyak pasal (baca: ayat)
Al Qur’an yang dilanggar oleh saudara facebooker HB. Dan ini tidak ada
kaitannya dengan urusan pribadi atau kehormatan diri, sama sekali. Dan
tidak selayaknya kita berbicara tentang kehormatan diri-diri kita
manakala penyesat umat dijajakan di depan mata, ya penyesat umat yang
telah diperingatkan oleh para ulama Ahlussunnah.Kalaulah kehormatan diri yang memang harus dibela tentulah kehormatan diri para ulama Ahlussunnah tersebutlah (yang telah berfatwa memperingatkan umat dari kesesatan dedengkot Quthbiyyun) yang paling layak untuk dibela dan bukannya kehormatan diri-diri kita. Bukannya malah si pemilik rumah si empunya yang mempromojualkan gembong Quthbiyyun tersebut (dengan diskon 50%!!!!) yang nyata-nyata memfasilitasi penyebaran kesesatan malah merengek-rengek minta didukung dan dibela kehormatan dirinya!!!
Raja, Kerajaan, dan Singgasana, Antara Bualan Pendusta dan Kenyataan
Diantara tuduhan-tuduhan besar yang dilancarkannya dia menyatakan “namun kita yakin orang-orang semisal mereka ini masih banyak yang menjadi kaki tangan pembawa misi orang-orang tertentu guna menjatuhkan orang-orang yang dianggap lawannya didalam medan dakwah ini.” Bukankah dirinya diwajibkan oleh syariat islam untuk membawakan bukti nyata dari apa yang dia tuduhkan dan bukankah syariat itu tidak mengecualikan saudara HB?. Apakah dia hendak memamerkan kepada kita semuanya seluruh kaum muslimin bahwa dirinya adalah orang yang memiliki kelebihan dalam mengetahui sesuatu yang ghaib untuk membaca hati-hati seorang hamba. Ataukah dia telah membelah dada-dada mereka, sehingga dengan merasa ringannya tanpa merasa takut kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala melemparkan tuduhan-tuduhan tanpa bukti dan fakta ataukah kebenciannya kepada satu dua orang telah membuat dirinya tidak bisa lagi bersikap adil dan ilmiah. Sesungguhnya syariat Islam itu berlaku dan mengikat kita semuanya tidak terkecuali facebooker HB. Ataukah dirinya merasa memiliki kepuasan tersendiri jika dipanggil oleh orang lain sebagai seorang pendusta?. Maka wajib bagi dirinya untuk membawakan bukti-bukti semua tuduhannya jika dia memang orang yang benar dan sedang mendakwahkan kebenaran (bukan qila wa qola)!!!
Haihata…haihata…..Bukankah fatwa para ulama telah jelas dan kemuliaan kehormatan merekapun -jazahumullahu khairan- telah nyata dasar hukumnya dari sisi syari’at lalu datang si facebooker besar kepala yang masih sulit untuk memisahkan dirinya -yang hidup di alam nyata- dengan bualannya tentang sosok seorang raja/kerajaan yang memusuhinya (yang sesungguhnya tokoh fiktif ini adalah hasil rekaannya sendiri yang kemudian ditimpukkannya kepada orang yang dia benci) yang membawa bendera Fergaulan Bebasnya Manhajnya mencampakkan bimbingan masyayikh tersebut dan membiarkan hizbiyyun ahlul batil bebas mencoreti FACE-nya dan memasang jual beli manhaj dedengkot Quthbiyyun penyesat umat di dalam wajahnya facebooker HB dengan iming-iming (agar umat ngiler) diskon 50% dan masih tega pula dia berbicara tentang bagaimana memperjuangkan kehormatan dirinya?? Ya subhanallah…..bukankah dakwah lebih berharga daripada kehormatan diri-diri kita wahai facebooker?
Jika dari dalam facebookmu tertampung berbagai macam syubhat dan dipromosikannya gembong hizbiyyin ahlul batil dan penyimpangan yang menyebar ke penjuru alam lalu ada seorang muslim yang membantah dan berupaya meluruskan sebatas kemampuannya maka tinggalkan berbagai macam hilah karena kewajiban kita hanyalah ruju’ kepada Al Haq dan bukannya malah sebaliknya, bersikap angkuh, sombong dari mengakui penyimpangan yang ada apalagi malah menghasung dan memprovokasi seluruh kaum muslimin untuk membela kehormatan dirimu!!
Sadarlah wahai saudaraku hadahullah dari bualanmu, khayalanmu pun rekaan fiktifmu yang engkau
dan pengawalmu sebarkan tentang keberadaan raja ataupun kerajaan bualan karena Rajaku adalah Rabbul ‘Alamin!! Rabb Yang Maha Perkasa. Tidakkah engkau takut kepada Allah Ta’ala dari kebiasaan burukmu dalam melemparkan dusta dan kebohongan kepada orang lain? Ini adalah tulisanku, tanpa suruhan siapapun apalagi bayaran sepeserpun dan ini menjadi tanggungjawabku. Aku tidaklah membutuhkan beking lain kecuali diri-Nya. Aku juga bukan seorang hamba sahaya dari seorang raja manusia, apalagi penerima order DARI SIAPAPUN (baik dari kalangan manusia maupun jin!) untuk menghabisi kehormatanmu. Wal’iyadzubillah, hadza buhtanun ‘adzim. Wahai pendusta yang licik, takutlah engkau kepada Allah Ta’ala Yang Maha Pedih SiksaanNya. Wallahi sungguh Rabbku Yang Maha Perkasa mengetahui kebenaran ucapanku.
Gambar c. Screenshot fb si guru yang pandai membual maka si murid-pun ilmunya juga lihai sebagai pembual. Dia yang bikin DPC DPD bualan dan dia pula yang timpukkan pada yang lainnya. Nampak Ilmu kerjasama terbuka yang selaras, hangat, erat dan harmonis dengan Hizbi Sururi Badrimin Abu Adziem Bali dalam menyerang dan menikam Ahlussunnah dengan tuduhan-tuduhan kotor.
Lalu siapakah sebenarnya yang memberikan order untuk menuliskan makalah ini? Bukankah engkau ingin mengetahuinya wahai facebooker HB dan engkaupun ingin mendapatkan jawaban dari hamba dengan garansi 100% tanpa tipu daya dan dusta? Order itu datangnya bukanlah dari raja bualan paduka tetapi order ini datangnya dari CORETAN WAJAH paduka sendiri, ya dari dalam wajah paduka!!! Yang WAJAHMU engkau pamerkan kepada umat manusia yang tertulis padanya AT-TIBYAN…yang tercantum padanya MUHAMMAD bin SHALIH AL-MUNAJJID dan iming-iming manhaj Quthbi DISKON 50%!!!
Sungguh sejak saudaraku rahimahullah masih hidup, kami berdua telah mengetahui siapa itu Hizbi At-Tibyan lengkap dengan bukti faktanya yang dia ini menjadi temanmu.
Adapun masalah kehormatan yang engkau persoalkan, berikut beberapa nukilan dari bimbingan para ulama Ahlussunnah terhadap kita:
Asy-Syaikh Bin Baz rahimahullah berkata:
“Jika seseorang menampakkan kesalahannya atau kebatilannya maka kaidah menurut para ulama adalah siapa saja yang menampakkan hal tersebut (maka dia) tidak memiliki kehormatan lagi. Dan manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah berkaitan dengan orang yang menampakkan kebid’ahan dan kesalahan yang telah menyebar di tengah-tengah manusia yaitu dengan membantahnya dan memasyhurkan dan juga menyebarkan bantahan tersebut sebagaimana kesalahan itu telah menyebar di tengah-tengah manusia karena orang yang fasiq itu tidak memiliki kehormatan dan kemudian dinasehati.
Asy-Syaikh Abdullah Al Bukhari hafizhahullah
Pertanyaan: Apakah menasehati merupakan syarat sebelum mentahdzir seseorang yang terjatuh pada kesalahan?
Jawab: Kaidah syar’iyah menyatakan bahwasanya kesalahan itu harus dibantah orang yang mengatakannya karena tidak ada seorangpun kecuali dia ini bisa diambil dan ditinggal perkataannya kecuali Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi kita harus mengagungkan kebenaran. Setelah itu tinggal masalah menasehatinya.
Kesalahan itu memiliki dua keadaan
Pertama, kesalahan yang tersembunyi, yang tidak nampak dan tidak tersebar. Yang seperti ini tidak diragukan lagi bahwa menasehati lebih utama. Tetapi bukan berarti bahwasanya sebuah ungkapan yang salah tidak boleh dibawakan untuk dibantah secara mutlak karena terkadang ungkapan yang salah tersebut telah menyebar. Di sinilah menasehati lebih utama.
Keadaan kedua, kesalahan yang nampak, menyebar, meluas, di sinilah wajib bagi siapa saja yang mengetahui keadaannya untuk membantah kebatilan tersebut dan membantah orang yang mengucapkannya karena Allah telah memerintahkan kita untuk menyatakan kebenaran dan memerintahkan kita untuk tidak menyembunyikan kebenaran.
Jika permasalahannya demikian, tinggal masalah menasehati antara engkau dengan dia, ini adalah masalah yang utama.
Menurut kami, sebuah kesalahan wajib untuk dijelaskan dan menurut kami menasehati termasuk perkara yang afdhal kita lakukan.
Jadi menurut kami ada amalan yang utama dan ada amalan yang wajib, tentunya kita tidak akan mendahulukan amalan yang utama untuk menggugurkan amalan yang wajib.
Dan sebagian orang menggunakan amalan yang utama ini untuk menggugurkan kewajiban dalam membantah kebatilan padahal kesalahannya telah menyebar, ini adalah pemahaman yang salah.”
Asy-Syaikh Jamal bin Furaihan hafizhahullah:
“Siapa saja yang kesalahannya telah menyebar di ufuk maka membantah orang tersebut wajib sebelum menyampaikan nasehat kepadanya, kemudian dinasehati jika memungkinkan sebagaimana tidak mengharuskan untuk rihlah menempuh jarak yang panjang untuk menasehatinya.
Penjelasan selengkapnya dari para ulama yang lainnya silakan buka:
http://vb.noor-alyaqeen.com/t26762
Teriring harapan, akan lebih bermanfaat bagi kita semuanya jika saudara facebooker HB dengan segala kelebihan ilmunya mencurahkan perhatiannya dengan menerjemahkan semua penjelasan para ulama pada link di atas dan memberikan tanggapan secara ilmiah terhadap makalah ini daripada membuat status-status curhat yang tidak ilmiah hanya untuk membela-bela dan menonjolkan harga dirinya semata.
Oleh karena itulah sebagai wujud penghargaan kepada beliau di atas maka kami dalam kesempatan ini menaikkan statusnya dari FOOTnote (Catatan Kaki) menjadi FACEnote (Catatan Wajah) agar lebih jelas dibaca dan disaksikan bukti faktanya. Sesungguhnya kami siap untuk ruju’ dan bertaubat kepada Allah Ta’ala jika ada kesalahan di dalamnya. Adapun jika engkau hendak berbicara tentang kehormatan pribadi maka berbicaralah sehendakmu. Karena bukan untuk tujuan yang rendah itu (membela kehormatan pribadi) hamba menuliskan makalah ini. Urusan dien jauh lebih mulia dan jauh lebih berharga dari pada itu semua. Semoga ada guna dan manfaatnya, amin.
Bukan untuk memperkenalkan diri jika dalam kesempatan ini kami menyebutkan nama kami secara lengkap hanya saja teriring harapan agar tidak ada lagi orang yang berhasrat membaui dan mencium kami menjadi salah sasaran karena hanya sebatas bermodalkan dugaan. Ittaqillah bahwa hamba adalah seorang lelaki dan andapun setahu saya juga lelaki dan diantara kita ada pagar syar’i yang tak boleh sama sekali untuk dikebiri. Wallahul musta’an.
Akhukum fillah, Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur Al Malanji.
***
AdekQu (Ada Dedengkot Quthbiyyah) di wajah Hanan Bahanan
Jalan yang penuh marabahaya… mengancam MANHAJ
pengendaranya, butuh konsentrasi penuh dan kewaspadaan ekstra tinggi
saat melewatinya. Jangan melamun! Jangan mengantuk! Dan jangan maboek
(kendaraan)! Tak cukup hanya punya nyali tanpa bekal diri. Jangan paksa
membaca goresan-goresan pena di wajahnya jika tak siap menampik
syubhatnya. Banyak dinding-dinding runcing hizbiyyah bersyubhat tajam
mematikan dan jurang kesesatan di sekitarnya yang siap menelan korban.
Semuanya tidak mengenal ampun bagi pengemudi yang tidak hati-hati.
Tinggalkan dan jauhi, itu lebih menyelamatkan hati.Hidup di dunia hanya sekali. Hidayah adalah permata mulia tak ternilai harganya yang harus dijaga sampai mati. Jangan main-main dengan fbnya walau fergaulan bebas manhaj telah menjadi gaya hidup trendy bagi sebagian manusia.
Belum lagi para asatidzah pulang dari tanah suci, tiba-tiba kita dikejutkan dengan sebuah genderang sumbang yang ditabuhnya. Statemen yang sangat tendensius, murahan, penuh luapan amarah tak terkendali pasca pertemuan di Mekah. Sebuah cerminan watak berangasan, arogan, kampungan yang sangat mungkin tak bisa dia luapkan sebebas-bebasnya di depan majelis mulia Asy Syaikh Rabi’. Jadilah facebook sebagai ajang pelampiasan kesumatnya terhadap du’at Ahlussunnah. Namanya juga usaha, barangkali… ada yang tertarik dengan syubhat serapahnya. Semangkin menguatkan trade marknya selama ini yang lekat dengan gaya centeng pasaran.
Duat Ahlussunnah dicerca kesumatnya
Tetapi lihatlah wahai saudaraku rahimani rahimakumullah…
Tibyan Corong Hizbiyyah Turatsiyyah Ikhwaniyyah & Pentol Quthbiyyah tertulis jelas di
(face) wajahnya
Tak sebanding dengan genderang sumbangnya yang ditabuhkan untuk menyerang duat Ahlussunnah
Ke mana si malu lari dari dalam kalbu?
Gambar 1. Buruk Muka Cermin Tetangga yang Dipecah
Kalau saja ucapannya bersesuaian dengan kebenaran tentulah akan banyak yang mendukung ucapannya. Hanya saja membaca dialognya malah semangkin membongkar jati dirinya yang hanya seorang pecundang bermodal rebusan emosi dan luapan kesumat pribadi semata yang kemudian dipolesnya seolah dien dan kecemburuannya terhadap Al Haq yang diperjuangkan.
http://goo.gl/nvdEA
Tuduhan-tuduhan ngawur tanpa ditakar dan ditimbang benar-benar menjadi sensasi murahan yang tak layak mendapat pujian pun acungan jempol sebelah kaki sekalipun. Ucapannya kontradiktif, tumpang tindih, centang perenang, carut marut saling gunting dalam lipatan tak karuan dengan kenyataan bopeng-bopeng hizbiyyah yang mencoreti wajahnya.
Walaupun demikian… Hanan Bahanan memang telah mengeluarkan segala upaya meskipun aksi yang dipamerkannya kepada kita semua hanyalah sekelas Boipung (Koboi Kampung) penunggang kambing hitam yang bergaya bak seorang pendekar maboek yang tengah uplek menebas bayangannya sendiri. Belum lagi menghadapi orang lain, bilakah berhasil mengalahkan bayangannya (sendiri) walau setimba keringat sekalipun yang membasahi bajunya berhasil diperas keluar?
Gambar 2. Jatuh bangun bersama bayangannya. Kapan bisa mengalahkannya?
Dianya yang menuliskan dan memamerkannya kepada kita semua sebagian nasehat-nasehat mulia Asy Syaikh Rabi’ (nasehat manhajiyahnya mana? Lagi bersembunyi?) dan dianya pula yang menginjak-injak sendiri nasehat tersebut. Ironis, memalukan (kalau masih tersisa rasa malunya) dan memilukan yang tak layak sama sekali dijadikan sebagai sisir teladan.
Barangkali dengan tulisannya dia mengira bisa meyakinkan pembacanya akan hilahnya dalam memotong pembicaraan seorang ulama besar (yang ini, memotong pembicaraan merupakan perbuatan syaithan) agar terhindar dari stigma GALIL ADAB yang disematkan oleh lawan bicaranya. Tetapi Hanan sebagai orang yang dipanggil ustadz rupanya “lupa” untuk meyakinkan kepada kita-kita yang membaca dialog keduanya bahwa dalil memotong pembicaraan yang divonis sebagai perbuatan syaithan tersebut datangnya dari Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Jelas sudah siapa sesungguhnya yang sedang dia lawan dengan hilah-hilahnya untuk menutupi adabnya yang jongkok memprihatinkan bagi ukuran seorang yang memangku dakwah mulia.
Teringatlah hamba dengan sebuah pepatah…
Ekor Kambing takkan bisa menutupi pantatnya
Di sini saya akan menghadirkan beberapa contoh bukti nyatanya bahwa Hanan Bahanan BILA ADAB terhadap ULAMA’ bukanlah isapan jempol bayi semata yang bisa dengan mudahnya ditutupi dengan kedua belah tangan sang bunda.
Bukti Pertama,
Terkait kunjungan ke Dhamar Yaman (setelah hadir di majelisnya Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi Al Madkhali), telah diposting oleh salah satu ikhwah (jazakumullahu khairan) nasehat mulia dari Asy Syaikh Utsman As Salimi hafizhahullah.
Gambar 3. Screenshoot link nasehat berharga Asy Syaikh ‘Utsman As Salimi hafizhahullah kepada rombongan Hanan Bahanan (disave ulang pada tanggal 31 Agustus 2012, pasca pertemuan Mekah)
Saatnya sekarang kita menyaksikan….Jalan ishlah, bersalaman dan berangkulan model apakah gerangan yang dipamerkan di lembaran-lembaran buku (book) wajah (face) Hanan Bahanan (salah satu anggota kafilah Qurthubi Travel) pasca pertemuan di majelis Al ‘Allamah Rabi’ dan berkunjung ke Asy Syaikh ‘Utsman As Salimi hafizhahumallah di Dhamar Yaman?
Simak kiriman bukti file dari ikhwana (jazakumullahu khairan) [1] di bawah ini:
Gambar 4. Screenshoot wajah fb Hanan Bahanan (disave pada 30 Agustus 2012 malam, pasca pertemuan Mekah)
Gambar 5. Screenshoot tulisan promosi penerbit Hizbiyyah dengan ulama panutannya, pentolan hizbiyyah Quthbiyyah di wajah Hanan Bahanan yang dijajakan di fbnya ke umat (disave pada 30 Agustus 2012 malam, pasca pertemuan Mekah)
Saatnyalah kita baca fatwa kedua ulama hafizhahumallah yang baru saja dikunjungi oleh Hanan Bahanan untuk mengukur sejauh mana itikad baik fergaulan bebas manhajnya sehingga begitu leluasa memberi kebebasan kepada elemen-elemen hizbiyyah untuk berpromosi ria menyesatkan ratusan anggota facebooknya dari dalam wajah(face)nya sendiri….
Namun demikian, untuk mengantisipasi bukti-bukti kejahatan manhajiyah tersebut dihilangkan dan agar kami tidak dikatakan pendusta, tentu saja telah kami simpan arsip file bukti yang dikirimkan oleh para ikhwah sekalian (jazakumullahu khairan katsira).
Telah ditanyakan kepada Asy Syaikh ‘Utsman As Salimi Al Yamani perihal Muhammad Shalih Al Munajjid
(Soal:)
Apakah boleh kita mendengarkan pelajaran-pelajaran Muhammad Shalih Al Munajjid?
Kami katakan:
Orang ini memuji-muji kitab-kitabnya Sayyid Quthub rahimahullah. Maka kami menasehati kalian agar menjauhi siapa saja yang keadaannya seperti dia. Jika keadaan seseorang seperti dia ini maka jauhilah karena sebagian mereka ada yang memprovokasi untuk mengafirkan penguasa, memprovokasi para pemuda untuk melakukan revolusi, kekacauan. Maka siapa saja yang menyerukan hal-hal semacam ini jauhilah pelajaran-pelajarannya. Allaahul musta’aan…
Sumber:
http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=123634dan
http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=21669
Link suara beliau: http://goo.gl/pMJnZ
Catatan: dalam arsip file tersebut beliau masih menyebut nama Syaikh Ibrahim Ar Ruhaily yang pada perkembangan terakhir telah diungkap dan dibantah penyimpangan-penyimpangannya oleh Masyayikh Ahlussunnah hafizhahumullah semisal Asy Syaikh ‘Ubaid, Asy Syaikh Muhammad bin Hadi dan terakhir Asy Syaikh Rabi’ bahkan telah menulis satu kitab khusus bantahan terhadap penyimpangannya yang berjudul بيان ما في نصيحة إبراهيم الرحيلي من الخلل والإخلال .
Gambar 6. Scan cover kitab terbaru Asy Syaikh Rabi’ dalam menyingkap penyimpangan-penyimpangan Ibrahim Ar Ruhaily (pengajar di masjid Nabawi sebagaimana promosi Abdullah Taslim Al Hizbi ketika menghina para Masyayikh yang didatangkan dalam daurah Nasional di Bantul yang tidak mengajar di Masjid Nabawi)
Link pdf kitab di atas (11.4MB): http://goo.gl/5k8Lj
Gambar 7. Pasca pertemuan Mekah bersama Asy Syaikh Rabi’ dan masyayikh lainnya Ramadhan kemarin, situs resmi tempat Hanan Bahanan mengajar, sampai hari ini masih melink Profesor Doktor Ibrahim Ar-Ruhaili yang telah ditahdzir dan diungkap penyimpangannya oleh beberapa Masyayikh Senior Ahlussunnah diantaranya, Asy Syaikh Rabi’ (yang baru saja dikunjunginya), Asy Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri (yang baru saja mengisi Daurah Nasional di negeri kita), Asy Syaikh Muhammad bin Hadi Al Madkhali (yang mengundang ke Saudi Arabia, setahu saya Hanan Bahanan tidak masuk dalam list undangan beliau, Allahu a’lam) hafizhahumullah serta para penuntut ilmu dari kalangan Salafiyyin
Perhatikanlah ya ikhwah keluhuran budi pekerti, kekokohan manhaj orang-orang dekat Hanan Bahanan hadahullah dalam menjauhkan umat dari fitnah, menjaga persatuan dan menghindari sebab-sebab perselisihan, sesama Ahlussunnah? Jangan dulu mudah percaya slogannya jauhi qila wa qala sebelum membaca deretan bukti di bawah ini..
Gambar 8. Dzulwajhain Fadhel Ahmad, pengajar resmi Majelis Al Barokah Semarang unjuk hizbi
Perhatikanlah hakekat manhaj Muhammad Abduh Tuasikal (Ustadznya Fadhel Ahmad) dari link di bawah ini:
http://rumaysho.com/pusat-informasi/website-islam/2750-situs-para-ustadz-rujukan-bertanya-tentang-islam.html
Gambar 9. Screenshoot rujukan manhaj terpercaya ustadznya Fadhel Ahmad Majelis Al Barokah Semarang
Sebelum pembaca menyaksikan paparan bukti selanjutnya, kami hanya ingin menegaskan bukti BILA ADABnya Fadhel Ahmad yang mana gerakan kotornya untuk menggiring Ahlussunnah masuk ke lubang-lubang fitnah Hizbiyyah adalah dengan mencomot nama Al Ustadz Qamar hafizhahullah berikut Ma’had Temanggungnya. Tidakkah anda merasa cukup mantap dengan sederetan nama pengajar Majelis Al Barokah Semarang untuk meyakinkan korbanmu akan kebenaran dan kelurusan manhajmu wahai Fadhel Ahmad sehingga menempuh cara kotor seperti ini? Mencomot nama asatidzah yang jelas-jelas tidak semanhaj dengan deretan para tokoh hizbiyyun yang anda jajakan kepada umat? Allahul musta’an.
(Url: http://alkendali.blogspot.com/2012/08/bagaimana-kita-merayakan-nuzulul-quran.html)
(Url: http://alkendali.blogspot.com/2012/07/dauroh-ilmiyah-selama-2-hari-pada-hari.html)
Gambar 10. Dzulwajhain Fadhel Ahmadnya Hanan Bahanan unjuk hizbi Muhammad Arifin Baderi dan Firanda As-Soronji yang telah ditahdzir Syaikh Abdullah Al-Bukhari hafizhahullah
Url: http://alkendali.blogspot.com/search?updated-max=2012-06-29T17:58:00-07:00&max-results=7&start=21&by-date=false
Gambar 11. Dzulwajhain Fadhel Ahmad sodorkan syubhat manhaj sepaket dedengkot Hizbiyyah
Url: http://alkendali.blogspot.com/2012/06/tinjauan-moderat-tentang-hukum-syariat.html
Url: http://alkendali.blogspot.com/2012/06/tholaal-badru-alaina-senandung-penduduk.html
Gambar 12. Dzulwajhain Fadhel Ahmad sodorkan duet Ali Musri dan Ahmad Sabiq pada umat
Wahai Hanan Bahanan,
Demikiankah cara menyambut bimbingan dan nasehat para ulama di Saudi dan Yaman untuk menjaga persatuan sesama Ahlussunnah?
Demikiankah cara menjauhkan umat dari fitnah wahai Hanan?
Demikiankah upaya untuk menyibukkan umat dari menuntut ilmu?!
Demikiankah…demikiankah…dan demikiankah wahai Hanan?! Tidak bahkan ini adalah bukti kuat bahwa nasehat tersebut tidak tampak bermanfaat.
Sebenarnya telah sekian lama para ikhwah memberikan informasi tentang ulah BILA ADAB temannya Hanan Bahanan ini dan kamipun telah menyimpan arsip bukti kejahatan hizbiyyahnya (yang bahkan lebih vulgar dan lebih parah daripada yang nampak sekarang ini setelah nama orang ini kami sebut-sebut sehingga dia berupaya mempercantik polesan syubhatnya dengan menyembunyikan bopeng-bopeng kanker hizbiyyahnya) dengan harapan ada perubahan ke arah kebaikan dalam menerima nasehat ulama apalagi setelah terwujudnya pertemuan di Mekah.
Gambar 13. Dzulwajhain Fadhel Ahmadnya Hanan Bahanan sedang menyingkirkan sebab-sebab yang bisa menjadi perselisihan antara Ahlussunnah dengan Hizbiyyun, kita belum menyaksikan bukti secuilpun Hanan membuktikan ucapannya bahwa dirinya juga paham tentang Sururiyah, apalagi membantah syubhatnya. Apakah mereka ini Salafy wahai Hanan Bahanan?
Gambar 14. Dzulwajhain Fadhel Ahmadnya Hanan Bahanan merealisasikan persatuan bersama [...] Penyakit kronis manhaj seperti inilah yang menjadi sumber bencana fitnah yang merobek-robek barisan Ahlussunnah
Jadi inilah wahai para ikhwah bukti keluhuran budi, ketinggian akhlaq dan kekokohan manhaj Hanan Bahanan dan teman-temannya dalam menyambung tali silaturrahimnya (dan merealisasikan nasehat berharga) dengan para masyayikh Mamlakah dan Masyayikh Yaman semisal Asy Syaikh ‘Utsman As Salimi Al Yamani hafizhahullah yakni dengan memamerkan wajahnya yang bebas ditulisi promosi dan atau mempromosikan para dedengkot hizbiyyun Indonesia, penerbit hizbi At Tibyan yang dengan angkuhnya memamerkan dan menyerukan untuk membeli buku pelajaran Muhammad Shalih Al Munajid seorang pentolan Quthbiyyin bahkan pimpinannya sebagai ulama panutannya. Duhai betapa celakanya saudara-saudara kita yang tersesat manhajnya karena tertipu dengan syubhat-syubhat hizbiyyah yang bertaburan di buku wajahnya Hanan Bahanan dan temannya. Semoga Allah Ta’ala memberikan hidayahNya kepada mereka semua, amin.
Dan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada para pembaca rahimakumullah dari ketidaknyamanan di atas jika ada yang merasa mual apalagi ingin muntah karena merasakan dan menyaksikan bau tak sedap menyengat dari sekian banyak bukti-bukti kejahatan hizbiyah manhajiyah yang mungkin sama sekali tidak terbayangkan sedemikian ngeri dan parahnya oleh pembaca. Tetapi arogansi, keangkuhan, kesewenang-wenangan, ancaman berbau premaniyah kepada bani Adam dari Hanan Bahanan yang semangkin menjadi-jadi (pasca pertemuan Mekah) telah memaksa hamba untuk mengeluarkan dan memamerkan isi tong sampah hizbiyyah yang melekat di wajahnya dan orang dekatnya yang selama ini hamba simpan agar tidak ada lagi diantara kita yang memiliki prasangka jelek apalagi buruk bahwa asatidzah kita hafizhahumullah tidak memiliki niat baik sama sekali untuk menjalin persatuan seperti yang saat ini digembar-gemborkan oleh centeng pasaran ini. Wal’iyadzubillah.
Saudaraku rahimakumullah,
Asy Syaikh ‘Utsman hafizhahullah telah menasehati kita semua agar menjauhi siapa saja yang keadaannya seperti Muhammad Shalih Al Munajid serta menjauhi pelajaran-pelajarannya namun datang Hanan Bahanan memamerkan isi wajahnya yang berpromosi mengenai tokoh kesesatan ini agar kita mendekat dan membeli pelajaran hasil karyanya dengan iming-iming DISKON 50%!! Betapa murahannya wahai Hanan engkau menjual kesesatannya dan masih adakah Ahlussunnah yang ngiler untuk menukar hidayahNya dengan dagangan murahan yang dijajakan di wajah Hanan Bahanan??! Duhai…betapa sopan akhlaqnya terhadap Asy Syaikh ‘Utsman yang baru dikunjunginya.
Berikut kami sertakan pula link tahdzir Asy Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri hafizhahullah (beliau adalah ulama Ahlussunnah yang baru saja mengisi acara Daurah Nasional di kota Bantul Jogjakarta) terhadap Quthbiy Muhammad Shalih Al Munajid:
http://goo.gl/R00qS
Akan kita sempurnakan pertemuan pertama ini dengan berkenalan lebih dekat bersama buku wajah Hanan Bahanan dalam menyambut hangat nasehat Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullah yang baru saja diziarahinya….
Sebelum itu, pada tahun 2008 silam telah diposting jawaban Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi Al Madkhali hafizhahullahu Ta’ala tentang Muhammad Shalih Al Munajid, sosok pentolan Quthbi yang dipromojualkan di wajah Hanan Bahanan :
Penanya:
Apakah yang dikatakan terhadap mereka itu semisal Muhammad Shalih Al Munajjid?
Syaikh:
Dia adalah pentolan mereka. Pentolan Al Quthbiyyah, jelas sekali tanpa kesamaran. Dan salah seorang pemikir mereka….
(Sumber: http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=4481)
Yang terakhir kami majukan adalah penjelasan dari Asy Syaikh Abu Ibrahim bin Sulthan Al Adnani hafizhahullah dari kitab beliau yang masyhur, Al Quthbiyyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha:
قال الشيخ أبو إبراهيم ابن
سلطان العدناني : واقرأ ما سطّره محمّد صالح المنجد في رسالته: <أربعون
نصيحة لإصلاح البيوت ص (23 ـ 25) حيث قال: كما أنّ هناك عددًا من الكتب
الجيدة في المجالات المختلفة، فمنها: كتب الأستاذ سيّد*قطب -رحمه الله*-
مثل: المستقبل لهذا الدين، هذا الدين، معالم في الطريق، خصائص التصور
الإسلامي ومقوماته. وكتب الأستاذ محمّد قطب مثل: منهج التربية الإسلامية
1*ـ*2، واقعنا المعاصر، رؤية إسلامية في أحوال العالم المعاصر، قبسات من
الرسول، معركة التقاليد، هل نحن مسلمون، جاهلية القرن العشرين، ومذاهب
فكرية معاصرة. ومن كتب الأستاذ أبي*الأعلى المودودي، تفسير سورة النور،
والحجاب، والجهاد. وللأستاذ أبي*الحسن الندوي، مثل: ماذا خسر العالم
بانحطاط المسلمين، والصراع بين الفكرة الإسلامية، والفكرة الغربية.*اه
تنبيه : كتاب القطبية أثنى عليه جمع من أهل العلم منهم العلامة الفوزان والعلامة النجمي
Berkata Asy Syaikh Abu Ibrahim bin Sulthan Al Adnani:Dan bacalah apa yang ditulis oleh Muhammad Shalih Al Munajjid dalam risalahnya yang berjudul أربعون نصيحة لإصلاح البيوت halaman 23-25 dimana dia mengatakan: “Sebagaimana di sana terdapat beberapa kitab yang bagus di berbagai bidang diantaranya kitab-kitab karya Al Ustadz Sayyid Quthb rahimahullah seperti: المستقبل لهذا الدين، هذا الدين، معالم في الطريق، خصائص التصور الإسلامي ومقوماته . Juga kitab-kitabnya Al Ustadz Muhammad Quthb seperti منهج التربية الإسلامية 1*ـ*2، واقعنا المعاصر، رؤية إسلامية في أحوال العالم المعاصر، قبسات من الرسول، معركة التقاليد، هل نحن مسلمون، جاهلية القرن العشرين، ومذاهب فكرية معاصرة . Juga kitab-kitabnya Abul A’la Al Maududi, تفسير سورة النور، والحجاب، والجهاد . Juga kitab-kitabnya Al Ustadz Abul Hasan An Nadwi seperti ماذا خسر العالم بانحطاط المسلمين، والصراع بين الفكرة الإسلامية، والفكرة الغربية .
Perhatian: Kitab Al Quthbiyyah telah dipuji oleh sekian banyak para ulama diantara Al ‘Allamah Al Fauzan dan Al ‘Allamah An Najmi. (sumber sda)
Catatan: sebagaimana dimaklumi, dalam arsip lama ini sengaja tidak kami sertakan terjemahan ucapan Al Hajury dan Salim Al Hilaly As Sarik.
Pertanyaan kepada Hanan Bahanan:
Empat Masyayikh Ahlussunnah telah kami majukan untuk membongkar penyesatan manhaj yang ada di wajahmu wahai Hanan (dan seabrek sampah hizbiyyah yang ada di sekelilingmu). Dan bukti-bukti penyesatan manhaj itu disave setelah pertemuan di Mekah bersama Asy Syaikh Rabi’. Dan bukanlah bagian dari ishlah dan keadilan adalah kami wajib diam membisu sementara engkau dan teman-temanmu berhak berpadu berasyik masyuk tanpa malu memamerkan FB-M (Fergaulan Bebas Manhaj) dan mempromosikan para dedengkot Hizbiyyin Sururiyyin Quthbiyyin (yang telah ditahdzir oleh Asy Syaikh Rabi’, Asy Syaikh ‘Ubaid, Asy Syaikh Abu Ibrahim dan Asy Syaikh ‘Utsman As Salimi Al Yamani hafizhahumullah) bebas menari-nari di wajahmu dan wajah kawanmu yang siap untuk mencari dan memangsa korban manhajiyah.
Gambar 15. Al Sofwa Al Muntada, corong resmi Sururiyyun Indonesia sampai sekarang masih terus menampilkan dedengkot Quthbiyyun Al Munajjid sebagai mufti kebanggaannya (76 artikel!!), termasuk diantaranya juga adalah si Dajjal Hizbi, Doktor Thariq As-Suwaidan [http://goo.gl/GiDZ5] yang masih terus dipelihara sampai saat ini walaupun telah ditampilkan tulisan khusus yang membongkar kejahatan mereka ini.
http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2009/12/25/ada-dajjal-di-yayasan-al-sofwa-majalah-qiblati/
Gambar 16. Gembong besar Hizbiyyun, Thariq Suwaidan selama bertahun-tahun juga terus dipelihara oleh Al Sofwa Al Muntada untuk menyesatkan umat (bukti disave pada tanggal 2 September 2012)
Al Sofwa telah berubah menjadi lebih baik wahai Abu Haidar As Sundawi Ar Rodjai Al Hizbi??! Baca lagi http://goo.gl/Nm4WX dan http://goo.gl/Z3Cjc
Beberapa tahun sebelumnya (pada sekitar tahun 2005), bukti kejahatan manhajiyah Al Sofwa Al Muntada seperti satu contoh di atas sudah dikirimkan kepada Asy Syaikh Rabi’ hafizhahullah (beliau juga memerintahkan agar dikirimkan ke Markaz Al Albany di Yordan) dalam beberapa bundel terpisah yang salah satu bundel khususnya berjudul: Malaf Al Sofwa.
Sekian tahun telah berlalu dan Inikah bukti sambutanmu terhadap nasehat Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi agar menjauhi sebab-sebab yang bisa mengantarkan perselisihan, yakni menyeru kepada pihak lain agar menyambut jabatan tanganmu dan rangkulanmu (agar terkesan bahwa engkaulah sebenarnya yang lebih menginginkan kebaikan) dalam keadaan engkaupun tanpa malu memamerkan ishlah, jabat tangan dan rangkulan mesramu bersama para hizbiyyin Quthbiyyin dan corong-corongnya bahkan pentolannya wahai Hanan? Sama sekali belum nampak bagi kami bahwa engkau telah membuka lembaran baru dalam dakwah, bahkan ini adalah bukti lembaran lama yang masih sulit kalian tinggalkan.
Bukankah hal di atas merupakan bukti dikedepankannya hawa nafsu yang tak peduli dengan bimbingan dari ulamanya?
Ucapanmu memang tampak manis tetapi adakah artinya jika tak bersesuaian dengan bukti kenyataannya?
Ataukah engkau menuntut agar Ahlussunnah menyambut uluran nasehat Asy Syaikh Rabi’ dengan cara diam membisu dari ishlah, bersalaman dan berangkulan dengan pentolan hizbiyyin Sururiyyin Indonesia serta Quthbiyyin ahlul batil (yang telah ditahdzir secara tegas oleh Asy Syaikh Rabi’!!) berikut syubhat manhajnya yang bebas engkau demonstrasikan di lembaran-lembaran buku wajahmu wahai Hanan? Allaahul musta’aan.
Tidak wahai Hanan, walau engkau ancam sekalipun tak mungkin bagi kami dan saudara-saudara kami lainnya untuk diam membisu sementara nampak di depan mata sekian ratus saudara-saudara kami kaum muslimin membaca iming-iming ditawarkannya manhaj hizbi murahan dengan harga DISKON 50% di wajahmu agar umat tertipu sehingga menjelma menjadi pengagum dan pengekor dedengkot Quthbiyyun!
Gambar 17. Screenshot bukti bahwa dari sejak awal tahun 2004 (lebih dari 8 tahun yang lalu!) asatidzah telah memperingatkan umat dari tokoh-tokoh hizbiyyun penyesat umat semisal Muhammad Shalih Al Munajid. Adapun di wajah Hanan Bahanan pada tahun 2012 ini justru tampak terang benderang dipromosikan gembong besar Quthbiyyun tersebut. Bacalah wahai Hanan bahwa ini adalah masalah manhajmu!!! Inna lillah
Selengkapnya baca transkripnya di:
http://www.salafy.or.id/manhaj/bahaya-jaringan-ji-dari-kuwait-dan-at-turots-3/
Saya menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini tidak akan menggembirakan para pendukung dan teman-temanmu dari kalangan Hizbiyyin Sururiyyin Turatsiyyin Quthbiyyin tetapi inilah pilihanku daripada mengomentari isi tulisan di wajahmu dengan ucapan pujian dan dukungan penuh -dari para anggota grup fb Sururi Turatsi Letakkan Tahdzir Pada Tempatnya- semisal Langsung skak mat..!!♏ɑΩttªªªªªªfff (maksudnya, yang Salafy telah mat dan ♏ɑΩttªªªªªªfff menjelma jadi pengagum dan pembeli manhaj dedengkot Quthbiy setelah membaca isi fb Hanan Bahanan As-Solowi)!
Gambar 18. Sudah kelihatan bodohnya dari awal. Screenshoot beberapa pendukung dari grup fb Sururi Turatsi Letakkan Tahdzir Pada Tempatnya lagi bersahut-sahutan memompa semangat Al Ustadz Hanan (disave pada tanggal 31 Agustus 2001, pasca pertemuan Mekah)
Terimalah uluran tanganku ini sebagai upaya ala kadarnya membantu hajat saudara Hanan Bahanan sebatas ilmu dan kemampuan setelah membaca tulisannya yang dipampangkan di wajahnya:
“…seakan2 tidak ada yang mengerti tentang fitnah sururiyah kecuali dirinya, seakan2 tidak ada orang yang paling cemburu terhadap bid’ah dan ahlinya kecuali dia, seakan2 tidak ada orang yang paling mengerti tentanag syubhat dan bantahannya kecuali dia…”
Aku tidak memiliki hajat dalam kesempatan ini untuk membela tetapi aku hanya ingin meminta tanggung jawabmu setelah ku membaca kiriman dari para ikhwah bukti nyata bahwa di wajahmu bertaburan syubhat dan dukungan teman-teman hizbiyyunmu tanpa engkau berikan klarifikasi dan bantahannya, setelah ku membaca pula penerbit Sururiyyah yang menjadi temanmu bebas mempromosikan dedengkot ahlul bid’ah Quthbiyyah yang tampak jelas terukir di wajahmu.
Dengan model gaya wajah seram seperti inikah wahai Hanan Bahanan engkau ingin juga diakui oleh umat sebagai orang yang juga memiliki kecemburuan terhadap bid’ah dan ahlinya? Mengerti tentang fitnah Sururiyyah? Dan mengetahui pula tentang syubhat dan bantahannya? Duhai….
Wahai saudaraku, demikiankah cara paduka merealisasikan nasehat mulia dari ulama sebagaimana yang anda sebarluaskan?
Gambar 19. Screenshoot sibukkan diri dengan ilmu (maksudnya tentu saja ulama bukannya menyuruh kita berpromosi, berjual beli manhaj agar menuntut ilmu dari buku seorang dedengkot Quthbiyyah yang dijual di wajahnya Hanan Bahanan)
Bukankah bagian dari ilmu adalah menyebarkan fatwa ulama Ahlussunnah tentang kejahatan para ulama suu’ yang menyeru kepada jahannam agar saudara-saudaranya selamat tidak tertipu dengan promo Quthbiyyah yang terpampang bebas di wajahmu? Tentu saja tuduhan ini bukanlah bagian dari qila wa qala karena bukti faktanya kami sertakan pula. Dan bukanlah bagian dari menjaga persatuan adalah berdiam diri membiarkan umat Islam tertipu dan dibodohi dengan suguhan pentolan Quthbiyyin dalam keadaan mereka menyangka bahwa dia merupakan salah satu ulama Ahlussunnah karena terpampang promosinya di wajah seorang dai Hanan Bahanan. Dan yang pasti tindak kejahatan manhaj tersebut bukanlah upaya untuk menjauhkan umat dari fitnah tetapi bahkan upaya untuk mendekatkan serta menceburkan umat ke dalam fitnah Hizbiyyah Quthbiyyah. Bukankah demikian wahai Hanan Bahanan?
Gambar 20. Dedengkot Quthbi, mufti Sururi Al Sofwa Al Muntada sedang beraksi
Kalau engkau tidak tahu wahai saudaraku maka ini adalah mushibah dan kalau engkau mengetahui dan membiarkannya maka mushibahnya lebih besar karena ini merupakan bagian dari pengkhianatan terhadap umat dan pengkhianatan terhadap para ulama sebagaimana yang telah engkau sebarluaskan nasehat mereka hafizhahumullah.
Saya masih menyimpan arsip bukti bahwa dulu dirimu telah dinasehati dan digugat oleh sebagian ikhwah karena menyaksikan pertemananmu dengan penerbit Sururi tersebut, At Tibyan. Tetapi sekarang saya harus menyaksikan kenyataan pahit bahwa nasehat tersebut ternyata engkau campakkan dengan bukti pameran kesombongan yang tampak jelas di wajahmu, engkau bebaskan wajahmu untuk dicoreti tulisan promosi penerbit hizbi tersebut bahkan menjadi ajang jual beli manhaj karya seorang dedengkot Quthbiyyah. Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.
Saudaraku hadahullah, aku hanya ingin sedikit membantumu mencongkel dan membuang tahi dan lalat hizbiyyah mengerikan yang bertengger mengotori wajahmu wahai Hanan dengan “pisau-pisau bedah tajam” dari para spesialisnya, Asy Syaikh Rabi’ bin Hadi, Asy Syaikh ‘Utsman As Salimi, Asy Syaikh ‘Ubaid Al Jabiri dan pemilik kitab Al Quthbiyyah Hiyal Fitnah Fa’rifuha (kitab ini dulu dihina dan dilecehkan oleh salah satu guru besar para ustadz Sururindo Turatsindo, Syarif Hazza’ Al Misri dengan memplesetkan judulnya menjadi Al Quthbiyyah Huwal Fitnah Fa’rifuha) Asy Syaikh Abu Ibrahim bin Sulthan Al Adnani hafizhahumullah agar wajah manhajmu menjadi tampak lebih bertanggungjawab, lebih tampan dan tentu saja lebih ramah dan menyejukkan.
Gambar 21. Arsip Data Buku Sejarah Kejahatan Sururiyah, cover depan dan belakang, cetakan Shafar 1417 H. Untuk nama yang paling atas akan ada pembahasan tersendiri keadaan terkininya yang (inna lillahi wa inna ilaihi raji’un) telah menjadi tokoh pluralis lintas agama, insya Allah.
Gambar 22. Ketikan ulang file .doc yang tersebar dari arsip sejarah kejahatan Sururiyyah di Al Irsyad Tengaran, buku putih I Membantah Tuduhan Menjawab Tantangan halaman 73-74 pada buku aslinya terbitan Salafy Press, Shafar 1417 H
Gambar 23. Ketikan ulang file .doc yang tersebar dari arsip sejarah kejahatan Sururiyyah, buku putih I Membantah Tuduhan Menjawab Tantangan halaman 74-75 pada buku aslinya terbitan Salafy Press, Shafar 1417 H [http://goo.gl/SYjnG]. Telah ada penjelasan tersendiri terkait nama Hizbi Irsyadiyyun Surkatiyyun Yazid Jawas, Abdurrahman At Tamimi dan Chalid Bawazer yang disebut-sebut dalam buku ini.
Benar bahwa paduka Hanan tidak bisa lagi diibaratkan anak TK yang kencing aja masih perlu ditathur sudah berani berbicara ini dan itu, bahkan paduka pandai berbahasa arab (memotong pembicaraan Asy Syaikh Al ‘Allamah Rabi’ bin Hadi Al Madkhali adalah bukti yang paling jelas akan kepandaiannya ini), membaca Al-Qur’an dlsb. Oleh karena itulah penampakan, promosi dan jualbeli manhaj Quthbiyyun Muhammad Shalih Al Munajid -yang telah ditahdzir oleh sekian banyak para ulama Ahlussunnah- yang tertulis di wajah AL USTADZ Hanan Bahanan benar-benar merupakan urusan besar yang tidak bisa dipandang dengan sebelah mata.
Bukankah jika para ulama besar telah angkat bicara tentangnya maka tidak ada alasan lagi bagi kita untuk mengecilkan masalahnya wahai AL USTADZ? Sehingga saya yang miskin ini –Allahummaghfirli- sangat berharap paduka tidak menghindar, menolak dan berhilah dari fatwa para ulama di atas (tentang dedengkot Quthbiyyah yang tertulis jelas di wajah anda) dengan ucapan anda semisal: “…ibarat anak tk yang kencing aja masih perlu ditathur sudah berani berbicara ini dan itu tentang urusan besar … laa haula wala quwwata illa billah.” Wallahul musta’an.
Bukankah surat Al Mulk adalah hujjah/bantahan bagi orang-orang yang sombong, arogan, dan merasa hebat, serta merendahkan orang lain wahai Hanan?
Gambar 24. Screenshoot Al Mulk hujjah bagi orang yang sombong, arogan
Apakah AL USTADZ Hanan Bahanan pura-pura lupa bahwa (setahu saya) para masyayikh yang bangkit berdiri dan memperingatkan umat dari kesesatan & penyimpangan Muhammad Shalih Al Munajid –yang terukir di wajah paduka- tersebut lebih tua umurnya, lebih dalam keilmuannya, lebih kokoh manhajnya, lebih pandai berbahasa Arab dan lebih mumpuni dalam membaca Al Qur’an daripada paduka??! Adakah yang berani mengingkari hal ini?
Terakhir, faidah ilmu yang sarat manfaat ketika kita membaca…
Maka hal ini juga sekaligus peringatan keras bagi para du’at yang selalu mengajak manusia dalam kebaikan namun dia melupakan dirinya sehingga dia menyelisihi manusia, atau orang yang suka melarang manusia dari kejahatan sementara dia sendiri melakukannya. Ingatlah di sana Allah تعالى berfirman;
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan. Demikian besar kemurkaan di sisi Allah jika kalian mengatakan apa yang tidak kalian kerjakan.”
Dan Allah تعالى berfirman;
“Apakah kalian memerintahkan manusia dengan kebaikan dan kalian melupakan diri-diri kalian padahal kalian membaca Al-Kitab? Tidakkah kalian berakal?”
Dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits Anas yang dishahihkan oleh Al-Albany;
“Aku datang pada malam aku di isra’kan kepada suatu kaum bibir-bibir mereka dipotong dengan gunting dari api neraka, setiap kali dipotong sempurna lagi. Maka aku berkata:”Wahai Jibril, siapa mereka itu?” Dia berkata: “Mereka adalah tukang khutbah dari kalangan umatmu, yang mana mereka berkata sesuatu yang tidak mereka amalkan, mereka membaca kitabullah tapi tidak mengamalkannya.”
Maka sifat seorang pengajar adalah menjadi contoh bagi manusia dengan tindakan dan amalannya bukan dengan ucapannya, berdakwah kepada manusia dengan amalannya dan akhlaqnya sebelum berdakwah dengan pelajaran dan khutbahnya.
Abu Ad-Darda’ Radhiallahu ‘anhu berkata: “Kecelakaan bagi orang yang tidak tahu.” Satu kali ucapan. “Dan kecelakaan bagi orang yang tahu ilmu kemudian tidak mengamalkan ilmunya.” Diucapkan tujuh kali.
Sufyan bin ‘Uyainah Rahimahullah berkata: “Seorang ‘alim itu bukanlah yang hanya mengetahui yang baik dan yang buruk. Seorang ‘alim adalah yang mengetahui kebaikan kemudian mengikutinya dan mengetahui kejelekan kemudian menjauhinya.”
Seorang penyair mengatakan:
Wahai orang yang mengajari orang lain
Tidakkah engkau mengajari dirimu?
Mulailah dengan dirimu, laranglah dirimu dari kejelekannya
Jika engkau telah melaksanakannya, maka engkau orang yang bijak
Janganlah engkau melarang seseorang padahal engkau melakukannya
Sungguh besar aibnya jika engkau berbuat demikian.
(Sumber: http://thalibmakbar.wordpress.com/2010/10/21/amalkan-ilmumu-dan-beri-teladan-orang-dengan-amalanmu/)
(bersambung…Insya Allahu Ta’ala)
Selesai diketik pada: 15 Syawal 1433 H – 2 September 2012
Penyusun: Abu Dzulqarnain Abdul Ghafur Al Malanji
Catatan Kaki:
[1] Ada yang menuduh bahwa hamba adalah seorang pes boker yang memiliki sekian banyak nama samaran di dunia facebook. Cukup hamba katakan bahwa itu adalah tuduhan dusta. Memang ada ikhwah yang pernah membuatkan akun facebook tetapi sampai sekarang tidak pernah sekalipun hamba sentuh dan gunakan sehingga nama dan paswotnya-pun hamba tidak ingat lagi. Jadi kalau si penuduh bertanya: apakah nt pernah membuat/membuka akun facebook nt? Maka ana jawab: tidak pernah, hamba-pun tidak bisa membuat akun facebook apalagi menambah teman HIZBY, meminta dijadikan teman HIZBY dan menghapus pertemanan. Allah Ta’ala adalah sebaik-baik saksi. Cukuplah puji syukur kita panjatkan kepada Allah Ta’ala dengan adanya sekian banyak ikhwana thayyibin yang secara suka rela tanpa dipaksa apalagi dibayar (jazakumullahu khairan katsira) yang telah mengirimkan berbagai bukti kejahatan di dunia facebook. Keliru besar jika mereka menyangka bahwa para ikhwah hafizhahumullah tidak memiliki ghirah dan kecemburuan ketika membaca dan melihat berbagai keanehan manhaj yang ada di depan matanya sehingga hanya seorang hamba ini yang akhirnya terbayang di benak-benak mereka (yang sok tahu) memiliki sekian banyak kelebihan ini dan itu dalam memata-matai atau tuduhan lainnya seperti ucapan lebih daripada intel padahal…..membuat akun facebook-pun hamba tidak bisa!!!! Sadarlah wahai penuduh bahwa hamba adalah orang yang penuh kelemahan bahkan mungkin anda malah lebih canggih dan lebih segala-galanya daripada hamba yang miskin ini. Janganlah hamba dipuji-puji dengan sesuatu yang hamba sendiri tidak memilikinya bahkan tidak pula layak menerimanya. Walhamdulillah.
File dalam bentuk pdf download di http://goo.gl/PZDme atau http://www.box.com/s/a4ge38pqjln1ot31eb68
http://tukpencarialhaq.wordpress.com/2012/10/07/hanan-bahanan-overload-bag-1/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar