Dijawab oleh Imam Syuhada Al Iskandar
@ Bagaimana kita harus menyikapi perbedaan dalam masalah fikih, seperti contoh yang disebutkan Ustadz, yaitu tidak didapati raka’at kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah?
- Para penuntut ilmu wajib berlapang dada dalam perbedaan masalah-masalah fikih.
- Ia harus berusaha dengan maksimal mempelajari Al-Qur`an & As-Sunnah, sehingga ia mengetahui pendapat yang lebih mendekati kebenaran.
- Kita berlapang dada untuk perbedaan masalah fikih & ijtihadiyah. Namun, kita harus tegas dalam masalah ushul agama, prinsip, keyakinan, aqidah & manhaj Islam.
- Yang benar adalah anda harus berhenti makan. Adapun jika anda meneruskan makan, maka ini adalah kekeliruan, dan yang seperti itu bukanlah sahur, melainkan teranggap sebagai sarapan subuh.
- Hukumnya tidak boleh, karena Rasulullah melarang membunuh katak sekalipun ada seorang tabib yang akan menjadikannya sebagai obat. Lihat hadits Abdurrahman bin Utsman, riwayat Abu Dawud (3871 & 5269) dan An-Nasa`i (4062 & 4355) disahihkan oleh Al-Imam Muhammad Al-Albani.
- Jika untuk pakan ikan, maka hukumnya boleh. Adapun untuk manusia, maka hukum membunuh, memakan & memperjual-belikannya adalah haram.
- Jika hanya menahan sesuatu yang ringan & tidak mengganggu kekhusyuan shalat serta tidak menghalanginya untuk menunaikan gerakan-gerakan shalat, maka tidaklah membatalkan shalat.
- Jika kondisinya adalah kebalikan dari poin pertama, maka ia harus membatalkan shalat.
- Ya, pengharapan dalam hati termasuk doa.
- Setiap orang saleh adalah wali Allah. Karena syarat menjadi wali Allah adalah harus punya keimanan & bertakwa. Lihat QS Yunus : 62-63.
- Jika seseorang meminta berkah pada kuburan atau pada penghuni kubur, ini adalah perbuatan syirik akbar yang diharamkan oleh Islam.
- Jika ia berharap diberi berkah oleh Allah melalui penghuni kubur, maka ini adalah wasilah atau perantara dari sekian banyak perantara yang akan mengantarkan pada kesyirikan. Maka ini harus dijauhi.
- Perlu diingat, ziarah kubur diperbolehkan bagi kaum laki-laki saja, dengan tujuan mendoakan rahmat & ampunan bagi si mati dan mengambil pelajaran yang akan mengingatkannya pada kematian sehingga lebih semangat untuk berilmu & beribadah hanya kepada Allah. Dan dengan ia melakukan ziarah kubur yang benar-benar syar’i yang tidak ada unsur maksiat, bid’ah, syirik atau perantara syirik. Mudah-mudahan Allah melimpahkan berkah padanya karena ia telah beramal saleh. Wallahu A’lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar