Radio Muwahiddin

Selasa, 24 Januari 2012

Upaya-Upaya Syar'i Untuk Memelihara dan Menjaga Kemuliaan dan Kesucian Wanita (Bagian 2)


Upaya-Upaya Syar'i Untuk Memelihara dan Menjaga Kemuliaan dan Kesucian Wanita (Bagian 2)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan

(Bagian 2)Menjauh Dari Mendengarkan Nyanyian dan Musik
Di antara sarana untuk menjaga farj (kemaluan) adalah menjauh dari mendengarkan nyanyian dan musik. Imam Ibnul Qayyim dalam kitab Ighatsatul Lahfan 1/242, 248, 264, dan 265 mengatakan,
"Di antara tipu daya yang dimainkan oleh syaithan untuk memperdaya orang yang kurang ilmu, akal, dan kesadaran keberagamaannya, dan yang digunakan olehnya untuk menjerat hati orang-orang bodoh dan penurut kebathilan adalah mendengarkan siul, tepuk tangan, dan nyanyian yang diiringi alat musik yang diharamkan yang dapat menghalangi hati dari Al Quran dan membuatnya senantiasa berperilaku fasiq dan maksiat. Itu semua adalah "Quran-nya" syaithan dan tabir tebal yang menghalangi dari Allah Ar rahman. Ia adalah mantera pembujuk kepada laku sodomi dan zina. Dengannya lelaki hidung belang mendapatkan dari pasangannya klimaks angan-anagannya."
Selanjutnya beliau tegaskan, "Mendengarkan nyanyian dari seorang wanita atau waria adalah perkara haram yang sangat besar dan sangat merusak keberagamaan."

Berikutnya beliau tandaskan, "Tidak diragukan, bahwa seorang yang memiliki ghiroh (kecemburan) terhadap keislamannya akan menjauhkan keluarganya dari nyanyian, sebagaimana ia menjauhkan mereka dari hal-hal yang menurunkan harga diri."
Beliau juga mengatakan, "Telah dikenali di kalangan mereka, bahwa perempuan jka sulit dijinakkan lelaki ia akan berupaya memperdengarkan kepadanya nyanyian. Maka seketika itu wanita akan memberikan kelembutannya, karena ia sangat cepat terkesan dengan bunyi suara. Jika bunyi suara itu dialunkan melalui nyanyian maka keterkesanannya itu dari dua sisi: dari bunyi nyanyian itu dan dari makna liriknya."
Beliau juga mengatakan, "Jika terpadu antara alunan mantera syaithani ini dengan suara gendang, seruling, dan tarian lemah gemulai, dan andaikan terjadi seorang perempuan hamil lantaran suatu nyanyian, tentu nyanyian itulah penyebab ia hamil. Demi Allah ! berapa banyak wanita mulia berubah menjadi wanita tuna susila lantaran nyanyian !"
Wahai saudariku muslimah, bertaqwalah kepada Allah ! dan hindarilah penyakit moral yang bahaya ini. Yaitu mendengarkan nyanyian yang kini populer di kalangan umat Islam dengan berbagai media dan aneka cara. Lantaran ini banyak gadis bodoh meminta lagu-lagu populer itu dari pemancarnya untuk diputar dan ditujukan antar mereka.
[Dinukil dari kitab Tanbiihat 'ala Ahkam Takhtash bil Mukminat, Penulis Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan, Edisi Indonesia Sentuhan Nilai Kefiqihan Untuk Wanita Beriman, Diterbitkan oleh Kantor Atase Agama Kedutaan Besar Saudi Arabia di Jakarta, hal. 122-123]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Dipersilakan untuk menyebarluaskan isi dari blog ini untuk kepentingan da'wah, tanpa tujuan komersil dengan menyertakan URL sumber. Jazakumullohu khairan."