Sikap Para
Shahabat dan Tabi'in Terhadap Ahli Bid'ah
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali
Ibnu Umar berkata mengenai pengikut Qadariyah:
“Beritahukan kepada mereka bahwa aku berlepas diri dari mereka dan mereka
berlepas diri dariku.”
Abu Qilabah berkata: “Janganlah kamu duduk dengan ahli
ahwa’ -atau ia berkata ahli membuat pertikaian- karena aku khawatir mereka akan
menenggelamkanmu dalam kesesatan mereka, menampakkan kepadamu sebagian apa yang
kamu ketahui.”
Salah seorang dari ahli bid’ah berkata kepada Ayub As
Sikhtiyani: “Wahai Abu Bakar! Aku bertanya kepadamu tentang sebuah kata?” Maka
ia berpaling seraya berkata: “Meskipun kamu bertanya tentang setengah kata (aku
tidak akan menjawabnya, penerj.) .” [1]
Hal itu dilakukan karena Allah sebab sikap wala’ yang
sebenarnya hanya karena Allah dan Islam.
Seandainya para Ulama Sunnah bergaul dengan ahli bid’ah
pada zaman sekarang ini, hal itu adalah pergaulan yang bersifat mengikat
(mengisolir) niscaya bid’ah-bid’ah akan mati dalam sarangnya dan penerbit tidak
bisa mencetak kitab-kitab mereka. Sebab tidak ada yang mendukung ahli bid’ah
(semuanya ini berbahaya). Apa lagi jika kitab-kitab tersebut dicetak untuk
membela mereka. Maka bid’ah-bid’ah tersebut membakar para pemuda Salaf seperti
tikar yang berada di atas api!!
Anda melihat bagaimana para shahabat, tabi’in dan para
Imam Islam bersikap terhadap ahli bid’ah yang tidak sedikitpun melihat kebaikan
mereka?!
Yang demikian itu merupakan sikap tegas mereka dalam
mencegah kebatilan serta menunjukkan pemahaman mereka terhadap tujuan-tujuan
Islam di antaranya adalah: “Menghindari kerusakan lebih diutamakan daripada
mengambil maslahat”.
[Dinukil dari kitab Manhaj Ahlus Sunnah wal Jamaah fi
Naqdir Rijal wa Al Kutub wa Ath Thawaif, Edisi Indonesia Manhaj Ahlus Sunnah wal
Jamaah Dalam Mengkritik Tokoh, Kitab, dan Aliran, Penulis Syaikh Rabi' bin Hadi
Umair al Madkhali]
____________
Footnote:
Footnote:
[1] Syarhus Sunnah karya Imam Al Baghawi Rahimahullah
1/227.
--------------------------------------------------------------------------------
تَرْجُو النَّجَاةَ وَلَمْ تَسْلُكْ مَسَالِكَهَا إِنَّ السَّفِيْنَةَ لاَ تَجْرِي عَلىَ الْيَبَسِ
Kau dambakan keselamatan tapi engkau tak menempuh jalurnya. Sungguh bahtera tak kan pernah berlayar di daratan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar