Termasuk Ketidak Adilan Adalah Menilai Seseorang dari Penampilannya Saja
----------------------------------------------------------------------
Berikut ini adalah penjelasan ringkas dari Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi Az Zhafiri hafizhahullah tentang penampilan zhohir yang terkadang sama antara ahlus sunnah wal jama’ah dengan teroris. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang menyamakan/memukul rata bahwa yang penampilannya demikian, misalnya berjenggot, celananya di atas mata kaki atau bercadar bagi para wanitanya adalah teroris, hadahumullah.
‘
Pertanyaan :
Bagaimana cara membedakan kelompok teroris dengan yang lainnya, sedangkan pakaian dan atribut mereka secara zhohir (tampak luar) sama dengan yang lainnya?
‘
Jawaban :
Tidak diragukan lagi tentunya perbedaan begitu nyata, sebagaimana telah Allah subhanahu wa ta’ala sebutkan dalam Al Qur’an :
‘
وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ
“Dan sungguh kamu akan mengetahui mereka dari perkataan dan ucapan mereka.” (Muhammad : 30)
‘
Terbedakan mereka yang sebagai kaum khawarij/teroris dengan kelompok yang lain terutama dengan ahlus sunnah wal jama’ah, dalam beberapa point.
‘
Yang pertama dalam keyakinan mereka demikian pula dalam statement dan perkataannya. Jika kita mendapati orang yang menjabarkan dan menjelaskan tentang kewajiban dan pentingnya taat dan patuh kepada pemerintah, menjelaskan tentang haramnya pengkafiran seorang muslim apalagi pemerintahnya, pengkafiran tanpa hujjah, maka pastilah yang demikian dari ahlus sunnah.
‘
Maka ini semua mengajarkan kepada kita, bahwa penilaian bukan pada sekedar atribut belaka, bukan hanya karena pakaian sama atau atribut luar sama, kemudian kita sama ratakan yang satu dengan yang lain, tentu hukum semacam ini tidaklah adil. Yang menjadi penentu adalah keyakinan seseorang, statement dan ucapannya, demikian pula amal perbuatannya.
‘
Kita pula bisa membedakan yang kedua dari amal perbuatan mereka. Maka ahlus sunnah wal jama’ah mereka selalu taat dan patuh kepada pemerintahnya, dan itu yang mereka ajarkan kepada umatnya. Mereka (ahlus sunnah wal jama’ah) tidak akan menyebut kesalahan dan kekurangan pemerintahnya, tidak akan mereka sebut-sebut itu di majelis-majelis umum, tidak akan mereka bicarakan itu di atas mimbar-mimbar atau di podium, di hadapan khalayak ramai.
‘
Mereka pun tidak akan memprovokasi masa untuk melawan dan menentang pemerintahnya. Mereka tidak akan mencela dan mencaci maki pemerintahnya. Justru ahlus sunnah mencintai kebaikan untuk pemimpinnya.
‘
Mereka justru berdoa mendoakan kebaikan bagi pemimpinnya, dan mereka selalu meyakini dan menyeru kepada yang lain untuk taat dan patuh kepada pemerintahnya dalam yang ma’ruf, bukannya melawan atau menentang kepada mereka. Tentu keyakinan dan perbuatan semacam ini sangat tampak, sebagai pembeda dan ciri khas antara teroris/khawairj dengan ahlus sunnah wal jama’ah. [1]
‘
‘
______________________
[1] Tanya jawab bersama Asy Syaikh Khalid bin Dhahwi Azh Zhafiri ketika beliau menjadi narasumber dalam acara ceramah & dialog interaktif dengan tema “Bahaya Terorisme & Anarkisme bagi Kaum Muslimin, Generasi Muda Islam dan Negara”. [link download]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar