Radio Muwahiddin

Senin, 19 Maret 2012

Thoghut Demokrasi Berlumuran Darah (Bagian 7)


Thoghut Demokrasi Berlumuran Darah (Bagian 7)

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Al Aqil Hafizhahullah

(Bagian 7)

Demi Allah, kami amat sangat membenci ahlul bid’ah. Akan tetapi kita adalah para dokter. Jika mereka tidak kita obati, siapa lagi yang akan mengobatinya? Jika kita tidak menyayangi mereka, siapa lagi yang akan menyayangi? Tetapi jika mereka meminta agar kita mengalah dalam masalah tauhid, tidak. Kita tidak akan mau mengalah satu huruf pun. Dalam masalah aqidah, satu huruf pun kita tidak akan mengalah.

Kalau mereka berkata: "Baik, kami kaum muslimin dan kalian pun kaum muslimin, maka pilihlah partai kami dalam pemilu."

Kita katakan: Tidak. Kami tidak memilih dan tidak ingin dipilih. Kami tidak menginginkan perkara politik. Jika kami memilih kalian dan kalian menjadi penguasa, jangan-jangan kalian tidak mengamalkan tugas kalian dengan sebenarnya. Kami tidak ingin memilih kalian dan tidak ingin kalian memilih kami. Kami hanya ingin mengajak kalian kepada Allah, semoga Allah memberi taufik kepada kalian. Di Indonesia, ada 180 juta yang memilih kalian selain kami.

Saudara-saudara kita di Kuwait, misalnya, dalam Jum’iyyah Ihya’ut Turats Al-Islami, mereka adalah orang-orang berpemahaman salaf pada asalnya. Tetapi syaitan menipu mereka. Tadinya orang-orang itu mengeluarkan jutaan real di jalan dakwah, sayangnya mereka dijebak oleh syaitan dari pintu politik. Maka sekarang, jika engkau baca majalah Al Mujtama’ dan majalah Al-Furqan [29], tidak akan didapati perbedaannya walaupun satu kalimat.


Sekarang kaum muslimin di Indonesia, misalnya, apa urusan mereka dengan seorang yang mencuri dan membunuh di Kuwait, apa kepentingan mereka? Parlemen Kuwait berbuat begini, Amir Kuwait telah sepakat dengan kami. Apa urusannya dengan kita yang di Indonesia? Apa kaitannya anda membuka kekurangan diri kalian sendiri di Perancis?! Kaum muslimin di Perancis semestinya diajari aqidah. Ajari mereka melalui majalah anda, ajari mereka shalat, puasa dan seterusnya. Adapun anda bertengkar dengan pemerintah Kuwait, apa urusannya dengan mereka? Mereka buka aibnya sendiri ke Perancis, Indonesia, melalui majalah Al Furqan, anda lihat?

Tidak ada perbedaan sama sekali antara majalah Al-Furqan dan majalah Al- Mujtama’, semuanya dari Kuwait. Semuanya berisi tentang politik: "Israel berkata…:", "Mujahidin Palestina berbuat begini…..", ucapan kosong, ucapan kosong.

Kami tidak memiliki kecuali ilmu. Anda sibuk dengan politik. Semoga Allah memberi taufiq kepada anda, semoga tegak daulah Islam dan Abu Bakr Ash-Shiddiq memimpin kalian, semoga Allah memberi taufiq. Kami hanyalah sibuk dalam tauhid. Alhamdulillah, seratus orang meninggalkan politik, tidak memberikan madlarat apapun. Tapi sebaliknya, jika manusia seluruhnya meninggalkan tauhid adalah musibah, demi Allah! Bukankah begitu wahai ahibbati (orang-orang yang kucintai)? Jazakumullahu khaira.

[Diambil dari Majalah Salafy, Edisi 33/1420/1999 Judul asli: Beda Antara Agitasi Politik Ikhwani yang Berdarah Darah Dengan Manhaj Dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang Harus Menjadi Uswah, Penerjemah Al Ustadz Muhamamd Umar As Sewed]
_________
Footnote
[29] Al-Mujtama’ adalah milik Ikhwanul Muslimin Kuwait yang mayoritas isinya adalah masalah politik. Sedangkan Al-Furqan milik Ihya’ut Turats Kuwait., yang dulunya mereka mengaku di atas manhaj salaf., tetapi ternyata mereka berbelok ke arah pemikiran Ikhwan.


T A M M A T

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."