Radio Muwahiddin

Kamis, 20 Desember 2012

Pelajaran Surat Al Kautsar


بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Lagi Penyayang
1. sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu Al Kautsar
2. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.
3. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu kamu dialah yang al abtar.


Penamaan surat


Dinamakan surat Al Kautsar karena dibuka dengan firman Allah Subhanahuwata’ala yang ditunjukan pada nabiNya shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
“ sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu Al Kautsar “

Al Kautsar adalah sebuah telaga di surga, sedangkam menurut pendapat yang lain, kebaikan yang banyak dan terus -  menerus di dunia hingga akherat.

Sebab turun
Surat ini turun sebagai bantahan atas sebagian musyirikin yaitu Al Ash bin Wail yang berkata tentang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.  Saat anak beliau dari khadijah yang bernama Abdullah meninggal. Bahwa beliau abtar. Riwayat ini adalah pendapat Ibnu Abass, Muqatil Al Kalaby, dan ahli tafsir secara umum. Al abtar dari kaum lelaki ialah yang tidak mempunyai anak ( berdasarkan riwayat di atas, ini adalah salah satu penafsirannya-pent)

Kosa kata
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ
“ kami telah memberikan bagimu, wahai muhammad”
الْكَوْثَرَ
“ telaga di surga “

Menurut pendapat yang lain , kebaikan yang banyak dan terus menerus di dunia dan di akherat.
فَصَلِّ لِرَبِّكَ
maka dirikanlah shalat kerena Rabbmu “

Senantiasalah shalat dengan ikhlas demi wajah Allah Subhanahuwata’ala sebagai rasa syukur atas pemberian nikmatNya.
وَانْحَرْ
“ dan berkurbanlah “
شَانِئَكَ
“orang – orang yang membeci kamu “
الْأَبْتَرُ
Yang terputus dari segala kebaikan atau yang terputus keturunannya.


Makna secara global
Allah berfirman pada Nabi-nya Muhammad  shallallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
“ sesungguhya Kami telah memberikanmu Al Kautsar “

Artinya kebaikan yang banyak dan keutamaan yang melimpah di anararaNya adalah apa yang Allah Ta’ala berikan kepada NabiNya  shallallahu ‘alaihi wa sallam berupa telaga yang disebut dengan Al Kautsar yang panjangnya sejarak perjalanan sebulan, lebarnya sejarak perjalanan sebulan, airnya lebih putih daru susu, lebih manis dari madu, bejana -  bejananya seperti bintang dari langit dalam jumlah dan kilaunnya. Dan barang siapa yang minum daripadanya walau hanya satu teguk maka dia tidak akan merasakan haus setelah itu selama – lamanya.

Ketika Allah Ta’ala menyebutkan pemberianNya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Dia memerintahkan beliau untuk mensyukuri nikmat. Firman Allah Ta’ala ‘
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
“ maka dirinkanlah Shalat karen Rabbmu dan berkurbanlah”

Allah Subhanahuwata’ala menyebutkan secara khusus kedua ibadah ini karena keduanya adalah ibadah yang paling afdhal dan merupakan pendekatan diri yang paling mulia. Shalat mengandung ketundukan hati dan anggota badan terhadap Allah Ta’ala serta beragam bentuk penghambaan.

Sendangkan ibadah kurban adalah ibadah pendekatan diri pada Allah Ta’ala dengan mengurbankan binatang  ternak yang terbaik yang dimiliki seorang hamba dan dengan mengeluarkan sebagai harta yang sering membuat jiwa sangat cinta padanya dan kikir melepaskannya
إِنَّ شَانِئَكَ
“ sesungguhnya orang – orang yang membencimu”

Yaitu yang marah, mencela, dan menjelekkanmu
هُوَ الْأَبْتَرُ
“ dialah yang Al Abtar”

Yaitu terputus dari segala kebaikan dan terlupakan oleh manusia. Adapun Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau benar -  benar sempurna dengan kesempurnaan yang mungkin bagi makhluk seperti  termasyhur namanya serta banyak pembela dan pengikutnya.

Surat ini ditutup dengan berita gembira bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam akan kekalahan musuh -  musuhnya. Surat ini juga menggambarkan bahwa orang – orang yang membenci beliau sebagai orang yang mendapatkan kehinaan dan katerputusan dari segala kebaikan di dunia dan di akherat. Sementara penyebutan nama Rasul  shallallahu ‘alaihi wa sallam  terangkat di mimbar – mimbar dan menara – manara, nama beliau yang mulia kekal pada setiap lisan orang yang beriman hingga akhir masa.

Faedah surat ini

1. Penjelasan penulisan Allah bagi RasulNya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Penegasan hadist – hadist tentang Al Kautsar bahwa adalah telaga di Surga.
3. Kewajiban ikhlas dalam shalat, kurban, dan semua ibadah.
4. Pembenaran syariat untuk mendoakan keburukan bagai orang-orang yang zalim.
5. Bantuan Allah Ta’ala bagi hambanya dan RasulNya Muhammad, bantahan terhadap musuh-musuhnya serta hiburan bagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

(diambil dari buku Ad Durusil Muhimmah Li Ammatil Ummah, Cahaya Tauhid Pres)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."