Upaya-Upaya Syar'i Untuk Memelihara dan Menjaga
Kemuliaan dan Kesucian Wanita (Bagian 2)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al
Fauzan
(Bagian 2)Menjauh Dari Mendengarkan Nyanyian
dan Musik
Di antara sarana untuk menjaga farj (kemaluan) adalah
menjauh dari mendengarkan nyanyian dan musik. Imam Ibnul Qayyim dalam kitab
Ighatsatul Lahfan 1/242, 248, 264, dan 265 mengatakan,
"Di antara tipu daya yang dimainkan oleh syaithan untuk
memperdaya orang yang kurang ilmu, akal, dan kesadaran keberagamaannya, dan yang
digunakan olehnya untuk menjerat hati orang-orang bodoh dan penurut kebathilan
adalah mendengarkan siul, tepuk tangan, dan nyanyian yang diiringi alat musik
yang diharamkan yang dapat menghalangi hati dari Al Quran dan membuatnya
senantiasa berperilaku fasiq dan maksiat. Itu semua adalah "Quran-nya" syaithan
dan tabir tebal yang menghalangi dari Allah Ar rahman. Ia adalah mantera
pembujuk kepada laku sodomi dan zina. Dengannya lelaki hidung belang mendapatkan
dari pasangannya klimaks angan-anagannya."
Selanjutnya beliau tegaskan, "Mendengarkan nyanyian dari
seorang wanita atau waria adalah perkara haram yang sangat besar dan sangat
merusak keberagamaan."
Berikutnya beliau tandaskan, "Tidak diragukan, bahwa
seorang yang memiliki ghiroh (kecemburan) terhadap keislamannya akan menjauhkan
keluarganya dari nyanyian, sebagaimana ia menjauhkan mereka dari hal-hal yang
menurunkan harga diri."
Beliau juga mengatakan, "Telah dikenali di kalangan
mereka, bahwa perempuan jka sulit dijinakkan lelaki ia akan berupaya
memperdengarkan kepadanya nyanyian. Maka seketika itu wanita akan memberikan
kelembutannya, karena ia sangat cepat terkesan dengan bunyi suara. Jika bunyi
suara itu dialunkan melalui nyanyian maka keterkesanannya itu dari dua sisi:
dari bunyi nyanyian itu dan dari makna liriknya."
Beliau juga mengatakan, "Jika terpadu antara alunan
mantera syaithani ini dengan suara gendang, seruling, dan tarian lemah gemulai,
dan andaikan terjadi seorang perempuan hamil lantaran suatu nyanyian, tentu
nyanyian itulah penyebab ia hamil. Demi Allah ! berapa banyak wanita mulia
berubah menjadi wanita tuna susila lantaran nyanyian !"
Wahai saudariku muslimah, bertaqwalah kepada Allah ! dan
hindarilah penyakit moral yang bahaya ini. Yaitu mendengarkan nyanyian yang kini
populer di kalangan umat Islam dengan berbagai media dan aneka cara. Lantaran
ini banyak gadis bodoh meminta lagu-lagu populer itu dari pemancarnya untuk
diputar dan ditujukan antar mereka.
[Dinukil dari kitab Tanbiihat 'ala Ahkam Takhtash bil
Mukminat, Penulis Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan, Edisi
Indonesia Sentuhan Nilai Kefiqihan Untuk Wanita Beriman, Diterbitkan oleh Kantor
Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta, hal.
122-123]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar