Teguh Di Atas Dakwah Al-Haq 01
-----------------------------------------------------------------------------------
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Berikut ini adalah muhadharah yang disampaikan oleh Asy-Syaikh Al-Fadhil Abdurrahman bin ‘Umar Al-Adny –hafizhahullah- dengan Judul “Teguh Di Atas Dakwah Al-Haq”. Diselenggarakan di Ra’sil ‘Arah pada malam Sabtu bertepatan dengan tanggal 14 Ar-Rabi’ Ats-Tsany 1430H.
إنّ الحمد لله، نحمده ونستعينه، ونستهديه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، وسيّئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضلّ له، ومن يُضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنّ محمّداً عبده ورسوله. أما بعد
Kita memuji Allah ‘Azza wa Jalla yang memudahkan kita untuk ziarah berkunjung kepada saudara-saudara kita –hafizhahumullah- di tempat ini, dan kita memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar menjadikan kita semua orang yang berkumpul karena Allah ‘Azza wa Jalla, saling berkunjung karena Allah ‘Azza wa Jalla, dan saling mempererat hubungan karena Allah ‘Azza wa Jalla. Dan kita juga memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar mengumpulkan kita semua dalam surgaNya sebagaimana telah mengumpulkan kita di dunia ini.
Saya juga berterima kasih kapada semua saudara saya penduduk desa ini atas semangatnya mereka mengunjungi saudara mereka dari kalangan penuntut ilmu. Dan saya berterima kasih kepada Al-Akh Al-Fadhil Basyir As-Subaihy –hafizhahullah- atas muqaddimah yang disampaikan, dan juga Al-Akh Al-Fadhil Abdurrahman bin Badih –hafizhahullah-. Dan apa yang disampaikan dalam muqaddimah adalah peringatan bagi kita semua akan bahaya lisan ini, jyga peringatan akan pentingnya taqwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Saudaraku fillah sekalian,
Kita semua tidak boleh lupa akan nikmat-nikmat Allah ‘Azza wa Jalla yang diulurkan kepada kita, kita tidak boleh lupa akan nikmat yang kita hidup di dalamnya. Allah ‘Azza wa Jalla telah memuliakan kita dengan agamaNya dan Allah ‘Azza wa Jalla telah memberi kaita taufiq kepada sunnah NabiNya Muhammad. Allah ‘Azza wa Jalla telah memuliakan kita dengan agamaNya yaitu agama islam dari sekian agama yang penuh kekufuran –Yahudi, Nashara, Majusi, Budha dan selainnya-. Dan Allah ‘Azza wa Jalla telah memuliakan kita untuk berada di atas sunnah Muhammad bin Abdillah dari sekian golongan dan kelompok bid’ah. Semua ini adalah nikmat yang sangat besar yang Allah ‘Azza wa Jalla menutupnya dari kebanyakan manusia, darii jutaan manusia, lalu Allah ‘Azza wa Jalla menunjukimu, memilihmu, mengutamakanmu dan memberikan taufiq kepadamu untuk memeluk agamaNya, memberikan taufiq kepadamu untuk menjalankan sunnah rasulNya Muhammad bin Abdillah-shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Wajib atas kita wahai hamba-hamba Allah ‘Azza wa Jalla untuk mempertahankan nikmat yang besar ini dengan sekuat-kuatnya, wajib atas kita mensyukurinya dengan penuh memelas, dan kita memohon kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar kita senantiasa berada padanya dan agar kenikmatan yang ada bertambah sampai kita menemui ajal kita.
Merupakan kenikmatan yang sanagt besar –wahai hamba Allah ‘Azza wa Jalla- bila seseorang diberi hidayah kepada al-haq, lalu dikokohkan di atasnya, kemudian dia bisa mendakwahkannya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ * وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah dan janganlah sekali-kali engkau mati kecuali dalam keadaan islam. * Dan berpegang teguhlah kalian semua dengan tali Allah dan jangan bercerai-berai. Dan ingatlah akan nikmat Allah atas kalian di saat kalian bermusuh-musuhan lalu Allah menyatukan kalbu-kalbu kalian hingga jadilah kalian karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka lalu Allah menyelamatkan kalian darinya. Demikianlah Allah menerangkan kepada kalian ayat-ayatNya agar kalian mendapat petunjuk.” (Ali ‘Imran: 102-103)
Dan Allah ‘Azza wa Jalla juga berfirman,
وَاذْكُرُواْ إِذْ أَنتُمْ قَلِيلٌ مُّسْتَضْعَفُونَ فِي الأَرْضِ تَخَافُونَ أَن يَتَخَطَّفَكُمُ النَّاسُ فَآوَاكُمْ وَأَيَّدَكُم بِنَصْرِهِ وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan ingatlah kalian, disaat kalian masih berjumlah sedikit lagi tertindas di muka bumi, kalian takut orang-orang akan menculik kalian, maka Allah memberikan kalian tempat menetap dan menguatkan kalian dengan pertolonganNya dan Allah memberi kalian rizqi dari yang baik-baik agar kalian bersyukur.” (Al-Anfal: 26)
Qatadah berkata: “Masyarakat ‘Arab (disaat itu) adalah serendah-rendah masyarakat, masyarakat yang paling sengsara kehidupannya, paling lapar perutnya, paling telanjang kulitnya dan paling jelas kesesatannya. Orang yang hidup dari mereka hidup sengsara, yangb mati dari mereka kembalinya ke neraka. Sampai Allah ‘Azza wa Jalla mendatangkan islam, maka Allah ‘Azza wa Jalla mengkokohkan mereka dengannya di negeri-negeri Arab, meluaskan rizki bagi mereka dan menjadikan mereka penguasa atas sekalian manusia.”
Maka wajib bagi kita wahai hamba-hamba Allah ‘Azza wa Jalla untuk kita memuji Allah ‘Azza wa Jalla sepenuh kalbu kita, bersyukur kepadaNya, memperbanyak sanjungan kepadanya, dan kita memohon kepadaNya tambahan nikmat serta kekokohn berada di atas agamaNya dan di atas sunnah NabiNya.
Benar wahai hamab-hamba Allah ‘Azza wa Jalla,
Ahlus Sunnah dan Ahlul Hadits, Al-Firqah An-Najiyah ini, Ath-Thaifah Al-Manshurah ini, dan Da’wah As-Salafiyah ini, Allah ‘Azza wa Jalla telah memberi taufiq kepada mereka untuk berpegang teguh dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta menggigitnya dan kokoh di atasnya. Maka Allah ‘Azza wa Jalla menyelamatkan mereka dari berbagai fitnah, merka selamat dari kebida’ahan, dari khurafat dikarenakan berpegang teguhnya mereka dengan Kitabullah dan Sunnah NabiNya. Yang menyelamatkan engkau -wahai hamba Allah ‘Azza wa Jalla- dari berbagi fitnah, cobaan dan ujian adalah kembalinya engkau kepada Allah ‘Azza wa Jalla dan taubatmu kepada Allah ‘Azza wa Jalla, yang mana itu semua adalah keistiqmahannmu di atas syari’at Allah ‘Azza wa Jalla, yang mana hal itu adalah kekokohanmu di atas Al-Qur’an dan Sunnah, dua wahyu yang mulia.
Wahai hamba-hamba Allah ‘Azza wa Jalla,
Kita berada pada waktu yang kita memuji Allah ‘Azza wa Jalla atas limpahan nikmatNya yang besar. Kita harus khawatir atas diri-diri kita, kita harus khawatir akan apa yang kebanyakan orang berda di atasnya. Mereka mengetahui al-haq lalu meninggalkannya, mereka mengetahui al-haq lalu berpaling darinya, mereka mengatahui al-haq lalu mengejar selain al-haq berupa macam-macam madzhab, jalan, sunnah dan manhaj yang dimiliki orang-orang timur dan barat.
Maka wajib atas seseorang untuk memohon kepada Rabbnya kekokohan, dan ini semua tidaklah cukup hanya dengan sekedar angan-angan, tidak cukup dengan sekedar pengakuan akan tetapi butuh dengan yang namanya perbuatan dan usaha mencari sebab-sebabnya. Maka engkau –wahai hamba Allah ‘Azza wa Jalla- tidaklah akan bisa kokoh di atas kebaikan ini yang Allah ‘Azza wa Jalla telah memberimu taufiq untuk berada diatasnya kecuali dengan berpegang teguh secara jujur dan benar terhadap Al-Qur’an dan Sunnah. Allah ‘Azza wa Jalla menjamin orang yang berpegang teguh dengan kitabNya, menjamin orang yang berjalan di atas dakwah rasulNya -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman di dalam kitabNya yan mulia,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلا يَضِلُّ وَلا يَشْقَى
“Maka jika datang kepada kalian petunjuk dariKu, maka barangsiapa mengikuti petunjukKu maka dia tidak akan sesat dan tidak pula celaka.” (Thaha: 123)
Ibnu ‘Abbas: “Allah ‘Azza wa Jalla menjamin orang yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak pula celaka di akhirat”.
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman terkait dengan diri NabiNya,
وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
“Dan ikutillah dia agar kalian mendapatkan petunjuk.” (Al-A’raf: 158)
Dan Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا
“Jika kalian menta’atinya maka kalian akan mendapatkan petunjuk.” (An-Nur: 54)
Kita –wahai hamba Allah ‘Azza wa Jalla- berada pada zaman yang banyak terjadi padanya fitnah dan cobaan yang menyelimuti dataran dan pegunungan, menyelimuti laut dan daratan, menyelimuti kebanyakan kota dan desa serta pedalaman, sementara tidaka ada yang menyelamatkan seorang muslim dari fitnah ini dan dari sebab-sebab penyimpangan kecuali dengan sebab yang Allah ‘Azza wa Jalla jadikan hal itu sebagai penyelamat. Yaitu Kitabullah dan Sunnah NabiNya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar