Radio Muwahiddin

Senin, 11 November 2013

5 Tingkatan Manusia dalam Sholat



بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ


Telah berkata Al Imam Ibnul Qoyyim al Jauziyyah rohimahullohu ta’ala, Manusia di dalam sholatnya (ketika sholat) ada lima tingkatan:

1. orang yang menzholimi dirinya lagi lalai maka orang yang seperti ini adalah seseorang yang mengurangi (salah) ketika berwudhu, melalaikan waktu-waktu sholat, melanggar batasan-batasan sholat dan rukun-rukunnya.

2. Seseorang yang menjaga waktu-waktu sholat, batasan-batasannya dan rukun-rukunnya yang nampak dan wudhunya, akan tetapi dia lalai daripada melawan jiwanya dari sifat was-was (keraguan) maka dia larut dengan sifat tersebut dan pikiran yang lain yang melalaikan sholatnya.

3. Seseorang yang menjaga batasan-batasan sholat dan rukun-rukunnya serta dia berusaha untuk menghilangkan
was-was pada dirinya dan pikiran yang mengganggu sholatnya dan dia tersibukkan daripada melawan musuhnya supaya tidak dicuri daripadanya sholat tersebut. Maka orang yang seperti ini dia berada di dalam sholat dan jihad.

4. Seseorang yang apabila melaksanakan sholat maka dia menyempurnakan hak-hak sholat, rukun-rukun dan batasan-batasan sholat, serta dia mengonsentrasikan hatinya di dalam menjaga batasan-batasan dan hak-hak sholat supaya tidak hilang dari sholatnya. Sedikitpun berapa ganjaran dan sebagainya, bahkan himmah (benak/pikiran)nya keseluruhan tertuju hanya semata untuk menegakkan sholat sebagaimana yang sepantasnya, dan dia menyempurnakan sholatnya. Sungguh dia telah memfokuskan hatinya ketika sedang sholat dan menghambakan diri kepada Robb-nya tabaroka wa ta’ala kepadanya.

5. Seseorang yang menegakkan sholat sama seperti di atas akan tetapi bersama yang demikian dia mengambil (menjadikan) hatinya dan dia letakkan di hadapan Robb-nya Azza wa Jalla dan dia selalu melihat dengan hatinya kepada Alloh Azza Wa Jalla dan selalu merasa diawasi oleh Alloh Azza Wa Jalla, memenuhi hatinya dengan kecintaan dan pengagungan dia kepada Alloh Azza Wa Jalla seakan-akan dia melihat dan menyaksikan Alloh Azza Wa Jalla, maka orang yang seperti ini hilang daripada dia was-was dan pikiran tidak menentu. Maka terangkat penutup/hijab diantara dia dengan Robb-nya. Maka tingkatan yang kelima ini dengan lainnya lebih besar daripada perbedaan jarak di antara langit dan bumi dan orang ini selalu menyibukkan diri kepada Robb-nya dan sholat merupakan penyejuk mata baginya.”

Kemudian beliau (Ibnul Qoyyim) berkata: “Kelompok yang pertama dia akan diberi ‘iqab dan sanksi. Kelompok yang kedua dia nanti akan di hisab (diperhitungkan). Kelompok yang ketiga akan dihapus kesalahan dan dosanya. Kelompok yang keempat akan diberi ganjaran dan pahala. Kelompok yang kelima adalah orang yang didekatkan kepada Alloh Azza Wa Jalla.”

Sumber: Alwaabilul shoib wa Raafi’ul kalimit Thoyyib hal 49-50. Diterjemahkan oleh: A.Abdul Madjid Kamal. 

Dari WA Grup Ta’zhim Sunnah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."