(DOWNLOAD GRATIS) Kitab Al-Ibanah ‘an Kaifiyah At-Ta’amul ma’a Al-Khilaf baina Ahlus Sunnah wal Jama’ah(Penjelasan tentang Bagaimana Menyikapi Perselisihan antara Ahlus Sunnah wal Jama’ah) Karya Asy Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah, Murojaah dan Qiroah : Al Walid Imam Al-Jarh wa Ta’dil Rabi’ bin Hadi Al Madkholi hafizhahullah ta’ala
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Kitab Baru: Al-Ibanah Karya Syaikh Muhammad Al-Imam
Al-Ibanah ‘an Kaifiyah At-Ta’amul ma’a Al-Khilaf baina Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
(Penjelasan tentang Bagaimana Menyikapi Perselisihan antara Ahlus Sunnah wal Jama’ah)
karya terbaru : Asy Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah ta’ala
Murojaah dan Qiroah : Al Walid Imam Al-Jarh wa Ta’dil Rabi’ bin Hadi Al Madkholi hafizhahullah ta’ala
Taqdim : Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab Al-Wushabi hafizhahullah ta’ala
Taqdim : Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Yahya Al-Bura’i hafizhahullah
Taqdim: Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Utsman Adz-Dzamari hafizhahullah
Taqdim : Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Ash-Shaumali hafizhahullah
Taqdim : Asy-Syaikh ‘Utsman bin ‘Abdillah As-Salimi hafizhahullah
Silahkan Download
http://www.sh-emam.com/play.php?catsmktba=477
Sumber : http://olamayemen.wordpress.com/2010/07/22/kitab-baru-al-ibanah-karya-syaikh-muhammad-al-imam/
Asy-Asyaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbad حفظه الله berkata terkait kitab “Al-Ibanah” karya Asy-Asyaikh Muhammad Al-Imam حفظه الله:
Dan telah terbit akhir-akhir ini sebuah karya tulis yang sangat berharga yang berjudul “Al-Ibanah ‘An Kaifiyah At-Ta’amul Ma’a Al-Khilaf Baina Ahli As-Sunnah wa Al-Jama’ah” karya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam حفظه الله dari Yaman, yang telah diberi resensi oleh lima ulama Yaman. Kitab tersebut mengandung banyak nukilan dari ulama ahlus sunnah generasi dahulu dan sekarang. Terlebih dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Al-Imam Ibnul Qayyim رحمهما الله. Kitab ini adalah nasehat bagi ahlus sunnah untuk membaguskan sikap pergaulan antara mereka.
Aku telah mentelaah banyak pembahasan dalam kitab ini dan aku mendapatkan faedah pendalilan pada sebagian nukilan yang aku sebutkan dalam nasehat di atas dari kedua iman yaitu Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim.
Maka aku menasehatkan untuk membaca kitab tersebut dan mengambil manfaat darinya. Betapa indah apa yang beliau katakan dalam kitab ini pada halaman 170:
“Terkadang orang yang ahli dalam jarh wa ta’dil itu menjarh (mengkritik) sebagian ahlus sunnah maka berkobarlah fitnah hajr, pecah belah dan berbagai kerusakan. Bahkan bisa jadi mengobarkan peperangan antara ahlus sunnah sendiri. Maka ketika terjadi hal ini diketahui nahwa jarh itu terkadang bisa menyebabkan fitnah. Maka yang wajib adalah, meninjau ulang terkait cara menjarh serta meninjau ulang terkait mashlahah dan mafsadahnya, memperhatikan hal-hal yang akan melestarikan ukhuwah, yang akan menjaga dakwah dan menyembuhkan kesalahan. Dan tidak boleh terus-menerus menempuh cara jarh yang muncul padanya kerusakan.”
Dinukil dari nasehat Asy-Syaikh Abdul Muhsin حفظه الله yang berjudul “Wa Marrah Ukhra: Rifqan Ahla As-Sunnah Bi Ahli As-Sunnah” sebanyak empat lembar yang bertanggal 16-01-1432H.
Asy-Syaikh Doktor Shalih bin Sa’ad As-Suhaimy berkata dalam pelajaran di Masjid An-Nabawy waktu subuh pada hari Jum’at 18 Muharram 1432H ketika menjelaskan hadits “Ittaqullah haitsuma kunta….”:
“Pada kesempatan ini aku menganjurkan para penuntut ilmu untuk membaca kitab yang manakjubkan, yang ditulis pada saat-saat ini karya suadara kami Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam, yaitu kitab “Al-Ibanah ‘An Kaifiyah At-Ta’amul Ma’a Al-Khilaf Baina Ahli As-Sunnah wa Al-Jama’ah”.
Sesungguhnya kitab ini adalah kitab yang sangat berharga, aku tidak melihat pada zaman ini ditulis kitab yang semisal dengan itu, aku mengatakan “pada zaman ini”. Kitab yang sangat berharga yang utama yang dianjurkan untuk diambil manfaatnya, yang meletakkan perkara pada babnya. Beliau telah mendatangkan nukilan dari Syaikhul Islam sendiri sebanyak seratus nukilan dalam menyikapi orang yang menyelisihi dalam lingkup ahlus sunnah. Dan lebih dari empat ratus nukilan dari ulama-ulama yang lain dari generasi terdahulu atau generasi sekarang.”
Sumber : http://thalibmakbar.wordpress.com/2011/01/07/benarkah-syaikh-rabi%E2%80%99-menghentikan-penyebaran-kitab-%E2%80%9Cal-ibanah%E2%80%9D/
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Kitab Baru: Al-Ibanah Karya Syaikh Muhammad Al-Imam
Al-Ibanah ‘an Kaifiyah At-Ta’amul ma’a Al-Khilaf baina Ahlus Sunnah wal Jama’ah,
(Penjelasan tentang Bagaimana Menyikapi Perselisihan antara Ahlus Sunnah wal Jama’ah)
karya terbaru : Asy Syaikh Muhammad Al-Imam hafizhahullah ta’ala
Murojaah dan Qiroah : Al Walid Imam Al-Jarh wa Ta’dil Rabi’ bin Hadi Al Madkholi hafizhahullah ta’ala
Taqdim : Asy-Syaikh Muhammad bin ‘Abdil Wahhab Al-Wushabi hafizhahullah ta’ala
Taqdim : Asy-Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Yahya Al-Bura’i hafizhahullah
Taqdim: Asy-Syaikh ‘Abdullah bin ‘Utsman Adz-Dzamari hafizhahullah
Taqdim : Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Ash-Shaumali hafizhahullah
Taqdim : Asy-Syaikh ‘Utsman bin ‘Abdillah As-Salimi hafizhahullah
Silahkan Download
http://www.sh-emam.com/play.php?catsmktba=477
Sumber : http://olamayemen.wordpress.com/2010/07/22/kitab-baru-al-ibanah-karya-syaikh-muhammad-al-imam/
Asy-Asyaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbad حفظه الله berkata terkait kitab “Al-Ibanah” karya Asy-Asyaikh Muhammad Al-Imam حفظه الله:
Dan telah terbit akhir-akhir ini sebuah karya tulis yang sangat berharga yang berjudul “Al-Ibanah ‘An Kaifiyah At-Ta’amul Ma’a Al-Khilaf Baina Ahli As-Sunnah wa Al-Jama’ah” karya Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam حفظه الله dari Yaman, yang telah diberi resensi oleh lima ulama Yaman. Kitab tersebut mengandung banyak nukilan dari ulama ahlus sunnah generasi dahulu dan sekarang. Terlebih dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Al-Imam Ibnul Qayyim رحمهما الله. Kitab ini adalah nasehat bagi ahlus sunnah untuk membaguskan sikap pergaulan antara mereka.
Aku telah mentelaah banyak pembahasan dalam kitab ini dan aku mendapatkan faedah pendalilan pada sebagian nukilan yang aku sebutkan dalam nasehat di atas dari kedua iman yaitu Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim.
Maka aku menasehatkan untuk membaca kitab tersebut dan mengambil manfaat darinya. Betapa indah apa yang beliau katakan dalam kitab ini pada halaman 170:
“Terkadang orang yang ahli dalam jarh wa ta’dil itu menjarh (mengkritik) sebagian ahlus sunnah maka berkobarlah fitnah hajr, pecah belah dan berbagai kerusakan. Bahkan bisa jadi mengobarkan peperangan antara ahlus sunnah sendiri. Maka ketika terjadi hal ini diketahui nahwa jarh itu terkadang bisa menyebabkan fitnah. Maka yang wajib adalah, meninjau ulang terkait cara menjarh serta meninjau ulang terkait mashlahah dan mafsadahnya, memperhatikan hal-hal yang akan melestarikan ukhuwah, yang akan menjaga dakwah dan menyembuhkan kesalahan. Dan tidak boleh terus-menerus menempuh cara jarh yang muncul padanya kerusakan.”
Dinukil dari nasehat Asy-Syaikh Abdul Muhsin حفظه الله yang berjudul “Wa Marrah Ukhra: Rifqan Ahla As-Sunnah Bi Ahli As-Sunnah” sebanyak empat lembar yang bertanggal 16-01-1432H.
Asy-Syaikh Doktor Shalih bin Sa’ad As-Suhaimy berkata dalam pelajaran di Masjid An-Nabawy waktu subuh pada hari Jum’at 18 Muharram 1432H ketika menjelaskan hadits “Ittaqullah haitsuma kunta….”:
“Pada kesempatan ini aku menganjurkan para penuntut ilmu untuk membaca kitab yang manakjubkan, yang ditulis pada saat-saat ini karya suadara kami Asy-Syaikh Muhammad bin Abdillah Al-Imam, yaitu kitab “Al-Ibanah ‘An Kaifiyah At-Ta’amul Ma’a Al-Khilaf Baina Ahli As-Sunnah wa Al-Jama’ah”.
Sesungguhnya kitab ini adalah kitab yang sangat berharga, aku tidak melihat pada zaman ini ditulis kitab yang semisal dengan itu, aku mengatakan “pada zaman ini”. Kitab yang sangat berharga yang utama yang dianjurkan untuk diambil manfaatnya, yang meletakkan perkara pada babnya. Beliau telah mendatangkan nukilan dari Syaikhul Islam sendiri sebanyak seratus nukilan dalam menyikapi orang yang menyelisihi dalam lingkup ahlus sunnah. Dan lebih dari empat ratus nukilan dari ulama-ulama yang lain dari generasi terdahulu atau generasi sekarang.”
Sumber : http://thalibmakbar.wordpress.com/2011/01/07/benarkah-syaikh-rabi%E2%80%99-menghentikan-penyebaran-kitab-%E2%80%9Cal-ibanah%E2%80%9D/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar