Radio Muwahiddin

Minggu, 28 September 2014

Kisah Nyata: “Tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam perkara yang menyelisihi syari’at…”




Syaikh ‘Abdul Muhsin al-‘Abbad al-Badr hafidzohullooh pernah menceritakan suatu kisah nyata (kurang lebih):

Pada suatu hari di salah satu daerah di Saudi Arabia terdapat seorang wanita yang akan menikah, setelah wanita tersebut dirias maka ia kemudian memasuki gedung pernikahan dimana ia memasuki area yang dikhususkan untuk wanita saja (area wanita dan pria terpisah). Qoddarullooh saat pengantin wanita tersebut memasuki area gedung tersebut, ternyata bersamaan dengan masuknya waktu sholat isya’. Pengantin wanita itu pun meminta izin kepada ibundanya untuk melaksanakan sholat isya’. Tetapi qoddarullooh ibundanya tidak mengizinkannya karena dikhawatirkan make-up sang mempelai wanita hilang (luntur) dan membuat keluarga malu karena sang wanita tidak berhias di acara pernikahan tersebut (hal ini dikarenakan proses merias wajah membutuhkan waktu yang lama).

Akhirnya sang pengantin wanita itu pun tersenyum sambil mengatakan (kurang lebih):

“Wahai ibunda tercinta, sesungguhnya tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam perkara yang menyelisihi syari’at….” Kemudian ibundanya menjawab: “Tetapi ini akan menjadi aib (untuk keluarga)….”
 


Kemudian pengantin wanita itu pun menjawab kembali : “Walloohi, saya lebih takut kepada Allooh…..”

Seketika itu pula pengantin wanita tersebut langsung pergi mengambil air wudhu kemudian melakukan sholat isya’, dan ternyata itu adalah sholat isya’ terakhir dalam hidupnya…pengantin wanita tersebut meninggal dalam keadaan sujud….subhanallooh….

-Kisah ini disampaikan oleh Al Ustadz Hamzah Rifa’i (Abu Firos) Laa Firlaz dalam ta’lim Nashihati Linnisa’ pada tanggal 16 November 2013 @ TA. As-Sakinah Yogyakarta-

http://isnadalammaya.wordpress.com/2013/11/18/kisah-nyata-tidak-ada-ketaatan-terhadap-makhluk-dalam-perkara-yang-menyelisihi-syariat/#more-777

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."