“Ustadzah, gambarku sudah selesai!”.
Tiba-tiba suara nyaring memecah keheningan. “Aku juga, aku juga!” yang
lain pun susul-menyusul. Makhluk-makhluk kecil itu pun berhamburan,
berebut menuju seorang perempuan di depan kelas yang melayani mereka
dengan sabar. Ustadzah, begitu mereka memanggilnya. Senyuman ia tebarkan
sembari menenangkan mereka……
Demikian kurang lebih potret keseharian
sebuah taman kanak-kanak salafi dengan ujung tombak para perempuan yang
akrab dengan sebutan ustadzah. Walaupun mereka sadar ilmu mereka tidak
seberapa. Lelah dan letih tidak mereka hiraukan demi pendidikan generasi
salafi. Ya, pendidikan generasi salafi.
Mau kita bawa kemana pendidikan generasi salafi kita?
Cita-cita apa yang ingin kita tanamkan di benak anak-anak kita?
Gantungkan cita-citamu setinggi langit?..tidak cukup!.
Tapi menjulang tinggi menggapai sorga Alloh ‘azza wa jalla.
Pendidikan kita bukan mencetak
hamba-hamba dinar, bukan pula pemburu gelar tapi mencetak muwahhid
mujahid sejati. Mari kita lihat pendidik terbaik yang telah berhasil
mencetak generasi terbaik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
tatkala memberi wejangan kepada Ibnu Abbas:
“Wahai anak muda! Jagalah
Alloh niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Alloh niscaya kau akan dapati
Dia dihadapanmu. Jika kau meminta, mintalah kepada Alloh. Dan jika kau
meminta pertolongan, minta tolonglah kepada Alloh. Ketahuilah! jika umat
ini berkumpul untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan mampu
memberimu manfaat kecuali apa yang telah Alloh tetapkan untukmu dan jika
mereka berkumpul untuk menimpakan madhorot kepadamu mereka tidak akan
mampu menimpakan madhorot kecuali apa yang telah Alloh tetapkan
menimpamu…”. [1]
Subhanalloh!. Bayangkan para salafi
kecil yang tumbuh dengan aqidah seperti itu menancap kokoh di dada-dada
mereka! Generasi yang tidak mengenal takut kecuali kepada Alloh, tidak
beribadah kecuali kepada Alloh. Generasi yang kokoh diatas tawakal
kepada Alloh semata.
Itu semua tidak lepas dari peran seorang
ustadzah. Disela-sela kesibukannya melayani keluarga tercinta, ia
sempatkan berjuang mendidik generasi salafi. Mereka tidak mengenal
istilah sertifikasi. Yang mereka tahu salafi kecil bisa membaca dan
menulis. Yang mereka tahu salafi kecil bisa membaca Al Qur’an. Betapa
mulia amalan mereka.
Wahai saudariku ikhlaskan amalanmu untuk Alloh! Dan berharaplah balasan-Nya!
Kuberi engkau kabar gembira dari
Rasulullah, beliau bersabda: ” Sesungguhnya Alloh dan para malaikatnya
dan penduduk langit dan bumi sampai semut dalam sarangnya dan ikan-ikan
bersholawat (mendoakan dan memintakan ampunan) atas orang-orang yang
mengajarkan manusia kebaikan” [2]
Besarkan harapanmu kepada Alloh dan
bergembiralah tatkala salafi-salafi kecilmu tumbuh menjadi
mujahid-mujahid tangguh pengibar panji dakwah salafiyah di bumi
pertiwi!…biidznillahi ta’ala.
_________________________[1] riwayat At Tirmidzi dan dishohihkan oleh Syaikh Al Wadi’i dan Syaikh Al Albani
[2] riwayat At Tirmdzi dan dihasankan syaikh Al Albani dalam Al Misykah.
ditulis oleh : Abu Harits Maos – Daarul Hadits Fyus Yaman
sumber: http://www.ibnutaimiyah.org/2014/03/salafy-kecilku/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar