Radio Muwahiddin

Minggu, 22 Juli 2012

Hal-hal yang diperbolehkan Bagi Orang yang Berpuasa


Hal-hal yang diperbolehkan Bagi Orang yang Berpuasa


a. Bersiwak
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Jika aku tidak memberatkan umatku, niscaya akan kuperintahkan mereka bersiwak setiap hendak shalat.” (Muttafaq ‘alaih)

b. Masuknya waktu fajar dalam keadaan junub
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah dan Ummu Salamah radhiyallahu 'anhuma bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mendapati waktu fajar dalam keadaan junub setelah (bersetubuh dengan) istrinya, kemudian beliau mandi dan berpuasa. (Muttafaq ‘alaihi)
 

c. Berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung asal tidak berlebihan
Laqith bin Shabirah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
وَبَالِغْ فِي الْاِسْتِنْشَاقِ إِلاَّ أَنْ تَكُونَ صَائِمًا
“Dan bersungguh-sungguhlah kalian dalam ber-istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung ketika berwudhu) kecuali bila kalian berpuasa.” (HR. Abu Dawud, 1/132, dan at-Tirmidzi, 3/788, an-Nasa’i, 1/66, dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani)

d. Menggauli istri selain bersetubuh
Sebagaimana yang dikatakan oleh ‘Aisyah radhiyallahu 'anha, “Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencium (istrinya) dan beliau berpuasa, menggaulinya (bukan jima’) dan beliau berpuasa.” (Muttafaqun ‘alaihi)

e. Mencicipi makanan dan menciumnya asal tidak memasukkan ke dalam kerongkongan
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, “Tidak mengapa seseorang mencicipi cuka atau sesuatu (yang lain) selama tidak masuk kerongkongannya dalam keadaan dia berpuasa.” (Diriwayatkan al-Bukhari secara mu’allaq dan disambung sanadnya oleh Ibnu Abi Syaibah dan al-Baihaqi)

f. Mandi di siang hari
Sebagaimana yang terdapat pada kisah junub Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang telah lalu.

Perbuatan yang Dianjurkan di Bulan Ramadhan
a. Memperbanyak shadaqah

b. Memperbanyak bacaan Al-Qur’an, zikir, doa, dan shalat
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu 'anhuma meriwayatkan:
كَانَ رَسُولُ اللهِ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ
“Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya lalu membacakan kepadanya Al-Qur’an.” (HR. al-Bukhari)

c. Memberikan makan kepada orang yang berbuka puasa
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا
“Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala (yang berpuasa) dalam keadaan tidak mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu.” (HR. Ahmad, 4/114, at-Tirmidzi, 3/807, Ibnu Majah, 1/1746, ad-Darimi no. 1702, dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih at-Tirmidzi).
Wallahul muwaffiq.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."