Judulnya memang agak sedikit aneh, tapi bagi anda yang setiap harinya
menggunakan kendaraan bermotor, menghadapi tilang polisi sudah menjadi
hal yang bisa saja terjadi. Pengalaman di tilang polisi seakan menjadi
sebuah hal yang selalu menghantui dan menakutkan. Padahal, kalau anda
sudah memastikan kelengkapan surat-surat serta mematuhi tata tertib
berkendara, hal ini dapat terhindari. Mungkin anda pernah mengalami,
ketika anda merasa anda memiliki kelengkapan surat-surat kendaraan
bermotor, atau tidak merasa melakukan kesalahan dalam berkendara di
jalan raya, tapi tiba-tiba anda kena tilang. Pastinya kesal kan?!
Berdasarkan pengalaman saya dalam menghadapi Polisi Lalu Lintas, atau di singkat Polantas,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika di tilang. Terutama
ketika anda telah di giring ke pos Polantas untuk di minta pertanggung
jawaban atas kesalahan yang telah anda lakukan.Kena tilang Polantas, ini dia tipsnya :
- Tetap tenang.
- Tetap tenang.
Dalam kondisi apapun, sebenarnya bersikap untuk tetap tenang adalah
sebuah cara bagi kita untuk bisa berfikir jernih. Begitupun dalam
berhadapan dengan Polisi Lalu Lintas. Karena dalam hal ini saya percaya,
kebanyakan orang ketika di stop oleh Polantas, mayoritas secara spontan
akan bersikap panik, dan berfikir negatif. Misalnya, “Aduh, mampus dah
gw!”, “Set dah, gimana nih!”, “Sial, bakalan keluar duit nih
ujung-ujungnya”, dsb. Jangan ungkapkan kalimat-kalimat negatif dulu,
apalagi jika anda merasa tidak melakukan kesalahan yang sangat fatal.
Stay cool.., relax.., Polantas juga manusia.
- Jangan bersikap keras.
Ketika di stop oleh Polantas, jangan bertanya dengan nada yang emosi.
Kalaupun anda merasa heran atas kesalahan anda, atau alasan mengapa anda
kena tilang, tanyakanlah secara baik-baik. Nggak tahu nih apakah
rata-rata polisi bersikap seperti ini, tapi berdasarkan pengalaman saya,
ketika kita melawan, emosi, atau tidak ingin disalahkan, maka pada saat
itu Polantas justru akan memojokkan dan menganggap anda bersalah. So,
tanyakan baik-baik, tetap tersenyum dan bicara dengan intonasi pelan
tapi pasti. Bukan berarti kita bersikap lunak lho ya.
- Berikan penjelasan dengan singkat, padat, tepat.
Pada saat anda menjelaskan kronologis tentang hal yang dianggap oleh
Polantas yang menilang anda, berikanlah penjelasan secara singkat,
padat, dan tepat jika anda memang merasa tidak bersalah.
Karena menurut saya, sikap seperti itu akan memberikan nilai positif
bagi diri anda atas pembelaan yang anda lakukan. Namun jika anda memang
merasa bersalah, dengan berjiwa besar anda memang harus mengakui
kesalahan anda. Tetapi jangan lupa untuk tetap terus membela diri dengan
alasan-alasan yang anda anggap masuk akal.
- Rendahkan diri anda, terutama tentang pekerjaan.
Jika surat tilang ternyata sudah ingin dikeluarkan, pada saat
bernegosiasi ini adalah faktor penentuan bagaimana selanjutnya. Yahh..,
bagi saya ini adalah ronde penentuan seberapa besar uang (ingin selesai
di tempat / tilang secara resmi) yang harus anda keluarkan. Tapi jika
anda merasa tidak memiliki cukup uang untuk menyelesaikan tilang
tersebut, jangan malu untuk merendah. Cukup tinggal bilang, “Saya cuma
mahasiswa Pak..”, “Saya pengangguran Pak..”, “Saya belum dapat uang dari
juragan nih Pak..”, dsb. Kenapa begitu, karena menurut saya itu adalah
sebagai penilaian berapa jumlah nominal tilang yang harus anda bayar.
Jika anda memang ingin selesai di tempat, tanyakan secara baik-baik, dan
cobalah untuk bernegosiasi agar anda mendapatkan penurunan harga.
Mmm.., ini memang sudah menjadi rahasia umum, tapi yang saya temui di
lapangan memang itulah faktanya.
- Jangan lupa mengucapkan terima kasih.
Kalau rasanya memang sudah tidak ada jalan lain, mungkin itu anda harus
membayar tilang atau memilih surat anda di tilang, sebelum beranjak
pergi jangan lupa untuk mengatakan terima kasih. Dengan bersikap baik,
semoga Tuhan mengetuk pintu hati Polantas yang menilang anda agar dapat
bersikap baik juga pada pengendara lainnya suatu saat nanti. Karena
selain Polantas juga adalah manusia, mereka memiliki anggapan yang
berbeda-beda (baik itu positif atau negatif) terhadap para pengendara
bermotor yang mereka anggap telah melakukan kesalahan. Atau kalau saya
menganggapnya sebagai amal, karena dengan beramal justru rejeki kita
makin bertambah & di jamin gak bakalah berkurang
Semua cara di atas berdasarkan pengalaman saya lho ya, berhubung kebetulan lagi mampir di otak, mending saya jadikan ide untuk postingan sekalian untuk sekedar sharing juga. Sekian dulu ahh, semoga sedikit tips dari saya bermanfaat. Bagaimana seperti pesan yang diberikan oleh Orang Tua saya ketika saya beranjak remaja, ada 2 hal yang harus dihindari dalam hidup, pertama yaitu Rumah Sakit, dan kedua adalah Polisi.
Bagi anda yang memiliki image negatif terhadap Polantas. Yang terpenting adalah, jangan takut sama Polantas. Jika anda memiliki kelengkapan surat-surat, mematuhi tata tertib, apalagi kendaraan yang anda gunakan bukanlah kendaraan curian, nggak perlu takut sama Polantas. Seperti apapun anggapan negatif terhadap Polantas,
tapi saya yakin tidak semua Polantas bersifat seperti yang ada dalam
fikiran anda. Yah, meskipun perbandingannya 1:10, tapi setidaknya saya
juga harus menghargai Polantas yang hanya 1 itu.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar