Al Ustadz Abdullah al-Jakarty
Sebagian
istri ada yang membebani suaminya dengan banyak tuntutan tanpa melihat
kondisi keuangan suami. Seyogyanya seorang istri tidak membebankan
kepada suaminya diluar kemampuannya, tidak menghamburkan uang dan tidak
membebankan dengan banyak menuntut /meminta sesuatu yang tidak darurat
atau mendesak bukan kebutuhan primer. Seorang istri seharusnya merasa
cukup dengan terhadap apa yang ada dan melihat kebawah dalam urusan
dunia.
Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam bersabda:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
“Lihatlah
kepada orang yang berada dibawah darimu dalam urusan dunia, dan
janganlah kalian melihat kepada orang yang berada diatasmu yang
demikian itu akan lebih bisa untuk kita tidak meremehkan kenikmatan
Allah” (HR. Bukhari dan Muslim)
Berkata
Imam Ibnu Jarir rahimahullah:
Wahai
para istri apakah kalian tidak merasa kasihan dengan suamimu yang
berusaha mencari nafkah tak jarang panas kepanasan, hujan kehujanan
namun itu semua tak ia perdulikan bahkan tak jarang dalam waktu panjang
berakibat tidak baik pada kesehatannya, lalu setelah itu engkau banyak
menuntut diluar kemampuannya atau membelanjakan kepada sesuatu yang
kurang bermanfaat. Wahai para istri perhatikanlah ayat ini. Allah
Subhaanahu wata’aala berfirman:
لِيُنفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللهُ لا يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا سَيَجْعَلُ اللهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا
“Hendaklah
orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. dan orang yang
disempitkan rezkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan
sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan
kelapangan sesudah kesempitan.” (ath-Thalaq:7)
Bersikaplah
qanaah (merasa cukup dengan apa yang Allah berikan), alhamdulillah
engkau mempunyai suami yang bertanggung jawab, berusaha menunaikan
hak-hakmu, coba lihat berapa banyak dari para wanita yang belum pada
menikah padahal umur mereka sudah lebih dari tiga puluh, atau berapa
banyak dari para istri mempunyai suami yang tidak bertanggung jawab.
Ketahuilah
apa yang engkau lakukan akan memperkeruh suasana kehidupan rumah
tanggamu, bahkan ada sebagian suami terjatuh kepada mencari rezeki
dengan cara yang haram dikarenakan tuntutan sang istri.
Seorang
istri yang baik akan mendampingi suaminya dengan sifat qana’ah tidak
melihat kondisi kehidupan rumah tangga orang lain yang berada diatasnya
dalam perkara dunia. Dia senantiasa bersyukur dengan apa yang Allah
berikan kepadanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar