بسم الله الرحمن الرحيم
Berikut adalah cuplikan nasehat dari
Asy-Syaikh Muhammad Al-Imam -حفظه الله- dalam pelajaran Tafsir dan
Shahih Muslim, ketika membahas ayat dalam surat Yunus ayat 93;
وَلَقَدْ بَوَّأْنَا بَنِي إِسْرَائِيلَ مُبَوَّأَ صِدْقٍ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ فَمَا اخْتَلَفُوا حَتَّى جَاءَهُمُ الْعِلْمُ إِنَّ رَبَّكَ يَقْضِي بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan
Bani Isra’il di tempat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezki
dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah
datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat).
Sesungguhnya Rabb-mu akan memutuskan antara mereka pada hari kiamat
tentang apa yang mereka perselisihkan itu.”
Beliau berkata: Bani Isra’il telah
menceburkan diri-diri mereka dalam perselisihan yang berkepanjangan.
Sebenarnya mereka telah diberi kenikmatan yang luas oleh Allah تعالى dan
diberi keluasan serta kelapangan hidup berupa rizki yang baik, namun
karena kecongkakan mereka, mereka lebih memilih untuk membangkang dan
berselisih.
Kita mengambil pelajaran dari firman
Allah تعالى ini: Sesungguhnya Rabb-mu akan memutuskan antara mereka pada
hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu, suatu pelajaran
yang sangat berharga, yaitu perselisihan Bani Isra’il akan tetap
berlangsung sampai hari kiamat dan akan diperkarakan di hadapan Allah
تعالى, dan Allah تعالى yang memberikan pemutusan perkara.
Terkait dengan kita umat islam, semua
perselisihan yang terjadi dalam umat ini kalau tidak diselesaikan dengan
hukum Al-Qur’an dan As-Sunnah secara lahir dan batin maka juga akan
terus terbawa sampai hari kiamat, dan akan diselesaikan di hadapan Allah
تعالى.
Akankah jejak Bani Isra’il ini diikuti oleh sebagian kaum muslimin?
Dalam pelajaran Shahih Muslim ketika beliau membahas hadits berikut; Dari Anas bin Malik رضي الله عنه berkata:
لما نزلت هذه الآية: {يا أيها الذين آمنوا لا ترفعوا أصواتكم فوق صوت النبي} جلس ثابت بن قيس في بيته فسأل النبي صلى الله عليه وسلم سعد بن معاذ فقال … فقال ثابت أنزلت هذه الآية ولقد علمتم أني من أرفعكم صوتا على رسول الله صلى الله عليه وسلم فأنا من أهل النار فذكر ذلك سعد للنبي صلى الله عليه وسلم فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم بل هو من أهل الجنة
“Ketika turunnya ayat ini : “Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengangkat suara kalian di
atas suara Nabi”, Tsabit bin Qais duduk diam di rumahnya. Maka Nabi صلى الله عليه وسلم
bertanya kepada Sa’ad bin Mu’adz (tentangnya), … Sa’ad mengabarkan
bahwa Tsabit berkata: telah diturunkan ayat ini, dan kalian tahu bahwa
aku termasuk orang yang bersuara tinggi diantara kalian terhadap
Rasulullah, maka aku adalah penghuni neraka. Maka Sa’ad menyebutkan hal
itu kepada Nabi, maka beliau bersabda: “Bahkan dia (Tsabit) adalah
penghuni surga.”
Pelajaran yang diambil sebagaimana
disampaikan oleh Asy-Syaikh, para shahabat sangat bersungguh untuk
memahami dan mengamalkan suatu ayat Al-Qur’an. Selain itu, para shahabat
ketika turun suatu ayat maka ayat itu dikenakan pada diri mereka
sendiri, untuk mengkoreksi diri.
Mereka tidak sibuk untuk mengenakan
ayat tersebut pada orang lain, masing-masing orang sibuk mengoreksi diri
dengan ayat yang turun tersebut. Tsabit bin Qais adalah salah satu
contohnya.
Padahal ayat ini sebenarnya turun
terkait keributan yang terjadi antara Abu Bakr dan ‘Umar dan mereka
mengangkat suara di hadapan Rasul.
Inilah sebab terbesar bagaimana
seseorang bisa memperbaiki kalbunya, ketika datang ayat maka mengkoreksi
dirinya dengan ayat itu, ketika datang hadits maka dia mengkoreksi
dirinya dengan hadits itu. Dan buahnya seperti yang telah dipetik Tsabit
bin Qais, akhir hayatnya ditutup dengan syahid, dan diberitakan oleh
Rasul bahwa dia adalah penghuni surga.
Demikian cuplikan nasehat dan faedah
dari beliau (Asy-Syaikh Muhammad) semoga memberikan bimbingan kepada
kita semua untuk mulai berbenah di dunia ini dan mempersiapkan bekal
yang sebaik mungkin untuk menghadap Allah تعالى.
Wallahu a’lam.
Sumber:
http://thalibmakbar.wordpress.com/2012/12/15/nasehat-asy-syaikh-muhammad-terkait-khilaf-dan-perbaikan-kalbu/#more-748
http://thalibmakbar.wordpress.com/2012/12/15/nasehat-asy-syaikh-muhammad-terkait-khilaf-dan-perbaikan-kalbu/#more-748
Tidak ada komentar:
Posting Komentar